Ratusan buruh tambang dari berbagai daerah dan berbagai aktivis
lingkungan, Selasa (29/5), siap menggelar aksi Sengketa 6 Tahun Lumpur
Lapindo dan Hari Anti Tambang 2012 di Jakarta.
Aksi yang akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini rencananya didahului dengan aksi teatrikal yang akan berlangsung di kawasan Pasar Festival, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Aksi dilanjutkan dengan berpawai menuju Wisma Bakrie.
"Aksi kita tahun ini bertema Pulihkan Hak Rakyat, Lawan Pembodohan dan Lupa. Untuk Jakarta, kita akan teatrikal di depan pintu masuk Epicentrum Pasar Festival longmarch menuju wisma bakrie. Ada 38 daerah yang akan ikut aksi serentak," ujar juru bicara aksi ini, Priyo Jaman saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/5).
Selain menolak pertambangan di Indonesia, aksi damai ini juga bertujuan untuk menuntut Bakrie Corporation selaku pemilik PT Lapindo Brantas untuk menuntaskan kasus Lumpur Lapindo.
"Tuntutannya menolak pertambangan, karena sudah menghancurkan lingkungan dan coba selesaikan kasus Lapindo," tandas Priyo. Priyo menjelaskan, dalam aksi tersebut, rencananya akan melibatkan sejumlah massa dari Jatam, Kiara, Walhi, Kontras, Fitra dan FPR.
Selain itu, Priyo menambahkan, aksi serupa juga dilakukan di seluruh Indonesia yang melibatkan sekitar 10.000 massa. "Aksi perkiraan banyak yang ikut dari seluruh Indonesia, total 10.000 massa tersebar di simpul-simpu," imbuhnya.
Aksi yang akan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB ini rencananya didahului dengan aksi teatrikal yang akan berlangsung di kawasan Pasar Festival, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Aksi dilanjutkan dengan berpawai menuju Wisma Bakrie.
"Aksi kita tahun ini bertema Pulihkan Hak Rakyat, Lawan Pembodohan dan Lupa. Untuk Jakarta, kita akan teatrikal di depan pintu masuk Epicentrum Pasar Festival longmarch menuju wisma bakrie. Ada 38 daerah yang akan ikut aksi serentak," ujar juru bicara aksi ini, Priyo Jaman saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/5).
Selain menolak pertambangan di Indonesia, aksi damai ini juga bertujuan untuk menuntut Bakrie Corporation selaku pemilik PT Lapindo Brantas untuk menuntaskan kasus Lumpur Lapindo.
"Tuntutannya menolak pertambangan, karena sudah menghancurkan lingkungan dan coba selesaikan kasus Lapindo," tandas Priyo. Priyo menjelaskan, dalam aksi tersebut, rencananya akan melibatkan sejumlah massa dari Jatam, Kiara, Walhi, Kontras, Fitra dan FPR.
Selain itu, Priyo menambahkan, aksi serupa juga dilakukan di seluruh Indonesia yang melibatkan sekitar 10.000 massa. "Aksi perkiraan banyak yang ikut dari seluruh Indonesia, total 10.000 massa tersebar di simpul-simpu," imbuhnya.
0 comments:
Posting Komentar