Pemerintah Kabupaten Sidoarjo siap mengakomodir tuntutan pembuat tempe dan tahu supaya ada penurunan harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu yang terus naik selama sepekan terakhir.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah, Energi dan Sumber Daya Alam, Kabupaten Sidoarjo, Maksum, Kamis, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui keluhan para pembuat tempe tersebut dan akan meneruskan permintaan pembuat tempe ke tingkat yang lebih tinggi.

"Kami memang sudah melakukan pertemuan antara pembuat tempe dan Dewan Sidoarjo untuk menyikapi mahalnya harga kedelai selama sepekan terakhir," katanya usai melakukan pertemuan di gedung Dewan Sidoarjo.

Ia mengemukakan, dalam pertemuan tersebut menghasilkan tiga pilihan di antaranya menurunkan biaya masuk kedelai sehingga harga kedelai yang ada di pasaran saat ini tidak terus melambung naik.

"Selain itu, juga ada permintaan supaya badan urusan logistik yang mengatur masalah pembelian kedelai sehingga bisa menstabilkan harga di pasaran, terutama saat adanya kenaikan harga seperti yang terjadi sekarang ini," katanya.

Ia mengatakan, para pembuat tempe juga meminta supaya Kabupaten Sidoarjo bisa swasembada kedelai sehingga tidak sampai terjadi lonjakan harga seperti sekarang ini.

"Kami akan mengakomodir tuntutan para pembuat tempe supaya bisa segeran menurunkan harga bahan baku pembuatan tempe yakni kedelai mengingat masalah ini merupakan masalah nasional," katanya.

Sementara itu, dalam aksi demo ratusan pembuat tempe di Dewan Sidoarjo mendapatkan kawalan ketat dari petugas kepolisian.

Para demonstran tersebut juga membentangkan poster berisi tuntutan mereka supaya pemerintah menurunkan harga pokok kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu.