Setelah mengalami kontroversial bertahun-tahun, beberapa maskapai penerbangan dikabarkan sudah mulai mengakui bandara Juanda, Sidoarjo bukan Surabaya lagi. Apalagi, Kemenhub juga mengakui lokasi bandara komersial itu berada di Kota Udang ini. Meski begitu, PT Angkasa Pura selaku pengelola bandara justru mengaku masih menunggu, karena belum mendapat instruksi dari Kemenhub.
Pengakuan
tersebut diungkapkan Sekretaris Penerbangan dan Hubungan antar Lembaga
PT Angkasa Pura I, Mervin Sibutar Butar kepada Surabaya Post, Selasa
(3/4). Dia mengatakan bahwa sampai saat ini belum mendapat instruksi
dari Kemenhub terkait perubahan nama letak Bandara Juanda di Sidoarjo
itu.
”
Kita ini kan sebagai pengelola saja. Kalau memang ada instruksi dari
Kemenhub, secara resmi kita laporkan ke PT Angkasa Pura I Juanda,”
papar Mervin. Makanya, sampai saat ini pihaknya belum menginstruksikan
pada seluruh maskapai soal penyebutan bahwa Juanda itu berada di
Sidoarjo, bukan Surabaya.
Disinggung
penyebutan sebagian awak maskapai bahwa Bandara Juanda di Sidoarjo,
Mervin enggan menanggapi kontroversi ini. Secara pribadi, dirinya tidak
mempermasalahkan pergantian nama letak suatu bandara. Justru Mervin
menyerahkan masalah ini kepada Kemenhub dan Pemkab Sidoarjo.
Sementara
itu, Komandan Puspenerbal TNI-AL, Laksma TNI Sugianto mendukung
penyebutan lokasi bandara Juanda yang benar. Menurut dia, berdasarkan
letak wilayah, penyebutan Bandara Juanda itu memang sudah seharusnya
menyertakan Kabupaten Sidoarjo, karena itu memiliki efek luar biasa
terutama untuk pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Sebagai
penerbang senior, Sugianto mengaku paham betul dinamika dunia
penerbangan sipil. Dengan perubahan nama letak ini, terbuka peluang bagi
Sidoarjo lebih dikenal dunia internasional. Dia mencontohkan, terkadang
penumpang lupa nama bandara, tetapi ingat nama letak bandara tersebut.
Meskipun
terkesan sepele, hal ini bisa menimbulkan efek domino luar biasa. ”Kita
dukung sepenuhnya. Saya dengar-dengar sebagian awak maskapai sudah
menyebutkan letak bandara Juanda di Sidoarjo, ini sangat memberikan efek
positif bagi Sidoarjo sendiri,” ujarnya kepada Surabaya Post usai bertemu Bupati Saiful Ilah.
Bupati
Saiful Ilah mengapresiasi terkait dukungan yang diberikan Puspenerbal
Juanda. Bagi Saiful, ini memberikan dorongan dan semakin memperkuat
posisi bahwa Bandara Juanda diakui terletak di Kabupaten Sidoarjo.
Selama ini, Saiful mengaku gerah dengan penyebutan letak bandara yang
berada di Surabaya.
Padahal,
sudah jelas bahwa Bandara Juanda berada di Kecamatan Sedati, yang masuk
wilayah Kabupaten Sidoarjo. “Masak kita ini terkenal dengan lumpurnya
saja. Sidoarjo juga punya bandara, sekarang tinggal terminal Bungurasih
yang masih memakai nama Surabaya,” imbuhnya.
Sebelumnya,
Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno melayangkan surat kepada
kementerian perhubungan tentang perubahan nama letak Bandara Juanda.
Perubahan nama letak ini, kata Dawud, berkaitan dengan kebohongan publik
yang terjadi selama puluhan tahun. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil
dengan dikeluarkannya perubahan nama letak Bandara Juanda di Sidoarjo
pada awal Februari 2012. m37
0 comments:
Posting Komentar