Pelajar Sidoarjo kembali
mengharumkan nama Indonesia di
tingkat internasional. Melalui lomba
Singapore Robotic Games yang digelar
di Singapura, 22-23 Januari lalu,
Irviandy (17), Arga Lancana (17), dan
Nadua Joel Mettu (17) berhasil
menorehkan nama mereka sebagai
juara III di kelas School Robotics.
SIANG itu, suasana di SMAN 1
Sidoarjo cukup teduh karena
diselimuti mendung. Sekolah
favorit di Sidoarjo ini sedang
berbahagia. Tiga siswanya baru
saja mengharumkan nama Indonesia
dengan merengkuh prestasi
internasional di negeri jiran.
Mereka adalah Irviandy (17),
Arga Lancana (17), dan Nadua Joel
Mettu (17). Ketiga sama-sama
masih duduk di bangku kelas XI
SMAN 1 Sidoarjo. Ditemui di
sekolah mereka, rona wajah
ketiganya masih tampak binarbinar
kebanggaan.
“Terus terang, kami tidak
menyangka kalau bisa meraih juara
III dalam event sekelas Singapore
Robotic Games tersebut,” ungkap
Arga yang menjadi juru bicara
ketiga siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot Aro-x
yang mereka jagokan dalam lomba
itu, mereka juga memamerkan trofi
yang mereka peroleh dari
kompetisi robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School Robotics
yang memang dikhususnya bagi
robot-robot hasil rancangan para
siswa usia sekolah. Hebatnya, 3
tim berasal dari Sidoarjo. Sedang
tiga tim lainnya berasal dari
Klaten (1 tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan IInya
dari Singapura,” tuturnya.
Dalam kelas School Robotics itu,
terdapat 20 tim dari berbagai tersebut,” ungkap Arga yang
menjadi juru bicara ketiga
siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot
Aro-x yang mereka jagokan
dalam lomba itu, mereka juga
memamerkan trofi yang
mereka peroleh dari kompetisi
robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School
Robotics yang memang dikhususnya
bagi robot-robot hasil
rancangan para siswa usia
sekolah. Hebatnya, 3 tim berasal
dari Sidoarjo. Sedang tiga tim
lainnya berasal dari Klaten (1
tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan
II-nya dari Singapura,”
tuturnya. Dalam kelas School
Robotics itu, terdapat 20 tim
dari berbagai negara yang
berlaga.
Tentang robot Aro-x yang
mereka jagokan dalam lomba
itu, diuji untuk mampu
berjalan di lintasan yang
sudah ditentukan. Selain itu,
robot juga dituntut untuk bisa
memindahkan kaleng yang
telah disiapkan panitia.
“Saat memindahkan kaleng,
kami sempat kaget karena dari
Sidoarjo hanya Aro-x yang bisa
melakukannya. Padahal, kami
selalu mengadakan latihan
bersama-sama tim yang lain,”
ungkapnya.
Selain itu, Aro-x juga teruji
melalui tantangan berjalan di
lintasan yang telah disediakan
panitia. Menurut Irviandy, hal
ini karena Aro-x memiliki
filosofi biar lambat asal selamat.
“Meski di antara robot lain Arox
memang paling lambat, tapi
ternyata dia yang mampu
menjadi juara ketiga. Ini karena
meski lambat, tapi Aro-x paling
stabil berjalan di lintasan,”
tutur Irviandy.
Selain mendapatkan trofi,
mereka juga memeroleh
hadiah uang sebesar 200 dolar
Singapura, atau setara dengan
Rp 1,8 juta. Mereka belum
tahu akan digunakan untuk
apa hadiah tersebut.
Namun, mereka
berkeinginan untuk
menyempurnakan Aro-x
supaya lebih cepat lagi. “Akan
kita perbaiki dan kembangkan
sehingga speed-nya bisa
bertambah,” tutur Irviandy.
Di bagian lain, Kepala
SMAN 1 Sidoarjo Sukemad
merasa senang dengan
prestasi yang berhasil diraih
siswanya. Sukemad juga
mengatakan jika pihak
sekolah menyediakan
pembimbing bagi mereka yang
suka dengan dunia robot.
“Kebetulan, pembimbingnya
merupakan alumni sini juga,”
ungkapnya.
Dengan berhasil diraihnya
prestasi ini, Sukemad
berjanji akan ada reward
tersendiri bagi siswa. “Yang
jelas, nanti akan ada reward
bagi mereka yang
berprestasi,” janjinya.
mengharumkan nama Indonesia di
tingkat internasional. Melalui lomba
Singapore Robotic Games yang digelar
di Singapura, 22-23 Januari lalu,
Irviandy (17), Arga Lancana (17), dan
Nadua Joel Mettu (17) berhasil
menorehkan nama mereka sebagai
juara III di kelas School Robotics.
SIANG itu, suasana di SMAN 1
Sidoarjo cukup teduh karena
diselimuti mendung. Sekolah
favorit di Sidoarjo ini sedang
berbahagia. Tiga siswanya baru
saja mengharumkan nama Indonesia
dengan merengkuh prestasi
internasional di negeri jiran.
Mereka adalah Irviandy (17),
Arga Lancana (17), dan Nadua Joel
Mettu (17). Ketiga sama-sama
masih duduk di bangku kelas XI
SMAN 1 Sidoarjo. Ditemui di
sekolah mereka, rona wajah
ketiganya masih tampak binarbinar
kebanggaan.
“Terus terang, kami tidak
menyangka kalau bisa meraih juara
III dalam event sekelas Singapore
Robotic Games tersebut,” ungkap
Arga yang menjadi juru bicara
ketiga siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot Aro-x
yang mereka jagokan dalam lomba
itu, mereka juga memamerkan trofi
yang mereka peroleh dari
kompetisi robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School Robotics
yang memang dikhususnya bagi
robot-robot hasil rancangan para
siswa usia sekolah. Hebatnya, 3
tim berasal dari Sidoarjo. Sedang
tiga tim lainnya berasal dari
Klaten (1 tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan IInya
dari Singapura,” tuturnya.
Dalam kelas School Robotics itu,
terdapat 20 tim dari berbagai tersebut,” ungkap Arga yang
menjadi juru bicara ketiga
siswa ini, kemarin (30/1).
Seraya menunjukkan robot
Aro-x yang mereka jagokan
dalam lomba itu, mereka juga
memamerkan trofi yang
mereka peroleh dari kompetisi
robot internasional di
Singapura itu.
Menurut Arga, Indonesia
sebenarnya mengirimkan 6 tim
yang turun di kelas School
Robotics yang memang dikhususnya
bagi robot-robot hasil
rancangan para siswa usia
sekolah. Hebatnya, 3 tim berasal
dari Sidoarjo. Sedang tiga tim
lainnya berasal dari Klaten (1
tim) dan Jakarta (2 tim).
“Alhamdulillah, di kelas itu
(School Robotics, Red) kami
berhasil mewakili Indonesia
merebut juara III. Juara I dan
II-nya dari Singapura,”
tuturnya. Dalam kelas School
Robotics itu, terdapat 20 tim
dari berbagai negara yang
berlaga.
Tentang robot Aro-x yang
mereka jagokan dalam lomba
itu, diuji untuk mampu
berjalan di lintasan yang
sudah ditentukan. Selain itu,
robot juga dituntut untuk bisa
memindahkan kaleng yang
telah disiapkan panitia.
“Saat memindahkan kaleng,
kami sempat kaget karena dari
Sidoarjo hanya Aro-x yang bisa
melakukannya. Padahal, kami
selalu mengadakan latihan
bersama-sama tim yang lain,”
ungkapnya.
Selain itu, Aro-x juga teruji
melalui tantangan berjalan di
lintasan yang telah disediakan
panitia. Menurut Irviandy, hal
ini karena Aro-x memiliki
filosofi biar lambat asal selamat.
“Meski di antara robot lain Arox
memang paling lambat, tapi
ternyata dia yang mampu
menjadi juara ketiga. Ini karena
meski lambat, tapi Aro-x paling
stabil berjalan di lintasan,”
tutur Irviandy.
Selain mendapatkan trofi,
mereka juga memeroleh
hadiah uang sebesar 200 dolar
Singapura, atau setara dengan
Rp 1,8 juta. Mereka belum
tahu akan digunakan untuk
apa hadiah tersebut.
Namun, mereka
berkeinginan untuk
menyempurnakan Aro-x
supaya lebih cepat lagi. “Akan
kita perbaiki dan kembangkan
sehingga speed-nya bisa
bertambah,” tutur Irviandy.
Di bagian lain, Kepala
SMAN 1 Sidoarjo Sukemad
merasa senang dengan
prestasi yang berhasil diraih
siswanya. Sukemad juga
mengatakan jika pihak
sekolah menyediakan
pembimbing bagi mereka yang
suka dengan dunia robot.
“Kebetulan, pembimbingnya
merupakan alumni sini juga,”
ungkapnya.
Dengan berhasil diraihnya
prestasi ini, Sukemad
berjanji akan ada reward
tersendiri bagi siswa. “Yang
jelas, nanti akan ada reward
bagi mereka yang
berprestasi,” janjinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar