PEMASANGAN baliho Sidoarjo
Jempol tanpa Dawud Budi Sutrisno,
ternyata sampai juga ke telinga
Bupati Saiful Ilah. Menurutnya, tidak
ada yang keliru dari baliho
berukuran 4x6 meter itu. Kalau foto
Dawud diikutkan, justru salah.
Saiful menganggap, DPRD memang
tidak termasuk unsur forpimda.
Berarti, Dawud sebagai ketuanya,
ya tidak punya hak meminta
fotonya diikutkan tampil. Bahkan,
Saiful juga menganggap wakilnya
HMG Hadi Sutjipto, sebenarnya pun
tidak termasuk anggota forpimda.
“Forpimda itu hanya terdiri dari
lima unsur. Bupati, kapolres, dandim,
ketua pengadilan negeri dan
kepala kejaksaan negeri. Tidak ada
unsur dewan. Wabup juga tidak,”
yakin Saiful pada Radar Sidoarjo
melalui telepon, kemarin.
Nanti, kalau giliran pemkab yang
mau pasang baliho berisi himbauan,
Saiful berjanji akan memasang semua
wajah unsur pimpinan daerah. Tidak
terkecuali wabup dan ketua DPRD.
Supaya? “Ya biar adil, fotonya ikut
semua,” jawab Saiful.
Terpisah, Wabup MG Hadi Sujtipto
meminta urusan baliho SJ, ini, jangan
diributkan lagi. Dengan alasan menjaga
kebersamaan, ia menyarankan
ketua DPRD nanti diikutkan saja, kalau
ada pemasangan baliho berikutnya.
“Nanti kalau pemda yang buat, dimasukkan
semua saja. Kan sudah ada
foto bersama buat dipasang,” kata
mantan kabag humas dan protokol
pemkab Sidoarjo ini, ditemui usai
membuka baksos HUT Pusat Penerbangan
TNI AL di Desa Kalanganyar,
Sedati, kemarin.
Sementara itu,Ketua PN Sri Andini
SH mengaku belum sempat lihat
Nyuri, Hat-Trick
Masuk Penjara
KOTA
Tiga WNA Curi Bagasi
SEDATI
TIGA warga negara asing (WNA) asal China
berulah di Bandara Internasional Juanda,
kemarin (31/5). Mereka nekat menjarah
bagasi penumpang lain. Wang Tianpeng (42),
Zuo Guoping (41) dan Wang Huajun (41), pun
musti berurusan dengan petugas keamanan.
Mereka diketahui menumpang pesawat
Garuda Indonesia nomor penerbangan GA
314 dari Jakarta. Sampai di lobi Juanda,
ketiganya kedapatan mengambili barang
bagasi penumpang.
Aksi mereka ketahuan karena nomor
bagasinya tidak sama dengan yang tertempel
di boarding pass.
Pada waktu bersamaan, petugas mendapat
laporan dari penumpang bernama Janatul
Hatta (48). Ia kebingungan mencari bagasinya
dan curiga tasnya sudah dibukai para WNA.
“Korban yakin kalau tas yang dibuka WNA
itu miliknya, sehingga kami tegur,” kata
Asisten Manajer Sekuriti Bandara Juanda,
Doni Subandono.
Sadar aksinya diketahui, para pelaku
langsung berterus terang. Sejumlah uang
yang sempat diambil dari tas-tas lain pun
dikembalikan. Namun, tidak berarti
urusannya selesai. Ketiganya tetap diproses,
berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi
Surabaya. “Kita juga berkoordinasi dengan
kedutaan China untuk melakukan pendampingan,”
terang Doni. (nug/hfd)
KOTA - Lagu Indonesia
Raya menggema di aula
SMPN 2 Sidoarjo, kemarin
(31/5). Sebanyak 720 peserta
paduan suara dari SMP,
SMA hingga umum, berlomba
menampilkan suara
emasnya. Lomba paduan
suara itu digelar Kodim
0816 Sidoarjo dalam rangkaian
program Sidoarjo
Siap 24 jam.
Tak hanya Indonesia Raya.
Tiap kelompok pun wajib
menyanyikan lagu nasional
satu lagi. Bedanya,
mereka bebas pilih judul
lagu yang kedua. Kelompok
peserta perempuan maupun
laki-laki tampak begitu
semangat. Misalnya, ke-
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
HIDUPLAH INDONESIA RAYA: Peserta paduan suara Sidoarjo
Siap 24 jam tampil percaya diri di SMPN 2, kemarin (31/5).
Memukau dengan Indonesia Raya
lompok dari Banser. Berpakaian
lengkap seragam dinas
serba hijau, mereka sigap
bernyanyi. Penampilannya
memang agak kaku.
Namun, bapak-bapak ini
mendapat tepuk tangan
meriah para penonton.
Tidak mau kalah dengan
seniornya, peserta tingkat
SMP juga tampil kompak
memukau. Bawa pendu-
Venny, peserta SMP.
Ketua Panitia paduan
suara Kapten (Inf) Suharjo
mengatakan, pihaknya sengaja
jadikan
Indonesia Raya sebagai
lagu wajib. Ini bertujuan
agar masyarakat Sidoarjo
tidak melupakan lagu kebangsaan,
di tengah gempuran
budaya asing. “Cinta
tanah air tetap harus ditanamkan
pada masing-masing
individu,” kata danramil
Candi ini.
Penampilan peserta dinilai
tiga juri dari Dinas Pendidikan
Sidoarjo. Kriterianya,
vokal harus halus, punya
power, teknik dan dinamika
punya ketepatan. (vga/hfd)
kung paling banyak, bidikan
kamera tidak pernah
berhenti mengarah ke mereka
sepanjang tampil. “Kami
sudah latihan lama
untuk paduan suara,” ujar
MUNGKIN, hobinya memang keluar-masuk
penjara. Mustakim alias Tape (33) sudah tiga
kali ditangkap polisi dengan tuduhan yang
sama, mencuri. Tapi, pengangguran asal
Dusun Plipir RT 08 RW III, Sekardangan,
Sidoarjo, ini, tidak kenal kapok. Yang terbaru,
dia dituduh mencuri motor Suzuki Satria
bernopol W 3956 YW. Motor itu punya Afrelias
Triagustina (18), warga Sawocangkring,
Wonoayu.
“Dia kami tangkap setelah menangkap pelaku
kejahatan yang menggunakan motor milik
korban. Setelah ditelusuri, motor itu dipinjam
dari Mustakim,” Kata Kasat Reskrim
Polres Sidoarjo, AKP Andi Sinjaya.
Tersangka ditangkap di kawasan Alun-Alun,
awal pekan ini. Barang buktinya sepeda motor
korban yang juga digunakan sebagai barang
bukti tersangka lain. Dalam pemeriksaan,
Mustakim mengakui memang suka mencuri.
Satria dia ambil 3 Januari 2012 pukul 04.00
di Jl Pahlawan, tempat kos korban.
“Motor tidak segera dijual, tapi dipinjam
temannya untuk melakukan kejhahatan
di Perum Oma Pesona Buduran,” papar
Andi.
Mustakim pun tidak menampik tuduhan
tersebut. Dia mengakui mencuri untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, khususnya
makan. Alasannya, dia tidak bekerja.
Sebelumnya, dia pernah ditahan mencuri
sepeda onthel di kawasan Sukodono Vonisnya
tujuh bulan penjara. Keluar lapas, ia kembali
mencuri. Yang dicuri, ya sepeda onthel lagi.
Hukumannya juga sama tujuh bulan penjara
lagi. (nug/hfd)
KOTA - Delapan siswa
SMA Muhammadiyah 2 wangikan
nama Indonesia di
kancah internasional. Dalam
kejuaraan International
Islamic School Robot Olympiad
(IISRO) di Kuala Lumpur,
Malaysia, 24-27 Mei,
para siswa yang terbagi dalam
tiga kelompok, itu, menang
semua. Tapi, kategorinya
beda-beda.
Kelompok pertama terdiri
dari Lutfi Sani (10,7), Bagus
Yudho Satria (11 IPA 6) dan
Ravi Nugroho (11 IPA 1).
BERPRESTASI:
Siswa
Muhammadiyah
2
tunjukkan
robot
yang
mereka
pakai di
ajang
IISRO,
kemarin
(31/5).
Borong 8 Piala di Malaysia
Mereka borong empat piala.
Yaitu juara I kategori Robot
Run, juara III Transporter
Robot, juara I Robot Resque,
serta juara III Indoor Aerial
Robot.
Kelompok kedua terdiri
dari Fathoni Teguh Irwaan
(11 IPA 4), Ilham Wildan Ahmad
(11 IPA 5) dan Rangga
Agrian Wiratama (11 IPA 2).
Mereka bawa pulang piala
juara II kategori
Robot Run dan juara III Robot
Resque. Sedangkan kelompok
ketiga dipersoneli Harli
Cendi (10,8) dan Revaldy
Imani (10,6). Mereka juara II
kategori Robot Run dan dapat
Special Award untuk kategori
Robot Transporter.
Kejuaraan diikuti 180 peserta
dari Malysia dan Indonesia.
Menurut Lutfi, saingan
terberat bukan dari pihak
tuan rumah. Melainkan
justru dari sesama Indonesia,
yaitu tim adal Bandung.
“Mereka sangat menguasai
bidang robot,” aku Lutfi.
Dia menjelaskan, kategori
Robot Run menggunakan robot
super cepat. Robot diharuskan
melalui jalur tertentu
dan merobohkan semua
benda yang dilewati.
“Kami merobohkan lima
obyek dengan waktu 16
detik,” ingat Lutfi bangga.
Robot Transporter yang
sangat praktis rupanya
dapat digunaan membantu
menyelesaikan tugas harian.
Dia bisa mengangkut
dan membuang sampah. Lutfi
yakin, robot itu bahkan
masih bisa lebih dimaksimal
lagi tugasnya.
Walau tidak ingat persis apa yang
dikampanyekan, ia yakin program itu
pastilah bertujuan positif.
Sri pun tidak keberatan dia dipajang
tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Meski, dia bahkan tidak ingat, pas
acara apa fotonya mengenakan toga
itu diambil. “Saya tidak hafal semuanya
satu per satu. Tapi, saya sangat
mendukung program SJ ini,” papar Sri,
ditemui di ruang kerjanya, kemarin
pagi.
Jempol tanpa Dawud Budi Sutrisno,
ternyata sampai juga ke telinga
Bupati Saiful Ilah. Menurutnya, tidak
ada yang keliru dari baliho
berukuran 4x6 meter itu. Kalau foto
Dawud diikutkan, justru salah.
Saiful menganggap, DPRD memang
tidak termasuk unsur forpimda.
Berarti, Dawud sebagai ketuanya,
ya tidak punya hak meminta
fotonya diikutkan tampil. Bahkan,
Saiful juga menganggap wakilnya
HMG Hadi Sutjipto, sebenarnya pun
tidak termasuk anggota forpimda.
“Forpimda itu hanya terdiri dari
lima unsur. Bupati, kapolres, dandim,
ketua pengadilan negeri dan
kepala kejaksaan negeri. Tidak ada
unsur dewan. Wabup juga tidak,”
yakin Saiful pada Radar Sidoarjo
melalui telepon, kemarin.
Nanti, kalau giliran pemkab yang
mau pasang baliho berisi himbauan,
Saiful berjanji akan memasang semua
wajah unsur pimpinan daerah. Tidak
terkecuali wabup dan ketua DPRD.
Supaya? “Ya biar adil, fotonya ikut
semua,” jawab Saiful.
Terpisah, Wabup MG Hadi Sujtipto
meminta urusan baliho SJ, ini, jangan
diributkan lagi. Dengan alasan menjaga
kebersamaan, ia menyarankan
ketua DPRD nanti diikutkan saja, kalau
ada pemasangan baliho berikutnya.
“Nanti kalau pemda yang buat, dimasukkan
semua saja. Kan sudah ada
foto bersama buat dipasang,” kata
mantan kabag humas dan protokol
pemkab Sidoarjo ini, ditemui usai
membuka baksos HUT Pusat Penerbangan
TNI AL di Desa Kalanganyar,
Sedati, kemarin.
Sementara itu,Ketua PN Sri Andini
SH mengaku belum sempat lihat
Nyuri, Hat-Trick
Masuk Penjara
KOTA
Tiga WNA Curi Bagasi
SEDATI
TIGA warga negara asing (WNA) asal China
berulah di Bandara Internasional Juanda,
kemarin (31/5). Mereka nekat menjarah
bagasi penumpang lain. Wang Tianpeng (42),
Zuo Guoping (41) dan Wang Huajun (41), pun
musti berurusan dengan petugas keamanan.
Mereka diketahui menumpang pesawat
Garuda Indonesia nomor penerbangan GA
314 dari Jakarta. Sampai di lobi Juanda,
ketiganya kedapatan mengambili barang
bagasi penumpang.
Aksi mereka ketahuan karena nomor
bagasinya tidak sama dengan yang tertempel
di boarding pass.
Pada waktu bersamaan, petugas mendapat
laporan dari penumpang bernama Janatul
Hatta (48). Ia kebingungan mencari bagasinya
dan curiga tasnya sudah dibukai para WNA.
“Korban yakin kalau tas yang dibuka WNA
itu miliknya, sehingga kami tegur,” kata
Asisten Manajer Sekuriti Bandara Juanda,
Doni Subandono.
Sadar aksinya diketahui, para pelaku
langsung berterus terang. Sejumlah uang
yang sempat diambil dari tas-tas lain pun
dikembalikan. Namun, tidak berarti
urusannya selesai. Ketiganya tetap diproses,
berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi
Surabaya. “Kita juga berkoordinasi dengan
kedutaan China untuk melakukan pendampingan,”
terang Doni. (nug/hfd)
KOTA - Lagu Indonesia
Raya menggema di aula
SMPN 2 Sidoarjo, kemarin
(31/5). Sebanyak 720 peserta
paduan suara dari SMP,
SMA hingga umum, berlomba
menampilkan suara
emasnya. Lomba paduan
suara itu digelar Kodim
0816 Sidoarjo dalam rangkaian
program Sidoarjo
Siap 24 jam.
Tak hanya Indonesia Raya.
Tiap kelompok pun wajib
menyanyikan lagu nasional
satu lagi. Bedanya,
mereka bebas pilih judul
lagu yang kedua. Kelompok
peserta perempuan maupun
laki-laki tampak begitu
semangat. Misalnya, ke-
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
HIDUPLAH INDONESIA RAYA: Peserta paduan suara Sidoarjo
Siap 24 jam tampil percaya diri di SMPN 2, kemarin (31/5).
Memukau dengan Indonesia Raya
lompok dari Banser. Berpakaian
lengkap seragam dinas
serba hijau, mereka sigap
bernyanyi. Penampilannya
memang agak kaku.
Namun, bapak-bapak ini
mendapat tepuk tangan
meriah para penonton.
Tidak mau kalah dengan
seniornya, peserta tingkat
SMP juga tampil kompak
memukau. Bawa pendu-
Venny, peserta SMP.
Ketua Panitia paduan
suara Kapten (Inf) Suharjo
mengatakan, pihaknya sengaja
jadikan
Indonesia Raya sebagai
lagu wajib. Ini bertujuan
agar masyarakat Sidoarjo
tidak melupakan lagu kebangsaan,
di tengah gempuran
budaya asing. “Cinta
tanah air tetap harus ditanamkan
pada masing-masing
individu,” kata danramil
Candi ini.
Penampilan peserta dinilai
tiga juri dari Dinas Pendidikan
Sidoarjo. Kriterianya,
vokal harus halus, punya
power, teknik dan dinamika
punya ketepatan. (vga/hfd)
kung paling banyak, bidikan
kamera tidak pernah
berhenti mengarah ke mereka
sepanjang tampil. “Kami
sudah latihan lama
untuk paduan suara,” ujar
MUNGKIN, hobinya memang keluar-masuk
penjara. Mustakim alias Tape (33) sudah tiga
kali ditangkap polisi dengan tuduhan yang
sama, mencuri. Tapi, pengangguran asal
Dusun Plipir RT 08 RW III, Sekardangan,
Sidoarjo, ini, tidak kenal kapok. Yang terbaru,
dia dituduh mencuri motor Suzuki Satria
bernopol W 3956 YW. Motor itu punya Afrelias
Triagustina (18), warga Sawocangkring,
Wonoayu.
“Dia kami tangkap setelah menangkap pelaku
kejahatan yang menggunakan motor milik
korban. Setelah ditelusuri, motor itu dipinjam
dari Mustakim,” Kata Kasat Reskrim
Polres Sidoarjo, AKP Andi Sinjaya.
Tersangka ditangkap di kawasan Alun-Alun,
awal pekan ini. Barang buktinya sepeda motor
korban yang juga digunakan sebagai barang
bukti tersangka lain. Dalam pemeriksaan,
Mustakim mengakui memang suka mencuri.
Satria dia ambil 3 Januari 2012 pukul 04.00
di Jl Pahlawan, tempat kos korban.
“Motor tidak segera dijual, tapi dipinjam
temannya untuk melakukan kejhahatan
di Perum Oma Pesona Buduran,” papar
Andi.
Mustakim pun tidak menampik tuduhan
tersebut. Dia mengakui mencuri untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, khususnya
makan. Alasannya, dia tidak bekerja.
Sebelumnya, dia pernah ditahan mencuri
sepeda onthel di kawasan Sukodono Vonisnya
tujuh bulan penjara. Keluar lapas, ia kembali
mencuri. Yang dicuri, ya sepeda onthel lagi.
Hukumannya juga sama tujuh bulan penjara
lagi. (nug/hfd)
KOTA - Delapan siswa
SMA Muhammadiyah 2 wangikan
nama Indonesia di
kancah internasional. Dalam
kejuaraan International
Islamic School Robot Olympiad
(IISRO) di Kuala Lumpur,
Malaysia, 24-27 Mei,
para siswa yang terbagi dalam
tiga kelompok, itu, menang
semua. Tapi, kategorinya
beda-beda.
Kelompok pertama terdiri
dari Lutfi Sani (10,7), Bagus
Yudho Satria (11 IPA 6) dan
Ravi Nugroho (11 IPA 1).
BERPRESTASI:
Siswa
Muhammadiyah
2
tunjukkan
robot
yang
mereka
pakai di
ajang
IISRO,
kemarin
(31/5).
Borong 8 Piala di Malaysia
Mereka borong empat piala.
Yaitu juara I kategori Robot
Run, juara III Transporter
Robot, juara I Robot Resque,
serta juara III Indoor Aerial
Robot.
Kelompok kedua terdiri
dari Fathoni Teguh Irwaan
(11 IPA 4), Ilham Wildan Ahmad
(11 IPA 5) dan Rangga
Agrian Wiratama (11 IPA 2).
Mereka bawa pulang piala
juara II kategori
Robot Run dan juara III Robot
Resque. Sedangkan kelompok
ketiga dipersoneli Harli
Cendi (10,8) dan Revaldy
Imani (10,6). Mereka juara II
kategori Robot Run dan dapat
Special Award untuk kategori
Robot Transporter.
Kejuaraan diikuti 180 peserta
dari Malysia dan Indonesia.
Menurut Lutfi, saingan
terberat bukan dari pihak
tuan rumah. Melainkan
justru dari sesama Indonesia,
yaitu tim adal Bandung.
“Mereka sangat menguasai
bidang robot,” aku Lutfi.
Dia menjelaskan, kategori
Robot Run menggunakan robot
super cepat. Robot diharuskan
melalui jalur tertentu
dan merobohkan semua
benda yang dilewati.
“Kami merobohkan lima
obyek dengan waktu 16
detik,” ingat Lutfi bangga.
Robot Transporter yang
sangat praktis rupanya
dapat digunaan membantu
menyelesaikan tugas harian.
Dia bisa mengangkut
dan membuang sampah. Lutfi
yakin, robot itu bahkan
masih bisa lebih dimaksimal
lagi tugasnya.
Walau tidak ingat persis apa yang
dikampanyekan, ia yakin program itu
pastilah bertujuan positif.
Sri pun tidak keberatan dia dipajang
tanpa pemberitahuan lebih dulu.
Meski, dia bahkan tidak ingat, pas
acara apa fotonya mengenakan toga
itu diambil. “Saya tidak hafal semuanya
satu per satu. Tapi, saya sangat
mendukung program SJ ini,” papar Sri,
ditemui di ruang kerjanya, kemarin
pagi.
0 comments:
Posting Komentar