Ahmad Kusaeri Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS)
mengatakan, pergeseran lumpurnya berkisar 200-300 meter dari pusat
semburan. Berarti semburan lumpur sampai sekarang masih terus aktif,
meskipun makin lama semburannya makin turun.
Semburan tertinggi tercatat Juli sampai Nopember 2006 sampai 180 ribu meter kubik per hari. Maret 2007 semburan mulai turun, hingga September 2009 turun menjadi 75 ribu meter kubik per hari. Sesudah itu mulai Mei 2010 sampai sekarang rata-rata 10 sampai 15 ribu meter kubik per hari. Penurunannya kata Khuseri sampai 90 persen.
Soal keamanan, kapasitas pompa terus dioptimalkan, khususnya di titik 25. Lumpur didorong ke arah timur dekat Kali Porong, supaya tidak terjadi banjir lumpur di ke rel kereta api dan Jalan Raya Porong.
Penanganan sekitar semburan lumpur menurut Khusaeri sudah dilakukan dengan membuat bronjongan di sekitar tanggul. Sedangkan penanganan Kali Porong sendiri tebingnya diperkuat sepanjang 12.200 meter kanan kiri tanggul.
Semburan tertinggi tercatat Juli sampai Nopember 2006 sampai 180 ribu meter kubik per hari. Maret 2007 semburan mulai turun, hingga September 2009 turun menjadi 75 ribu meter kubik per hari. Sesudah itu mulai Mei 2010 sampai sekarang rata-rata 10 sampai 15 ribu meter kubik per hari. Penurunannya kata Khuseri sampai 90 persen.
Soal keamanan, kapasitas pompa terus dioptimalkan, khususnya di titik 25. Lumpur didorong ke arah timur dekat Kali Porong, supaya tidak terjadi banjir lumpur di ke rel kereta api dan Jalan Raya Porong.
Penanganan sekitar semburan lumpur menurut Khusaeri sudah dilakukan dengan membuat bronjongan di sekitar tanggul. Sedangkan penanganan Kali Porong sendiri tebingnya diperkuat sepanjang 12.200 meter kanan kiri tanggul.
0 comments:
Posting Komentar