Depo pasir Vira Jaya di Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo, dirampok
empat penjahat yang sebelumnya menyaru hendak membeli pasir, Senin
(7/5/2012) malam.
Setelah berhasil menyekap Ngari alias Gondrong (34) pegawai depo, perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp 13 juta serta sebuah sepeda motor yang diparkir di halaman depo pasir itu.
Kepada polisi, Ngari mengaku saat itu dirinya tengah menonton televisi di pos sekaligus kantor depo yang berukuran 4 x 6 meter. Saat asyik melihat televisi, warga Desa Gondel RT 2/RW 3 Kedung Tuban Blora ini didatangi dua lelaki yang hendak membeli pasir.
Ketika Ngari berdiri, seorang pelaku mendorong tubuhnya sambil menodongkan sebilah pedang. Sedangkan pelaku lainnya, mengancam dengan clurit, sambil meminta uang.
Saat itulah, muncul dua lelaki lainnya yang langsung menggeledah isi lemari di ruangan tersebut. Pelaku tidak menemukan uang tetapi mendapatkan kunci sepeda motor. Saat tubuh Ngari diperiksa, didapati dompetnya berisi uang Rp 12 juta yang langsung dirampas pelaku.
Pelaku lalu menutup mulut Ngari dengan tali plastik, sekaligus mengikat kedua tangannya. Saat pelaku hendak kabur, tiba-tiba muncul Dicky Hardinata (19), warga Desa Awar-Awar Gunting RT 18/RW 9 Krembung yang hendak membeli pasir. Dicky akhirnya ditodong, akibatnya uang Rp 1 juta untuk membeli pasir, dirampas pelaku. Pelaku kabur dengan Honda Revo W 5121 RG, milik Kholifah, pedagang bambu yang berjualan di dekat depo pasir.
Diduga pelaku berjumlah enam orang, empat orang masuk depo dua lainnya berada 10 meter dari depo. “Mereka datang dengan memakai dua sepeda motor dan kabur dengan memakai sepeda motor yang dicuri,” ujar Kapolsekta Sidoarjo Komisaris Mujiono, Selasa (8/5/2012) siang.
Total kerugian korban mencapai Rp 25 juta, yang Rp 12 juta dari dompet Ngari, Rp 1 juta milik Dicky serta sisanya taksiran harga sepeda motor Revo yang dirampas pelaku.
Para pelaku juga merampas dua HP milik Ngari. Saat diperiksa polisi, Ngari mengaku uang Rp 12 juta tersebut, tidak seluruh miliknya. Rp 10 juta uang hasil penjualan pasir, sedangkan sisanya milik pribadi.
Setelah berhasil menyekap Ngari alias Gondrong (34) pegawai depo, perampok berhasil membawa kabur uang tunai Rp 13 juta serta sebuah sepeda motor yang diparkir di halaman depo pasir itu.
Kepada polisi, Ngari mengaku saat itu dirinya tengah menonton televisi di pos sekaligus kantor depo yang berukuran 4 x 6 meter. Saat asyik melihat televisi, warga Desa Gondel RT 2/RW 3 Kedung Tuban Blora ini didatangi dua lelaki yang hendak membeli pasir.
Ketika Ngari berdiri, seorang pelaku mendorong tubuhnya sambil menodongkan sebilah pedang. Sedangkan pelaku lainnya, mengancam dengan clurit, sambil meminta uang.
Saat itulah, muncul dua lelaki lainnya yang langsung menggeledah isi lemari di ruangan tersebut. Pelaku tidak menemukan uang tetapi mendapatkan kunci sepeda motor. Saat tubuh Ngari diperiksa, didapati dompetnya berisi uang Rp 12 juta yang langsung dirampas pelaku.
Pelaku lalu menutup mulut Ngari dengan tali plastik, sekaligus mengikat kedua tangannya. Saat pelaku hendak kabur, tiba-tiba muncul Dicky Hardinata (19), warga Desa Awar-Awar Gunting RT 18/RW 9 Krembung yang hendak membeli pasir. Dicky akhirnya ditodong, akibatnya uang Rp 1 juta untuk membeli pasir, dirampas pelaku. Pelaku kabur dengan Honda Revo W 5121 RG, milik Kholifah, pedagang bambu yang berjualan di dekat depo pasir.
Diduga pelaku berjumlah enam orang, empat orang masuk depo dua lainnya berada 10 meter dari depo. “Mereka datang dengan memakai dua sepeda motor dan kabur dengan memakai sepeda motor yang dicuri,” ujar Kapolsekta Sidoarjo Komisaris Mujiono, Selasa (8/5/2012) siang.
Total kerugian korban mencapai Rp 25 juta, yang Rp 12 juta dari dompet Ngari, Rp 1 juta milik Dicky serta sisanya taksiran harga sepeda motor Revo yang dirampas pelaku.
Para pelaku juga merampas dua HP milik Ngari. Saat diperiksa polisi, Ngari mengaku uang Rp 12 juta tersebut, tidak seluruh miliknya. Rp 10 juta uang hasil penjualan pasir, sedangkan sisanya milik pribadi.
0 comments:
Posting Komentar