Senin, 04 Februari 2013

Pentas Barongsai di Sun City Mall untuk Rayakan Imlek

SIDOARJO-Dalam merayakan
Imlek, Sun City Mall “nanggap”
barongsai. Kesenian khas negeri
Tiongkok ini kemarin beratraksi di
lantai dasar dan keliling gerai.
Sejumlah pengunjung nampak
mengabadikan momen ini. Musiknya
yang khas pula membuat
pengunjung di lantai atas melongok
ke lantai dasar pusat perbelanjaan
tersebut.
Suasana tambah meriah saat para
pemain barongsai berkeliling ke
gerai-gerai di mal. Tidak sedikit yang
memberikan angpao melalui mulut
barongsai. “Memberikan angpao
curian di Toko Nusantara
Jl KH Dewantoro, Krian, 5
tahun silam.
Kapolsek Krian Kompol
Khoirul Anam mengatakan,
aksi pencurian yang dilakukan
tersangka pada
2008 lalu itu dilakukan
pada November. Diduga karena
sudah mengetahui situasi
di toko Nusantara, dia
dengan mudah bisa melancarkan
pembobolan toko.
Saat itu toko belum buka.
Ia berhasil masuk dengan
membuka pintu utama.
“Tersangka berhasil masuk
ke toko dan mengambil
kartu perdana IM3, Simpati
dan rokok dengan total
kerugian Rp 500 ribu,”
ujarnya.
Setelah kejadian tersebut,
ujarn Khoirul Anam,
polisi melakukan pengejaran.
Namun tersangka diketahui
sudah tidak berada
di rumahnya. Polisi kemudian
menetapkan Agus
Taufan sebagai buron.
Setelah lima tahun berselang,
tersangka akhirnya
tertangkap. Ia diidentifikasi
saat kembali ke rumahnya
di Wonaoyu. Polisi langsung
sigap dengan melakukan penangkapan.
Saat diringkus,
tersangka tidak melakukan
perlawanan. “Kita langsung
jebloskan ke penjara,” kata
mantan Kapolsek Balongbendo
ini.
Menurutnya, dari keterangan
sejumlah saksi, polisi
bisa mengetahui identitas
pelaku. Saat pengejaran
polisi sebenarnya sudah
mengendus keberadaannya.
“Kita tangkap saat
momen yang tepat,” pungkasnya.
(vga/jee)
Hanya saja, ada kesan, antar
instansi di Pemkab Sidoarjo
saling tunggu. Mulyawan mengatakan,
khusus untuk reklame
tidak berizin, pihaknya masih
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. Dengan koordinasi
tersebut, kata dia, Satpol PP
akan mengetahui reklame mana
saja yang sudah kedaluarsa dan
wajib ditertibkan.
Meski demikian, ujar pejabat
ini, terkait kondisi reklame spanduk
yang membuat kumuh, ia
menjanjikan langsung akan
menertibkan. Upaya itu tanpa
menunggu koordinasi dari Dinas
Perijinan. “Yang kumuh akan
langsung dibersihkan,” terusnya.
Ia menyebut selama ini reklame
yang justru membuat kumuh
umumnya yang insidentil
yang tanpa izin. Pemiliknya
memasang spanduk tanpa
memberikan kontribusi pada
PAD. “Kondisinya spanduk
yang tidak permanen memang
mudah rusak karena faktor
alam,” tegasnya.
Terkait dengan kondisi sejumlah
spanduk yang kumuh di Jl
S Parman Waru, Mulyawan mengaku
masih belum mengetahui.
Pihaknya akan langsung
melakukan penertiban jika
spanduk tersebut benar-benar
mengganggu. “Kita akan cek
dan akan kita tertibkan,” pungkasnya.
(vga/jee)
sedangkan untuk akad nikah,
masyarakat condong mengenakan
gaun berwarna putih.
“Gaun ini memang di rancang
untuk resepsi pernikahan, kalau
dikenakan untuk akad nikah
kurang cocok,” ungkapnya.
Gaun kebaya modern modifikasi
ini sudah tidak menggunakan
kutubaru atau kain
tengah yang berfungsi sebagai
kancing. Permainan warna
juga tampak lebih berani daripada
kebaya tradisional.
“Untuk warna kita gunakan
warna yang cerah, seperti ungu,
hijau dan merah,” papar Sony.
Untuk menambah kesan modern,
gaun tersebut dihiasi juga
dengan payet Jepang dan permata
swarosky yang membuat
gaun terlihat lebih bling-bling
(berkilau). “Kebetulan juga tren
bling-bling masih diminati
masyarakat,” tambahnya.
Bahan broklat dan kain tile
Prancis yang digunakan dalam
gaun ini menambah kesan glamour
tersendiri. “Inilah yang
menjadi salah satu ciri gaun
modern, terasa glamour,” ujar
kembali.
Namun gaun ini harus disesuaikan
dengan make up-nya.
Tata rias yang digunakan harus
mendukung agar tidak terlihat
norak. “Make up nya harus natural
dan terlihat tidak menyolok
karena gaun sudah cukup
menyolok,” jelasnya.
Sementara untuk gaun resepsi
pria, dianjurkan memilih warna
yang serasi dengan gaun mempelai
wanita. Untuk pria, kata
Sony, cukup mengenakan jas
yang dimodifikasi, tapi warna
harus serasi dengan gaun
wanita. (bam/jee)
“Ini merupakan salah satu
ungkapan rasa syukur kami
terhadap berkah dari laut yang
telah kami terima selama ini,”
ujar Lukman Fauzi, ketua
panitia nyadran.
Sedikitnya 20 perahu yang
mengantarkan sesajen ke laut.
Masyarakat juga dipersilakan
mengikuti upacara tersebut
hingga ke laut. Untuk semakin
menyemarakan suasana, perahuperahu
itu dihias dengan berbagai
macam hasil pertanian, seperti
pisang, terong dan mentimun
yang diikat sepanjang perahu.
Sepasang sound system juga dipasang
di atas perahu untuk mengiringi
perjalanan perahu.
Lukman Fauzi menyatakan
dengan upacara ini, masyarakat
berharap agar hasil tangkapan
ikan mendatang lebih banyak
lagi. “Kami berharap hasil tangkapan
yang akan datang lebih
banyak dari tangkapan sebelumnya,”
ungkapnya.
Upacara tasyakuran laut kemarin
juga menarik perhatian
masyarakat sekitar yang kebetulan
melintasan kawasan Bluru.
Beberapa orang mengabadikan
momen keberangkatan nyadran
ini dengan menggunakan
kamera HP.
“Mumpung lewat, sekalian
direkam pakai HP saja,” ujar
Cindy, salah satu warga yang
kebetulan melintas. (bam/jee)
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
Agus Taufan
kepada barongsai mempunyai makna
agar kita mendapat berkah di
tahun ular air mendatang,” ujar Dwi,
salah satu pramuniaga di mal itu.
Para pemain barongsai juga melakukan
atraksi di atas travelator
yang sedang berjalan. Dengan
iringan musik Kou Fa Tao, mereka
terlihat sangat atraktif. Aksi itu
membuat banyak pengunjung
bersorak menyemangati pemain.
Pertunjukan kemudian dilanjutkan
ke halaman mal. Dengan menggunakan
alat bantu berupa bangku
panjang yang telah disusun tinggi,
barongsai menampilkan atraksi
mereka dengan berloncatan dari
bangku satu ke bangku yang lain.
Salah satu adegan yang membuat
penonton terkejut adalah ada
pemain barongsai yang ambruk di
sela-sela bangku. Ternyata kejadian
itu bukan kecelakaan, melainkan
satu satu dari aksi yang dilakukan.
Steven, salah satu pemain barongsai,
mengatakan setiap permainan
barongsai biasanya terdiri
dari tiga babak. “Yang pertama gerakan
permisi kepada penonton kemudian
dilanjutkan dengan atraksi
dan di akhiri dengan gerakan pamitan,”
katanya. Setiap babak berdurasi
antara 10 hingga 15 menit.
Dalam pertunjukan barongsai
kemarin, Steven menjelaskan pertunjuka
tersebut bercerita tentang
kisa seekor singa yang sedang
mendaki gunung. “Makanya atraksi
yang kami suguhkan gerakannya
mirip orang mendaki gunung,”
tambahnya.
Humas Sun City Mall Erna Redita
mengaku sengaja mengundang
barongsai untuk merayakan pergantian
tahun baru Imlek. “Barongsai
sangat identik dengan Imlek maka
kami rayakan dengan mengundang
mereka,” kata Erna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar