Alquran diduga berumur sekitar 400 tahun dimiliki oleh Kyai Muslimin Rosyadi, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Desa Buduran Kecamatan Buduran Sidoarjo.
Alquran yang seperti ada di jaman Raden Rahmat (Sunan Ampel) itu masih dalam kondisi terawat dan tulisannya pun tidak ada yang pudar. Hanya jilidannya saja sudah terpisah karena termakan usia.
Kyai Muslimin mendapatkan Aquran dari pemberian Jumali santri pondok yang diasuhnya. “Alquran diberi santri saya asal Malang. Jumali cerita Alquran itu dapat dari mbahnya yang merupakan santri dari Sunan Ampel ” ucap kyai kelahiran tahun 1942.
Alquran itu didapat juga tanpa imbalan apapun. Mulanya Alquran itu dia tukari dengan Alquran lain, tapi Jumali tidak mau. Ada keanehan dalam Alquran itu. Yakni tidak ada nama penulis dan tidak ada nomor halaman..
Alquran itu disimpan bapak delapan anak itu dengan cara biasa selayaknya menyimpan Alquran lainnya. “Hanya saja, dalam penyimpanannya, Alquran saya bungkus dengan kain karena jilidnya sudah mrotoli (lepas),” tandasnya.
Dia menambahkan, Alquran bersejarah itu pernah mengundang perhatian dari para kyai yang ada di luar pulau Jawa. Pernah ada kyai dari Aceh penasaran datang ke pondok untuk melihat Alquran peninggalan Sunan Ampel. Setelah dilihatnya, kyai itu mengakui ke aslian Alquran tersebut merupakan peninggalan Sunan Ampel.
“Pak Kyai itu juga tak ragu atas keaslian Alquran ada pada jaman Sunan Ampel,” terang pengasuh yang memiliki 40 santri pada pondok yang didirikan tahun 1981 tersebut.
0 comments:
Posting Komentar