SIDOARJO — Kabupaten Sidoarjo beberapa tahun terakhir yang tak bisa
mengatasi permasalahan sampah. Tak kurang dari 3.600 m3 sampah per hari
tak dapat diangkut petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkab
Sidoarjo. Jika setahun, sampah yang menumpuk mencapai 1,314 ton.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan DKP Pemkab Sidoarjo, Widiyanto, hal ini disebabkan karena kekurangan sumber daya manusia (SDM) dan juga armada. Data DKP menyebutkan, populasi penduduk Sidoarjo yang terus bertambah menyebabkan tak kurang 4.400 m3 sampah per hari. Namun, hanya 800 m3 sampah saja yang mampu diangkut petugas kebersihan DKP per hari. Padahal, DKP memiliki 320 petugas kebersihan, 256 orang diantaranya adalah petugas penyapu jalan. “Dinas Kebersihan dengan sarana dan prasarana yang ada masih bisa menangani 800 m3 sebab armadanya juga terbatas,” terang Widiyanto kepada Koran Madura, Rabu (16/1).
Diakui Widi, panggilan akrab Widiyanto, satu armada truk mampu mengangkut 18 m3 sampah per rate setiap hari. Sedangkan petugas pengangkut sampah melakukan tugasnya untuk mengangkut sampah tiga kali rate per hari. Sehingga, seharusnya sampah yang mampu diangkut dalam sehari mencapai 1.512 m3 per hari. Saat ini, mobil yang efektif ini ada 28 armada. Idealnya untuk mengangkut 4.400 m3 sampah per hari dibutuhkan 100 armada.
DKP Sidoarjo juga hanya memiliki satu tempat pembuangan akhir (TPA) sampah seluas lima hektar di wilayah Jabon dan tempat penampungan sementara (TPS). Sedangkan idealnya dengan jumlah sampah yang terkumpul sebanyak itu maka setiap hari dibutuhkan 3 atau 4 TPA.
Dalam setahun, sosialisasi dan pembinaan memilah dan mengolah sampah ini dilakukan di 40 desa. Salah satu contoh mengolah sampah basah DKP menyediakan TPA dengan control land fill, dimana sebagian lahan disediakan sel-sel mikroba yang msmpu mengubah sampah basah menjadi pupuk kompos. Sayangnya, belum ada koordinasi yang baik dengan Dinas Pertanian untuk penggunaan komposter. Selain itu, untuk sampah kering DKP melakukan pembinaan produksi kerajinan tangan di desa Gelam, Candi.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan DKP Pemkab Sidoarjo, Widiyanto, hal ini disebabkan karena kekurangan sumber daya manusia (SDM) dan juga armada. Data DKP menyebutkan, populasi penduduk Sidoarjo yang terus bertambah menyebabkan tak kurang 4.400 m3 sampah per hari. Namun, hanya 800 m3 sampah saja yang mampu diangkut petugas kebersihan DKP per hari. Padahal, DKP memiliki 320 petugas kebersihan, 256 orang diantaranya adalah petugas penyapu jalan. “Dinas Kebersihan dengan sarana dan prasarana yang ada masih bisa menangani 800 m3 sebab armadanya juga terbatas,” terang Widiyanto kepada Koran Madura, Rabu (16/1).
Diakui Widi, panggilan akrab Widiyanto, satu armada truk mampu mengangkut 18 m3 sampah per rate setiap hari. Sedangkan petugas pengangkut sampah melakukan tugasnya untuk mengangkut sampah tiga kali rate per hari. Sehingga, seharusnya sampah yang mampu diangkut dalam sehari mencapai 1.512 m3 per hari. Saat ini, mobil yang efektif ini ada 28 armada. Idealnya untuk mengangkut 4.400 m3 sampah per hari dibutuhkan 100 armada.
DKP Sidoarjo juga hanya memiliki satu tempat pembuangan akhir (TPA) sampah seluas lima hektar di wilayah Jabon dan tempat penampungan sementara (TPS). Sedangkan idealnya dengan jumlah sampah yang terkumpul sebanyak itu maka setiap hari dibutuhkan 3 atau 4 TPA.
Dalam setahun, sosialisasi dan pembinaan memilah dan mengolah sampah ini dilakukan di 40 desa. Salah satu contoh mengolah sampah basah DKP menyediakan TPA dengan control land fill, dimana sebagian lahan disediakan sel-sel mikroba yang msmpu mengubah sampah basah menjadi pupuk kompos. Sayangnya, belum ada koordinasi yang baik dengan Dinas Pertanian untuk penggunaan komposter. Selain itu, untuk sampah kering DKP melakukan pembinaan produksi kerajinan tangan di desa Gelam, Candi.
0 comments:
Posting Komentar