UNTUK melatih jiwa wirausaha,
Muhammad Wisnu (19), anak pertama
pasangan Ketua DPRD Sidoarjo
HM Dawud Budi Sutrisno, SH, MHum-
Hj Kartini, Spd,MPd, memilih
membuka warung kopi (Warkop).
Usaha itu dipilih karena warkop memiliki
komunitas pelanggan sendiri
dari berbagai elemen masyarakat.
Meski menjadi anak pejabat,
Muhammad Wisnu —masih tercatat
sebagai mahasiswa semester III
Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara
(Ubhara) Surabaya-juga
memilih tidak ongkang-ongkang.
Tergerak ingin memiliki usaha sendiri,
ia membuka warkop di komplek
GOR Delta Sidoarjo yang diberi nama
Warkop Biru.
“Saya ingin mandiri dan belajar
berwirausaha dengan membuka
warkop ini,” ujar M Wisnu, di sela
pembukaan Warkop Birunya.
Menurut dia, menjadi anak pejabat
bukan berarti harus hidup malas. Ia
pun tidak segan membuka sendiri,
meski sebagai permulaan dirinya
memilih membuka warkop.
Wisnu mengemas warkopnya
dengan sederhana. Pengunjung
yang datang, dipersilakan duduk
lesehan di karpet warna biru. Di
warkopnya ini disediakan delapan
meja. Menu-menu yang disediakan
juga sederhana.
“Kita menyediakan makanan seperti
nasi goreng, mi instan, dan
beberapa menu snack. Sedangkan
minumannya kopi, jus dan soft drink.
Kalau minuman beralkohol tidak
ada,” tegasnya.
Soal harga, dia menjamin sangat
merakyat alias tidak beda jauh
dengan harga di warkop-warkop
pada umumnya. Seperti harga segelas
kopi, dijual seharga Rp 2.500.
“Pokoknya harganya tidak jauh beda
dengan harga di warkop-warkop,”
terangnya.
Untuk menarik pelanggan, Wisnu
menyediakan TV ukuran 32 inch
untuk berkaraoke. Khusus malam
minggu, tamu-tamu akan dihibur
tampilan live music elekton.
“Saya memang berusaha menyediakan
sarana kongkow-kongkow
yang murah dan nyaman bagi warga
Sidoarjo,” papar alumnus SMA
Negeri 1 Waru ini.
Dawud Budi Sutrisno, ayah Wisnu
mengaku bangga dengan ide Wisnu.
Ketua Ikatan Sarjana Hukum Indononesia
Sidoarjo ini mendukung keinginan
anaknya. “Orang tua harus
mendukung keinginannya untuk berwirausaha.
Terpenting kuliahnya tetap
lancar,” ujar Dawud Budi Sutrisno,
yang juga alumnus Lemhanas ini.
Ia berharap dengan usaha warkop
ini akan muncul ide-ide wirausaha yang
lain. Diharapkan pula ide itu harus
bermanfaat bagi diri sendiri dan
masyarakat. Sedangkan dipilihnya
nama Warkop Biru karena selama ini
anaknya dan keluarganya senang warna
biru. “Kita suka warna biru karena
nuansanya sejuk dan damai,” tutur
Wakil Ketua Dewan Pembina Majelis
Pertimbangan Kosgoro Jatim ini.
Saat pembukaan Warkop Biru,
setidaknya dihadiri sekitar 500 orang.
Mereka berasal dari kalangan pegawai
dan staf di DPRD Sidoarjo, masyarakat,
maupun para kolega M
Wisnu dan ibunya Hj Kartini yang
berdinas di Dinas Pemuda, Olah
Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
Sidoarjo.
Muhammad Wisnu (19), anak pertama
pasangan Ketua DPRD Sidoarjo
HM Dawud Budi Sutrisno, SH, MHum-
Hj Kartini, Spd,MPd, memilih
membuka warung kopi (Warkop).
Usaha itu dipilih karena warkop memiliki
komunitas pelanggan sendiri
dari berbagai elemen masyarakat.
Meski menjadi anak pejabat,
Muhammad Wisnu —masih tercatat
sebagai mahasiswa semester III
Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara
(Ubhara) Surabaya-juga
memilih tidak ongkang-ongkang.
Tergerak ingin memiliki usaha sendiri,
ia membuka warkop di komplek
GOR Delta Sidoarjo yang diberi nama
Warkop Biru.
“Saya ingin mandiri dan belajar
berwirausaha dengan membuka
warkop ini,” ujar M Wisnu, di sela
pembukaan Warkop Birunya.
Menurut dia, menjadi anak pejabat
bukan berarti harus hidup malas. Ia
pun tidak segan membuka sendiri,
meski sebagai permulaan dirinya
memilih membuka warkop.
Wisnu mengemas warkopnya
dengan sederhana. Pengunjung
yang datang, dipersilakan duduk
lesehan di karpet warna biru. Di
warkopnya ini disediakan delapan
meja. Menu-menu yang disediakan
juga sederhana.
“Kita menyediakan makanan seperti
nasi goreng, mi instan, dan
beberapa menu snack. Sedangkan
minumannya kopi, jus dan soft drink.
Kalau minuman beralkohol tidak
ada,” tegasnya.
Soal harga, dia menjamin sangat
merakyat alias tidak beda jauh
dengan harga di warkop-warkop
pada umumnya. Seperti harga segelas
kopi, dijual seharga Rp 2.500.
“Pokoknya harganya tidak jauh beda
dengan harga di warkop-warkop,”
terangnya.
Untuk menarik pelanggan, Wisnu
menyediakan TV ukuran 32 inch
untuk berkaraoke. Khusus malam
minggu, tamu-tamu akan dihibur
tampilan live music elekton.
“Saya memang berusaha menyediakan
sarana kongkow-kongkow
yang murah dan nyaman bagi warga
Sidoarjo,” papar alumnus SMA
Negeri 1 Waru ini.
Dawud Budi Sutrisno, ayah Wisnu
mengaku bangga dengan ide Wisnu.
Ketua Ikatan Sarjana Hukum Indononesia
Sidoarjo ini mendukung keinginan
anaknya. “Orang tua harus
mendukung keinginannya untuk berwirausaha.
Terpenting kuliahnya tetap
lancar,” ujar Dawud Budi Sutrisno,
yang juga alumnus Lemhanas ini.
Ia berharap dengan usaha warkop
ini akan muncul ide-ide wirausaha yang
lain. Diharapkan pula ide itu harus
bermanfaat bagi diri sendiri dan
masyarakat. Sedangkan dipilihnya
nama Warkop Biru karena selama ini
anaknya dan keluarganya senang warna
biru. “Kita suka warna biru karena
nuansanya sejuk dan damai,” tutur
Wakil Ketua Dewan Pembina Majelis
Pertimbangan Kosgoro Jatim ini.
Saat pembukaan Warkop Biru,
setidaknya dihadiri sekitar 500 orang.
Mereka berasal dari kalangan pegawai
dan staf di DPRD Sidoarjo, masyarakat,
maupun para kolega M
Wisnu dan ibunya Hj Kartini yang
berdinas di Dinas Pemuda, Olah
Raga, Kebudayaan dan Pariwisata
Sidoarjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar