GEDANGAN – Jengkel karena
tiap hari kebanjiran akibat tumpahan
dari saluran air perbatasan
antara Desa Bangah dengan Dusun
Sawo Desa Sawotratap Gedangan,
warga RT 01 RW 02 Dusun
Sawo menutup saluran air. Imbasnya,
volume air dari saluran
air Desa Bangah menggenang
tinggi dan mandek karena tidak
bisa mengalir lagi.
Warga mengaku sudah jengkel
karena selama ini wilayahnya selalu
kebanjiran akibat kiriman air dari
Desa Bangah. “Warga Desa Bangah
yang mengirim air enak karena
mereka tidak kebanjiran sedangkan
kita warga Sawo yang menerima
kiriman air itu tiap hari menguras
air,” terang Ninin, salah satu warga.
Dari pantauan di lokasi, penutupan
saluran air yang dilakukan
warga Sawo ini, membuat genangan
air selokan Desa Bangah menjadi
lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan
di bagian Dusun Sawo yang
biasanya dapat banjir kiriman,
sekarang kondisinya cepat kering.
Kepala Dusun Sawo Indar Subiyati
mengaku sudah mengetahui
kondisi saluran air yang ditutup
warganya itu. Ia mengaku tidak
bisa berbuat apa-apa untuk mencegah
karena warganya memang
sering terkena dampak banjir akibat
kiriman air dari Desa Bangah.
“Warga sudah jengkel sehingga
menutup saluran air itu,”
jelasnya.
tiap hari kebanjiran akibat tumpahan
dari saluran air perbatasan
antara Desa Bangah dengan Dusun
Sawo Desa Sawotratap Gedangan,
warga RT 01 RW 02 Dusun
Sawo menutup saluran air. Imbasnya,
volume air dari saluran
air Desa Bangah menggenang
tinggi dan mandek karena tidak
bisa mengalir lagi.
Warga mengaku sudah jengkel
karena selama ini wilayahnya selalu
kebanjiran akibat kiriman air dari
Desa Bangah. “Warga Desa Bangah
yang mengirim air enak karena
mereka tidak kebanjiran sedangkan
kita warga Sawo yang menerima
kiriman air itu tiap hari menguras
air,” terang Ninin, salah satu warga.
Dari pantauan di lokasi, penutupan
saluran air yang dilakukan
warga Sawo ini, membuat genangan
air selokan Desa Bangah menjadi
lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan
di bagian Dusun Sawo yang
biasanya dapat banjir kiriman,
sekarang kondisinya cepat kering.
Kepala Dusun Sawo Indar Subiyati
mengaku sudah mengetahui
kondisi saluran air yang ditutup
warganya itu. Ia mengaku tidak
bisa berbuat apa-apa untuk mencegah
karena warganya memang
sering terkena dampak banjir akibat
kiriman air dari Desa Bangah.
“Warga sudah jengkel sehingga
menutup saluran air itu,”
jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar