Warga Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, menolak rencana
pendalaman pengeborang yang akan dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc
menyusul ketakutan warga akan kejadian semburan lumpur Lapindo di sumur
Banjar Pandi 1.
Kepala Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Didik Fakhrudin, Senin, mengatakan, penolakan warga tersebut sangat beralasan mengingat saat ini semburan lumpur yang terjadi sebelumnya cukup membuat warga resah.
"Terlebih saat ini, warga mendengar kalau ada rencana Lapindo mau melakukan pendalaman pengeboran di wilayah desa kami membuat warga semakin khawatir akan adanya semburan lumpur baru yang menyembur di wilayah desa kami," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini ada sumur milik Lapindo yang sudah beroperasi dan selama sumur itu ada, pihaknya tidak pernah menerima kompensasi dari pihak Lapindo dalam bentuk apapun.
"Kami juga tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari pihak Lapindo terkait dengan rencana mereka yang akan melakukan pendalaman pengeboran di lokasi tersebut, apalagi dalam sepekan terakhir saya mendapatkan tamu yang akan melakukan pengurukan di lokasi pendalaman pengeboran," katanya.
Oleh karena itu, warga sudah bulat menolak rencana pendalaman pengeboran tersebut bagaimanapun bentuknya karena warga tidak ingin masalah lain muncul pascadilakukannya pendalaman pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo tersebut.
"Warga juga berencana melakukan aksi turun ke jalan jika rencana pendalaman pengeboran tersebut benar - benar dilakukan oleh Lapindo supaya masyakat luas tahu kalau warga kami benar - benar menolak rencana pengeboran tersebut," katanya.
Menurutnya, warga tidak memilih opsi apapun untuk menolak rencana pendalaman yang dilakukan oleh Lapindo Brantas karena warga sudah trauma dengan semburan lumpur yang sudah ada saat ini.
"Warga tidak memiliki opsi apapun terkait dengan rencana Lapindo untuk melakukan pengeboran tersebut. Kalaupun ada ijin yang keluar terkait pendalaman tersebut maka jangan disalahkan kalau ada konflik horisontal di masyarakat terkait dengan masalah tersebut," katanya.
Kepala Desa Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Didik Fakhrudin, Senin, mengatakan, penolakan warga tersebut sangat beralasan mengingat saat ini semburan lumpur yang terjadi sebelumnya cukup membuat warga resah.
"Terlebih saat ini, warga mendengar kalau ada rencana Lapindo mau melakukan pendalaman pengeboran di wilayah desa kami membuat warga semakin khawatir akan adanya semburan lumpur baru yang menyembur di wilayah desa kami," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini ada sumur milik Lapindo yang sudah beroperasi dan selama sumur itu ada, pihaknya tidak pernah menerima kompensasi dari pihak Lapindo dalam bentuk apapun.
"Kami juga tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari pihak Lapindo terkait dengan rencana mereka yang akan melakukan pendalaman pengeboran di lokasi tersebut, apalagi dalam sepekan terakhir saya mendapatkan tamu yang akan melakukan pengurukan di lokasi pendalaman pengeboran," katanya.
Oleh karena itu, warga sudah bulat menolak rencana pendalaman pengeboran tersebut bagaimanapun bentuknya karena warga tidak ingin masalah lain muncul pascadilakukannya pendalaman pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo tersebut.
"Warga juga berencana melakukan aksi turun ke jalan jika rencana pendalaman pengeboran tersebut benar - benar dilakukan oleh Lapindo supaya masyakat luas tahu kalau warga kami benar - benar menolak rencana pengeboran tersebut," katanya.
Menurutnya, warga tidak memilih opsi apapun untuk menolak rencana pendalaman yang dilakukan oleh Lapindo Brantas karena warga sudah trauma dengan semburan lumpur yang sudah ada saat ini.
"Warga tidak memiliki opsi apapun terkait dengan rencana Lapindo untuk melakukan pengeboran tersebut. Kalaupun ada ijin yang keluar terkait pendalaman tersebut maka jangan disalahkan kalau ada konflik horisontal di masyarakat terkait dengan masalah tersebut," katanya.
0 comments:
Posting Komentar