Selain memantau arus balik dan jumlah penumpang, petugas gabungan dari
UPT Terminal Purabaya, kepolisian dan Dinas Perhubungan juga melakukan
razia kelengkapan bus. Hasilnya, sebuah bus Cendana non ekonomi terpaksa
ditindak tegas akibat buku ujinya sudah habis masa berlakunya.
"Bus langsung kita tilang, kita keluarkan dan penumpang yang sudah penuh kita oper ke bus yang ada di belakangnya. Tadi kita tindak sekitar pukul 10.45 WIB," kata Kepala UPT Terminal Purabaya May Ronald kepada detiksurabaya.com, Kamis (23/8/2012).
Selain itu, May Ronald juga memprediksi jika bus asal Yogyakarta tujuan Surabaya dipastikan akan mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan, hampir 70 persen bus jurusan Yogyakarta menumpuk di Terminal Purabaya.
"Bus tujuan Yogyakarta disini menumpuk. Karena disini (Terminal Purabaya-red) sepi maka mereka menghabiskan jam mereka di dalam terminal untuk mencari penumpang. Sedangkan penumpang disana (Yogyakarta-red) menunggu karena tidak ada bus," jelasnya.
Untuk mengantisipasi tersebut, Ronald mengaku sudah menghubungi kepala terminal Yogyakarta agar segera mengambil tindakan dengan mengeluarkan izin insidentil atau memberikan izin sementara kepada bus yang bukan trayeknya untuk mengangkut penumpang di Yogyakarta.
Selama arus mudik dan arus balik H+2, Terminal Purabaya sudah mengeluarkan 80 izin insidentil kepada bus agar tidak terjadi penumpukan penumpang.
"Kalau jarak pendek saya mengeluarkan izin insidentil untuk bus kota swasta sebanyak 25 izin dengan tujuan Surabaya-Jombang. Sisanya bus AKDP dan AKAP yang jarak jauh," pungkas Ronald.
"Bus langsung kita tilang, kita keluarkan dan penumpang yang sudah penuh kita oper ke bus yang ada di belakangnya. Tadi kita tindak sekitar pukul 10.45 WIB," kata Kepala UPT Terminal Purabaya May Ronald kepada detiksurabaya.com, Kamis (23/8/2012).
Selain itu, May Ronald juga memprediksi jika bus asal Yogyakarta tujuan Surabaya dipastikan akan mengalami keterlambatan. Hal ini disebabkan, hampir 70 persen bus jurusan Yogyakarta menumpuk di Terminal Purabaya.
"Bus tujuan Yogyakarta disini menumpuk. Karena disini (Terminal Purabaya-red) sepi maka mereka menghabiskan jam mereka di dalam terminal untuk mencari penumpang. Sedangkan penumpang disana (Yogyakarta-red) menunggu karena tidak ada bus," jelasnya.
Untuk mengantisipasi tersebut, Ronald mengaku sudah menghubungi kepala terminal Yogyakarta agar segera mengambil tindakan dengan mengeluarkan izin insidentil atau memberikan izin sementara kepada bus yang bukan trayeknya untuk mengangkut penumpang di Yogyakarta.
Selama arus mudik dan arus balik H+2, Terminal Purabaya sudah mengeluarkan 80 izin insidentil kepada bus agar tidak terjadi penumpukan penumpang.
"Kalau jarak pendek saya mengeluarkan izin insidentil untuk bus kota swasta sebanyak 25 izin dengan tujuan Surabaya-Jombang. Sisanya bus AKDP dan AKAP yang jarak jauh," pungkas Ronald.
0 comments:
Posting Komentar