Aksi kejahatan yang terjadi di Sidoarjo akhir-akhir ini cukup
mengerikan dan cenderung meningkat. Demi keamanan –terutama selama bulan
puasa-- para pengusaha dan pedagang emas di kawasan kota The Lobster
ini meminta perlindungan pada polisi.
Permintaan tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia Sidoarjo, Yap Yongki Sancaka, Senin (23/7). ‘’Ada sekitar 70 pedagang emas yang tersebar diberbagai wilayah Sidoarjo ini. Saat ini kita meminta pihak Polres Sidoarjo untuk meningkatkan keamanan bagi mereka,’’ jelas dia.
Permintaan peningkatan pengamanan itu dengan alasan karena saat ini penjagaan pada titik-titik strategis dirasa kurang maksimal. Makanya, pedagang emas di wilayah Kecamatan Krian secara swadaya membangun pos penjagaan agar bisa digunakan anggota polisi melakukan pengamanan.
Menurut dia, pengamanan harus ditingkatkan karena akhir-akhir ini tingkat kejahatan sangat mengkhawatirkan. Banyak kawasan rawan perampokan meski lokasinya ada di tempat keramaian. “Penjahat sekarang, cenderung nekat, bahkan beberapa dari mereka melengkapi dengan senjata api,” ujar Yap Yongki.
Di antara kejahatan seperti perampokan, pencurian, ataupun perampasan kendaraan yang terjadi di SPBU, perampasan di Wonoayu, Porong, dan Tanggulangin. Lalu perampasan tas di dekat wilayah Polsek Kota. “Kami tidak ingin hal seperti itu menimpa kita. Makanya, kami meminta Polres meningkatkan keamanan,” tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Kabupaten Sidoarjo, AKBP Marjuki menanggapi dengan serius. Dia mengakui beberapa pekan terakhir ini banyak kejahatan terjadi. Makanya, dia menegaskan bila kini sedang memantau 9 titik yang jadi pengawasan khusus.
Di antara kawasan yang dinilai rawan kejahatan itu adalah Krian, Porong, Sepanjang, Wadon asri, Wonoayu, Tanggulangin, pasar Gajah Mada, dan beberapa titik di kawasan kota. “Untuk wilayah kota, focus kita pada SPBU, ATM, dan beberapa Bank yang tersebar di kota Sidoarjo,” ungkapnya.
Karena itu, kata dia, Polres Sidoarjo selalu mengerahkan sekitar 60 anggota untuk menyebar di kawasan Sidoarjo. Mereka melakukan penjagaan 24 jam. Harapannya agar aksi kejahatan baik siang maupun malam hari bisa diminimalisir.
Permintaan tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia Sidoarjo, Yap Yongki Sancaka, Senin (23/7). ‘’Ada sekitar 70 pedagang emas yang tersebar diberbagai wilayah Sidoarjo ini. Saat ini kita meminta pihak Polres Sidoarjo untuk meningkatkan keamanan bagi mereka,’’ jelas dia.
Permintaan peningkatan pengamanan itu dengan alasan karena saat ini penjagaan pada titik-titik strategis dirasa kurang maksimal. Makanya, pedagang emas di wilayah Kecamatan Krian secara swadaya membangun pos penjagaan agar bisa digunakan anggota polisi melakukan pengamanan.
Menurut dia, pengamanan harus ditingkatkan karena akhir-akhir ini tingkat kejahatan sangat mengkhawatirkan. Banyak kawasan rawan perampokan meski lokasinya ada di tempat keramaian. “Penjahat sekarang, cenderung nekat, bahkan beberapa dari mereka melengkapi dengan senjata api,” ujar Yap Yongki.
Di antara kejahatan seperti perampokan, pencurian, ataupun perampasan kendaraan yang terjadi di SPBU, perampasan di Wonoayu, Porong, dan Tanggulangin. Lalu perampasan tas di dekat wilayah Polsek Kota. “Kami tidak ingin hal seperti itu menimpa kita. Makanya, kami meminta Polres meningkatkan keamanan,” tambahnya.
Menyikapi hal tersebut, Kapolres Kabupaten Sidoarjo, AKBP Marjuki menanggapi dengan serius. Dia mengakui beberapa pekan terakhir ini banyak kejahatan terjadi. Makanya, dia menegaskan bila kini sedang memantau 9 titik yang jadi pengawasan khusus.
Di antara kawasan yang dinilai rawan kejahatan itu adalah Krian, Porong, Sepanjang, Wadon asri, Wonoayu, Tanggulangin, pasar Gajah Mada, dan beberapa titik di kawasan kota. “Untuk wilayah kota, focus kita pada SPBU, ATM, dan beberapa Bank yang tersebar di kota Sidoarjo,” ungkapnya.
Karena itu, kata dia, Polres Sidoarjo selalu mengerahkan sekitar 60 anggota untuk menyebar di kawasan Sidoarjo. Mereka melakukan penjagaan 24 jam. Harapannya agar aksi kejahatan baik siang maupun malam hari bisa diminimalisir.
0 comments:
Posting Komentar