Aksi premanisme sepertinya merajalela di Sidoarjo. Buktinya, dari
data di Polres Sidoarjo ketika menggelar operasi Penyakit Masyarakat
(Pekat) dalam 10 hari, tercatat 31 kasus pemerasan yang terjadi di kota
udang tersebut. Jumlah tersebut menduduki peringkat kedua setelah
Minuman Keras (Miras) sebanyak 121 kasus. Sedangkan, di peringkat
ketiga adalah prostitusi sebanyak 22 kasus dan judi sebanyak 8 kasus.
Dari rangkaian operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1779 botol miras, 6 HP, uang tunai Rp 1.605.000, puluhan KTP, dan 2 set domino. Dari 18 polsek se Kabupaten Sidoarjo, Polsek Taman paling banyak menggulung tersangka pekat sebanyak 19 tersangka, sementara Polsek Tulangan hanya behasil mengamankan 2 tersangka.
Selain itu, polisi juga mengamankan 7 tersangka kasus narkoba. Barang bukti yang berhasil disita 15 poket sabu-sabu dan 5000 butir pil koplo jenis double L. Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki menuturkan, prestasi ini merupakan buah kerja keras jajaran polsek di bawah wilayah hukumnya." Kami bersyukur bisa mengungkap kasus pekat dan mendapat penghargaan dari Polda Jatim. Semua atas kerja keras jajaran polisi," ujar Marjuki.
Mantan Kapolres Jombang ini menambahkan, ia juga akan mengungkap beberapa tindak kejahatan yang masih menjadi PR pihaknya. Salah satunya misteri perampokan distributo es krim Walls senilai Rp 250 juta yang hingga kini masih gelap. "Segera kita ungkap, masih dalam penyelidikan," imbuhnya.
Dari rangkaian operasi tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa 1779 botol miras, 6 HP, uang tunai Rp 1.605.000, puluhan KTP, dan 2 set domino. Dari 18 polsek se Kabupaten Sidoarjo, Polsek Taman paling banyak menggulung tersangka pekat sebanyak 19 tersangka, sementara Polsek Tulangan hanya behasil mengamankan 2 tersangka.
Selain itu, polisi juga mengamankan 7 tersangka kasus narkoba. Barang bukti yang berhasil disita 15 poket sabu-sabu dan 5000 butir pil koplo jenis double L. Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki menuturkan, prestasi ini merupakan buah kerja keras jajaran polsek di bawah wilayah hukumnya." Kami bersyukur bisa mengungkap kasus pekat dan mendapat penghargaan dari Polda Jatim. Semua atas kerja keras jajaran polisi," ujar Marjuki.
Mantan Kapolres Jombang ini menambahkan, ia juga akan mengungkap beberapa tindak kejahatan yang masih menjadi PR pihaknya. Salah satunya misteri perampokan distributo es krim Walls senilai Rp 250 juta yang hingga kini masih gelap. "Segera kita ungkap, masih dalam penyelidikan," imbuhnya.
0 comments:
Posting Komentar