Para pelanggan PDAM Delta Tirta
mayoritas masih menikmati tarif subsidi. Dari jumlah pelanggan PDAM
sebanyak 102 ribu itu, tercatat 84 persennya masih menggunakan tarif
subsidi.
“Untuk pelanggan yang memakai tarif
subdisi ada 84 persen dan pelanggan yang memberikan subsidi ada 16
persen. Pelanggan yang mensubsidi itu merupakan pelanggan dari
perusahaan dan pelanggan yang menggunakan debit air lebih dari 20 meter
kubik per hari,” ujar Direktur Umum PDAM Delta Tirta Abd Basid Lao,
kemarin.
Pihak manajemen PDAM Delta Tirta
memberikan subsidi air kepada para pelanggan tanpa terkecuali. Fortuner
Milik … Yaitu saat pelanggan menggunakan air maksimal 10 meter kubik per
bulan atau 60 liter air per harinya.
Pemberian subsidi kepada masyarakat
pemakai air maksimal 10 meter kubik per bulan merupakan kewajiban sesuai
dengan amanah Undang- undang. Sedangkan pemakaian air di atas volume
tadi itu, kata Abd Basid Lao, maka para pelanggan dikenakan tarif
progresif.
“Biaya tarif sosial per meter kubiknya
Rp 850. Tapi ada juga pelanggan yang dikenakan tarif air sampai Rp 8000
lebih,” tegasnya. Untuk menekan tingkat kehilangan air atau TKA, pihak
manajemen PDAM memaksimalkan operasi kelelawar.
Dimana tim dari petugas PDAM melakukan
penyisiran malam terhadap jaringan pipa PDAM hingga pemantauan mater air
pelanggan untuk mencari kebocoran air.
“Tahun 2006 silam, TKA mencapai 42
persen, sedangkan di akhir tahun 2011 lalu TKAnya tinggal 30 persen,”
terangnya. Dari kebocoran air sekitar 30 persen itu, jika dikalkulasi
dengan rupiah bisa mencapai Rp 50 miliar.
Untuk itu, usaha menekan TKA terus dilakukan dan pada 2012 nanti, diharapkan TKA itu bisa ditekan turun 2 persen.
“Target kita memang tiap tahunnya 2
persen untuk angka menekan TKA. sehingga pada lima tahun nanti, angka
TKA yang berhasil kita tekan hingga 10 persen,” urainya. Sedangkan
kebocoran air bisa disebabkan karena adanya pipa distribusi yang usang
dimakan usia, adanya pencatat meter air yang rusak hingga kesalahan
pencatatan pemakanan air.
Dimana untuk faktor teknis penyebab TKA
mencapai 60 persen dan 40 persen sisanya akibat factor non fisik. Hingga
akhir 2011 silam, PDAM Delta Tirta Sidoarjo berhasil menyetor PAD ke
kas daerah sebesar Rp 3 miliar.
Dari jumlah itu diketahui keuntungan
atau laba bersih mencapai Rp 11 miliar. Dimana laba itu selain disetor
ke kas daerah juga digunakan untuk investasi penambahan jaringan dan
sambungan. Sementara itu, H Sungkono anggota Komisi B DPRD Sidoarjo
berharap agar TKA pada tahun mendatang bisa terus ditekan.
Dengan begitu laba dari PADM bisa ditingkatkan termasuk peningkatan ke PAD.
0 comments:
Posting Komentar