Minimnya sarana untuk berlatih
tak menghalangi klub BMX Sidoarjo meraih prestasi. Berkat usaha yang
gigih, klub BMX Sidoarjo mampu menorehkan prestasi di tingkat nasional,
bahkan tingkat Asia.Mereka mampu menyabet berbagai gelar juara.
GELARAN Youth Asian
Sport Game di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, 26-28 Oktober 2012 lalu,
merupakan momen tak terlupakan bagi Ari Wahyudi dan Gigih Oktavianto.
Kedua anggota klub sepeda BMX Sidoarjo ini berhasil menyabet masing-masing juara 1 dan 4 di kelas open.
Bertempat di kantor Federasi Olah Raga
Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Sidoarjo, kemarin (30/10), mereka
berdua memamerkan pialanya masingmasing yang berbentuk replika rangka
sepeda BMX.
“Ini merupakan hasil kerja keras.
Meskipun minim sarana dan tempat berlatih, tetapi kami mampu membuktikan
kalau klub BMX Sidoarjo bisa meraih juara hingga tingkat Asia,” kata
Ari Wahyudi yang mengaku suka bersepeda sejak kecil.
Menurut pemuda berambut ala boy band
Korea ini, ia tidakmempersiapkan diri secara khusus sebelum berangkat ke
Jakarta untuk menguji kemampuan. Warga Sedati Agung, Waru, ini hanya
berlatih setiap hari seperti biasanya.
Begitu pun yang dilakukan oleh Gigih Oktavianto. Ia mengaku hanya berlatih rutin.
“Persiapannya ya hanya berlatih dan
berlatih,” ucap Gigih. Diakui Adi Rosadi, ketua klub BMX Sidoarjo yang
juga bertindak sebagai pelatih, tempat berlatih masih menjadi masalah
besar bagi anggota klubnya.
Menurut Rombeng —julukan Adi Rosadi—,
pihaknya belum menemukan tempat yang permanen di Kota Delta agar anak
didiknya bisa berlatih secara maksimal.
“Saat ini, kami sering berlatih
berpindah-pindah tempat. Mulai dari jalan di depan pendopo kabupaten,
halaman parkir belakang Mal Ramayana, hingga di GOR Delta,” ungkapnya.
Seringkali, ketika berlatih di parkir
belakang Mal Ramayana yang cukup luas, mereka harus menyudahi latihan
lebih cepat karena halaman dipakai parkir sebab lahan parkir yang ada
sudah penuh.
“Akhirnya, kami harus pindah ke GOR,”
tukas Adi Rombeng. Namun di kawasan GOR, mereka juga tak bisa berlatih
secara nyaman. Karena, terganggu aktivitas masyarakat lainyang juga
menggunakan fasilitas ruang terbuka di GOR Delta untuk berolahraga atau
sekadar berekreasi.
Adi menceritakan, pihaknya pernah
menyampaikan surat ke Bupati Saiful Ilah agar diberi tempat berlatih di
kawasan alunalun.Tapi hingga kini, belum ada jawaban dari bupati soal
surat yang disampaikan.
“Enam bulan lalu, saya juga menyampaikan
permintaan yang sama ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Tapi hasilnya
sama saja, belum ada,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Umum
FORMI Sidoarjo, Soewignyo, berharap pemerintah memberikan tempat
berlatih yang permanen kepada klub BMX Sidoarjo. Agar prestasi tingkat
Asia seperti yang telah mereka raih, bisa terus-menerus terjaga.
Diakui, pihaknya cukup ‘iri’ dengan
Surabaya. Di Kota Pahlawan, tempat berlatih bagi para rider BMX
disiapkan pemerintah dengan cukup representatif.
Bahkan, pemkot Surabaya membangun khusus
dua lokasi berlatih untuk para penggemar olahraga ekstrem itu. Yaitu di
Taman Bungkul dan di timur Monkasel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar