Serombongan mahasiswa pendaki dari Universitas Brawijaya (Unibraw)
Malang yang berjumlah 20 orang yang melakukan pendakian dalam peringatan
Hari Sumpah-Pemuda, dikejutkan dengan hilangnya seorang pendaki yang
tersesat ketika menantang larangan untuk meneruskan perjalanan ke Puncak
Gunung Semeru di titik Cemoro Tunggal.
Seorang mahasiswa yang dilaporkan tersesat ke pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang, yang sampai, Rabu (31/102012) siang, masih dalam pencarian ini M Siradj Awalludin Iqbal (20), mahasiswa Semester 3 Fakultas Tehnik Pertanian Unibraw Malang asal Malang.
Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM Lumajang mengungkapkan, hilangnya pendaki dari mahasiswa Unibraw ini dilaporkan sejak malam kemarin dan hari ini pihaknya 5 personil dengan melibatkan relawan ke lokasi diback-up personil lainnya dari kepolisian, TNBTS dan juga dari Basarnas Jember.
“Dari upaya pencarian yang dilakukan, diinformasikan juga ada satu orsang pendaki dari rombongam mahasiswa Unibraw ini yang seolamat ketika tersesat dan ditemukan mesk kondisinya luka-luka. Namanya, Atok (20), asal Sidoarjo yang merupakan mahasiswa Unibraw dengan fakultas dan semester yang sama dengan korban yang hilang,” kata Hendro Wahyono.
Sejauh ini, setelah mendapatkan laporan dan menerjunkan personil, pihak BPBD Kabupaten Lumajang belum mendapat perkembangan dari tim pencarian yang melakukan penyisiran di Gunung Semeru. “Saat ini, tim pencarian dilaporkan berada di Ranu Kumbolo,” papar Hendro Wahyono.
Sementara itu, dari laporan yang diterima BPBD Kabupaten Lumajang yang diungkapkan Hendro Wahyono, disebutkan jika rombongan mahasiswa Unibraw ini melakukan pendakian sejak 27 Oktober lalu, untuk peringatan Hari Sumpah-Pemuda.
Dalam pendakian itu para pendaki ternyata melakukan pelanggaran atas rekomendasi yang ditekankan TNBTS di Pos Ranu Pane yang melarang untuk menempuh perjalanan ke Kalimati atau Puncak Jonggring Saloko.
“Sesuai rekomendasi, pendakian hanya dibatasi sampai titik kalimati saja. Namun, rombongan pendaki mahasiswa Unibraw ini nekat melanjutkan perjalanan ke puncak Semeru, terbukti dari laporan telah sampai ke titik Cemoro Tunggal. Padahal, wilayah itu zona larangan pendakian sesuai rekomendasi TNBTS maupun Vulkanologi. Ini yang menjadi masalah hingga terjadi peristiwa ini. Ditambah, pendaki yang hilang itu, terpisah dari rombongannya,” papar Hendro Wahyono.
Sejauh ini, upaya pencarian yang belum berhasil menemukan mahasiswa yang tersesat, yakni M Siradj Awalludin Iqbal yang sejauh ini dalam proses pencarian, belum ada kontak dari pihak Kampus ke BPBD Kabupaten Lumajang. “Pihak Kampus belum menghubungi kami. Mesk demikian, pencarian masih tetap kita lakukan sesua protap. Semoga segera ditemukan,” tegas Hendro Wahyono.
Seorang mahasiswa yang dilaporkan tersesat ke pihak TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Lumajang, yang sampai, Rabu (31/102012) siang, masih dalam pencarian ini M Siradj Awalludin Iqbal (20), mahasiswa Semester 3 Fakultas Tehnik Pertanian Unibraw Malang asal Malang.
Hendro Wahyono Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang kepada Sentral FM Lumajang mengungkapkan, hilangnya pendaki dari mahasiswa Unibraw ini dilaporkan sejak malam kemarin dan hari ini pihaknya 5 personil dengan melibatkan relawan ke lokasi diback-up personil lainnya dari kepolisian, TNBTS dan juga dari Basarnas Jember.
“Dari upaya pencarian yang dilakukan, diinformasikan juga ada satu orsang pendaki dari rombongam mahasiswa Unibraw ini yang seolamat ketika tersesat dan ditemukan mesk kondisinya luka-luka. Namanya, Atok (20), asal Sidoarjo yang merupakan mahasiswa Unibraw dengan fakultas dan semester yang sama dengan korban yang hilang,” kata Hendro Wahyono.
Sejauh ini, setelah mendapatkan laporan dan menerjunkan personil, pihak BPBD Kabupaten Lumajang belum mendapat perkembangan dari tim pencarian yang melakukan penyisiran di Gunung Semeru. “Saat ini, tim pencarian dilaporkan berada di Ranu Kumbolo,” papar Hendro Wahyono.
Sementara itu, dari laporan yang diterima BPBD Kabupaten Lumajang yang diungkapkan Hendro Wahyono, disebutkan jika rombongan mahasiswa Unibraw ini melakukan pendakian sejak 27 Oktober lalu, untuk peringatan Hari Sumpah-Pemuda.
Dalam pendakian itu para pendaki ternyata melakukan pelanggaran atas rekomendasi yang ditekankan TNBTS di Pos Ranu Pane yang melarang untuk menempuh perjalanan ke Kalimati atau Puncak Jonggring Saloko.
“Sesuai rekomendasi, pendakian hanya dibatasi sampai titik kalimati saja. Namun, rombongan pendaki mahasiswa Unibraw ini nekat melanjutkan perjalanan ke puncak Semeru, terbukti dari laporan telah sampai ke titik Cemoro Tunggal. Padahal, wilayah itu zona larangan pendakian sesuai rekomendasi TNBTS maupun Vulkanologi. Ini yang menjadi masalah hingga terjadi peristiwa ini. Ditambah, pendaki yang hilang itu, terpisah dari rombongannya,” papar Hendro Wahyono.
Sejauh ini, upaya pencarian yang belum berhasil menemukan mahasiswa yang tersesat, yakni M Siradj Awalludin Iqbal yang sejauh ini dalam proses pencarian, belum ada kontak dari pihak Kampus ke BPBD Kabupaten Lumajang. “Pihak Kampus belum menghubungi kami. Mesk demikian, pencarian masih tetap kita lakukan sesua protap. Semoga segera ditemukan,” tegas Hendro Wahyono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar