Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Minggu, 01 April 2012

Mengunjungi Kecamatan Krembung, yang Sudah Empat Tahun Menyediakan Internet Gratis

Jadi Jujukan Pengakses Berbagai Kota

Terobosan berani Kecamatan Krembung sejak Juni 2008 mampu mengubah pola pikir warga dan murid-murid sekolah. Internet gratis jadi pintu ke dunia luar.

 

Sekelompok remaja putri berseragam sekolah tampak begitu larut dengan laptopnya di Pendapa Kecamatan Krembung, Kamis siang (1/2) lalu. Para remaja putri itu ternyata sedang menikmati asyiknya berselancar di dunia maya. Mereka rupanya browsing bahan untuk mengerjakan tugas sekolah di beberapa situs di internet. Tentu saja sesekali membuka situs jejaring sosial.

”Di sini kan disediakan fasilitas wifi gratis. Jadi sebelum pulang kami mampir dulu ke sini untuk mencari bahan tugas sekolah,” ujar Nyi Rayasti Dwi, pelajar kelas II IPS III SMAN Krembung.
Hal senada dilontarkan Irma Ristia Dia. ”Daripada ke warnet kan lebih enak di sini. Kami tidak perlu keluar biaya,” sebut pelajar kelas III IPA IV SMAN Krembung itu seraya tersenyum. Teman-teman Irma dan Rayasti yang lain juga asyik dengan laptop masing-masing. Ada yang duduk di rerumputan. Ada pula yang selonjoran di musala kecamatan. Mereka menikmati itu sembari menunggu jemputan pulang.
Sejak Juni 2008, Kecamatan Krembung memang membuat gebrakan mengejutkan. Mereka mengubah kesan kaku kantor pemerintahan dengan menyediakan free hotspot. Selama ini orang yang datang kantor kecematan dan desa sering segan. Ada rasa ewuh pekuh karena rakyat harus berhadapan dengan pegawai negeri.
Hal itu sebelumnya juga kentara di Krembung yang notabene masih pedesaan. Kesan itu pun diubah. Muncullah ide menyediakan fasilitas hotspot gratis. ”Ide ini muncul dari cangkrukan Pak Camat (saat itu M. Bahrul Amig, red) dengan para pegawai di selasar belakang kantor kecamatan,” ungkap Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Krembung Abdul Wahib.
Ide itu pun dijalankan. Area free hotspot tidak hanya di kantor kecamatan, tapi menjangkau 19 balai desa di Krembung. Sejak saat itulah perubahan benar-benar terjadi. Perangkat desa yang dulunya gagap teknologi kini sudak tak asing lagi. Komunikasi yang umumnya mereka jalin hanya lewat surat kini sebagian beralih ke email.  
Tidak hanya itu. Kesan ”angker” kantor kecamatan dan balai desa pun seolah  menghilang. Lebih-lebih anak muda. Mereka tak hanya datang ketika mengurus surat semata, tapi juga berselancar di dunia maya. ”Ide ini tidak sekedar membuang kesan kaku, tapi juga untuk membuat warga melek internet, meski hidup di desa,” kata Wahib. Mereka juga bisa mengikuti perkembangan informasi dan pemikiran global meski tetap bertindak lokal sebagai orang desa.
Jadilah setiap hari kantor kecamatan maupun balai desa tidak pernah sepi. Rata-rata lima hingga tujuh orang setiap hari main internet. Mayoritas anak muda, terutama usia sekolah SMP dan SMA. Di sekitar balai desa, banyak pula remaja-remaja yang main internet sambil duduk-duduk di ladang atau kebun. Mereka menikmati hijaunya tanaman sambil menjelajah dunia maya.
Yang datang pun tidak hanya anak-anak Krembung saja. Tapi, juga dari desa atau kecamatan tetangga. Seperti Tulangan, Prambon, Porong, bahkan Mojosari dan Mojokerto. ”Di balai desa saya tidak hanya anak kampung yang memanfaatkannya. Tapi, banyak anak Tulangan juga datang ke balai desa saya,” tutur Kepala Desa Wonomlati, Slamet Hariyanto. Wilayah Wonomlati memang berbatasan dengan wilayah Tulangan. 
Rayasti dan Irma yang Kamis lalu berinternet juga pelajar asal Tulangan. ”Saya memang sering ke sini,” aku Irma. Biasanya warga yang datang menggunakan fasilitas hotspot itu pada jam-jam pulang sekolah atau sore hari. ”Paling ramai Sabtu malam. Jumlahnya di atas 15. Bahkan, mereka biasanya bertahan hingga dini hari,” kata Wahib. Fasilitas itu memang tidak dibatasi waktu. ”Kami menyediakannya 24 jam. Tapi, tentu kami tetap mengontrol anak-anak yang menggunakannya hingga larut malam,” imbuh Kades Slamet. (fim/roz)

 Cari Terobosan untuk Kemajuan

JUMLAH pengakses internet yang makin banyak pernah menjadi masalah. Akses internet pun mulai ter ganggu. Agar fasilitas gratis itu tetap bisa dinikmati, kecamatan dan desa melakukan perbaikan. Apalagi, dengan sistem terdahulu, fasilitas wifi kerap bermasalah.
 ”Dulu yang berlangganan kecamatan, lalu dipancarkan ke 19 desa. Sekarang setiap desa menyedikan modem dan berlangganan sendiri,” kata Abdul Wahib.
 Pada 2008 kecamatan juga masih memanfaatkan fasilitas Speedy Office Unlimited dari PT Telkom. Lalu, dipasang splitting (alat pembagi wifi), modem, dan access point di tiang pemancar. Dengan alat tersebut, free hotspot dipancarkan ke 19 desa. Untuk menerimanya, setiap desa menyediakan radio wifi.
 Awalnya, semua berjalan lancar. Na mun, seiring dengan meningkatnya pengakses, kelancaran internet pun terganggu. Bahkan, kadang-kadang ngadat.
 ”Kami akhirnya sepakat memperbaikinya dengan cara setiap desa berlangganan sendiri-sendiri.  Biayanya Rp 100 ribu hingga Rp 250 ribu per bulan,” ujar Kepala Desa  Kedungsumur Muntholip.
Perubahan itu mulai terjadi Desember 2010. ”Kami tidak mempermasalahkan itu. Sebab, fasilitas wifi ini sangat bermanfaat buat kami sendiri dan warga,” ungkap Muntholip.
Bagi perangkat desa, dengan fasilitas hotspot mereka bisa mencari bahan untuk membuat terobosanterobosan untuk kemajuan desa. Mereka juga bisa sharing proposal hanya lewat e-mail. ”Jadi, tidak ribet. Kalau kami sharing proposal, tidak perlu harus jauh-jauh datang ke tempat teman untuk meminjamnya. Cukup lewat e-mail,” sebut Kepala Desa Wonomlati Slamet Hariyanto.
Warga juga bisa merasakan keuntungannya. Jadi, pengeluaran desa di rasakan benar oleh warganya. ”Yang jelas, fasilitas ini sangat memu dahkan para pelajar dan mahasiswa untuk mencari bahan guna mengerjakan tugas kuliah,” ucap Muntholip.
Meski bermanfaat, fasilitas tersebut tak berarti tidak ada kendala. Ada pengakses internet yang nakal dengan membuka situs porno. ”Di awal-awal dulu itu sering terjadi. Tapi, kini sudah tidak lagi. Sebab, teknisi kami sudah memblokirnya,” kata Wahib.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.