Situs Terung temuan pelukis Jansen Jasien di Desa Terung Etan, Krian,
Sidoarjo terus menarik perhatian kalangan arkeolog nasional.
Junus Satrio Atmodjo Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia atau IAAI Pusat kemarin lakukan observasi lapangan ke lokasi situs. Junus ditemani Jansen Jasien berkeliling ke sejumlah lokasi di desa Terung Etan yang diduga bagian pentig dari peninggalan Kerajaan Majapahit.
Observasi lapangan diawali dari lokasi penggalian situs, lalu observasi berlanjut ke Makam Desa yang juga banyak ditemukan artefak lama. Pesarean Putri Terung juga dikunjungi. Ahli arkeologi juga melakukan pengamatan struktur yang diduga pagar kuno di bawah rerimbunan bambu yang mengelilingi desa.
"Selama ini kalau bicara situs Majapahit, orang hanya tahu terpaku pada Trowulan di Mojokerto, ternyata ada temuan situs Terung yang luar biasa," ujar Junus yang juga staf ahli Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif tersebut.
Seharian di lokasi Situs Terung, Junus juga banyak menggali folklor yang berkembang di masyarakat sebagai salah satu sumber pencarian informasi lapangan.
"Dari legenda lisan Putri Terung misalnya, disebutkan di sini dahulunya ada bengawan atau sungai besar. Bisa jadi informasi itu punya kaitan dengan struktur batu bata kuno yang ditemukan Jansen. Bisa jadi, struktur itu adalah bagian dari irigasi zaman Majapahit," ungkap Junus.
Spekulasi lain juga menyebutkan bahwa dimungkinkan batu bata temuan Jansen adalah bagian dari pagar mengelilingi desa.
"Dari artefak yang ada, kuat dugaan bahwa Situs Terung ini dahulunya, pemukiman padat di bagian dari susuan Kerajaan Majapahit. Terbukti dari temuan artefak keramik kuno yang ada. Meski semua butuh penelitian lebih lanjut, dan saya harap temen-temen dari BP3 Trowulan bisa mendalami lebih jauh lagi," kata Junus.
Jansen Jasien antusias menyimak analisa ketua umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia atau IAAI Pusat tersebut. "Semua informasi ini tentu berguna buat memahami Situs Terung," kata Jansen Jasien.
Ketua Kelompok Pekerja Seni Pecinta Sejarah atau KPSPS itu mengatakan, apresiasi nasioal atas temuan bagian dari Situs Majapahit ini sangat menggembirakan. "Saya sangat gembira dengan respons kalangan ahli arkeologi. Semoga ini membuka jalan untuk memahami secara lebih mendalam temuan situs ini," kata Jansen yang juga seorang pelukis tersebut.
Junus Satrio Atmodjo Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia atau IAAI Pusat kemarin lakukan observasi lapangan ke lokasi situs. Junus ditemani Jansen Jasien berkeliling ke sejumlah lokasi di desa Terung Etan yang diduga bagian pentig dari peninggalan Kerajaan Majapahit.
Observasi lapangan diawali dari lokasi penggalian situs, lalu observasi berlanjut ke Makam Desa yang juga banyak ditemukan artefak lama. Pesarean Putri Terung juga dikunjungi. Ahli arkeologi juga melakukan pengamatan struktur yang diduga pagar kuno di bawah rerimbunan bambu yang mengelilingi desa.
"Selama ini kalau bicara situs Majapahit, orang hanya tahu terpaku pada Trowulan di Mojokerto, ternyata ada temuan situs Terung yang luar biasa," ujar Junus yang juga staf ahli Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif tersebut.
Seharian di lokasi Situs Terung, Junus juga banyak menggali folklor yang berkembang di masyarakat sebagai salah satu sumber pencarian informasi lapangan.
"Dari legenda lisan Putri Terung misalnya, disebutkan di sini dahulunya ada bengawan atau sungai besar. Bisa jadi informasi itu punya kaitan dengan struktur batu bata kuno yang ditemukan Jansen. Bisa jadi, struktur itu adalah bagian dari irigasi zaman Majapahit," ungkap Junus.
Spekulasi lain juga menyebutkan bahwa dimungkinkan batu bata temuan Jansen adalah bagian dari pagar mengelilingi desa.
"Dari artefak yang ada, kuat dugaan bahwa Situs Terung ini dahulunya, pemukiman padat di bagian dari susuan Kerajaan Majapahit. Terbukti dari temuan artefak keramik kuno yang ada. Meski semua butuh penelitian lebih lanjut, dan saya harap temen-temen dari BP3 Trowulan bisa mendalami lebih jauh lagi," kata Junus.
Jansen Jasien antusias menyimak analisa ketua umum Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia atau IAAI Pusat tersebut. "Semua informasi ini tentu berguna buat memahami Situs Terung," kata Jansen Jasien.
Ketua Kelompok Pekerja Seni Pecinta Sejarah atau KPSPS itu mengatakan, apresiasi nasioal atas temuan bagian dari Situs Majapahit ini sangat menggembirakan. "Saya sangat gembira dengan respons kalangan ahli arkeologi. Semoga ini membuka jalan untuk memahami secara lebih mendalam temuan situs ini," kata Jansen yang juga seorang pelukis tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar