Ikan apapun, diolah jadi apapun,
ada di sini. Pusat Olahan Ikan (POI) di bekas Pasar Ikan Sidoarjo, Jl
Hang Tuah, menjadi surga bagi para pecinta kuliner berbahan seafood.
LOKASI POI seluas 0,6
hektare itu diresmikan, kemarin (3/7). Pada hari pertama beroperasi,
produk-produk andalan pun langsung ditampilkan. Olahannya sangat
beragam.
Ada yang diasap, tinggal goreng, presto,
otakotak, nugget, krupuk, bakso maupun dijadikan siomay. Tidak hanya
ikan, melainkan juga jenis makanan laut lain seperti udang dan cumi.
Pengunjung bebas memilih di 32 stan yang tersedia.
Menurut Bupati Saiful Ilah, POI dibangun
sebagai upaya memfasilitasi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) bidang pengolahan ikan untuk memasarkan produknya.
“Semoga dengan adanya tempat ini,
penghasilan masyarakat bisa meningkat,” harap Saiful. Sebelumnya, para
pelaku UMKM memasarkan produk mereka secara individu di beberapa tempat.
POI kini menggabungkan mereka semua agar
lebih tersentral. Pemasarannya dipastikan jadi lebih optimal. Saiful
menilai, pelaku UMKM mengalami keterbatasan modal, sarana dan prasarana
dalam menjual produk.
“Buktinya, cara penjualan masih
dititipkan pada pedagang- pedagang keliling. Ada juga yang dijual di
rumah tempat pengolah ikan, yang letaknya jauh dari pusat kota,” yakin
Saiful.
Tiap stan di POI dilengkapi fasilitas freezer untuk mengawetkan produk.
Saiful optimistis, POI alan menjadi ikon
baru Kabupaten Sidoarjo. Kini terdapat sekitar 600 UMKM pengolahan ikan
di 18 kecamatan se-Sidoarjo.
Kepala Bidang Sumber Hayati Pelayanan
Darat Dinas Perikanan dan Kelautan Bachruni mengatakan, penyewa stan
berasal dari seluruh kecamatan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar