Sebagai atasan atau supervisor, Anda perlu menjaga irama tim. Anggota
tim yang lebih banyak ngobrol daripada bekerja, terlambat menyerahkan
tugas, menjadi “racun” yang bisa memengaruhi produktivitas.
1. Teguran halus. Ajak dia bicara secara empat mata untuk mengetahui alasan di balik menurunnya semangat kerja. Bila dia mengatakan bosan, beri dia cuti panjang, tentu saja dengan catatan dia menyelesaikan pekerjaannya. Cara ini bisa jadi pemacu semangat kerjanya lagi.
2. Buat evaluasi. Tunjukkan evaluasi kerja yang Anda buat kepada karyawan tersebut. Katakan kepadanya bahwa kemalasan dia terekam dalam catatan Anda. Dan ini bisa dijadikan alat bukti yang merugikan kariernya. Sampaikan juga keluhan dari karyawan lain tentang kemalasannya yang mengganggu produktivitas tim secara keseluruhan. Tapi ingat, hindari konfrontasi. Ada baiknya diskusikan bersama anggota tim lain sebagai cara untuk membuat dia lebih produktif.
3. Beri fasilitas. Berikan mereka alat-alat kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kadang yang menjadi alasan mereka bersikap malas adalah alat-alat kerja yang tidak mendukung. Jadi, pastikan komputer dan peralatan lainnya berfungsi dengan baik. Bila perlu berikan pelatihan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya.
4. Proyek khusus. Libatkan karyawan tersebut dalam proyek khusus yang bisa Anda pantau kinerjanya setiap saat, untuk membuat dia lebih disiplin. Mulailah dengan proyek kecil dan libatkan dia dalam pembentukan tim kerja. Melibatkan dia dalam tugas-tugas di luar pekerjaan rutinnya akan menstimulasi minatnya lagi dalam bekerja dan memotivasi dia untuk lebih produktif.
5. Lebih terlihat. Hari yang paling menyenangkan bagi karyawan adalah hari di mana bos tidak ada di kantor. Karena merasa tidak ada yang perhatikan, sehingga mereka bebas bekerja semaunya. Maka itu, sering-seringlah menunjukkan wajah Anda di kantor dan berinteraksi dengan karyawan. Diskusikan proyek-proyek yang sedang mereka kerjakan dan tenggat waktunya. Ketika melihat mereka berleha-leha, Anda bisa hampiri dan menanyakan tugas mereka. Lama kelamaan mereka akan gerah sendiri dan berusaha untuk bekerja lebih baik.
6. Santai tapi tegas. Meski di luar jam kerja Anda mungkin kerap makan siang bareng dengan karyawan tersebut, namun di jam kerja Anda tetaplah atasannya. Ketika Anda menegur dia, perlihatkan kepadanya bahwa itu serius. Berikan aturan main yang bisa membuat dia lebih disiplin. Misal, memberikan batas waktu setiap pekerjaan. Bila dia tidak mematuhi ada sanksi yang diberikan, dari peringatan pertama, kedua, dan sebagainya. Bila dia tetap tidak mematuhi, Anda bisa menyerahkan persoalan ini kepada atasan yang lebih tinggi atau HRD.
1. Teguran halus. Ajak dia bicara secara empat mata untuk mengetahui alasan di balik menurunnya semangat kerja. Bila dia mengatakan bosan, beri dia cuti panjang, tentu saja dengan catatan dia menyelesaikan pekerjaannya. Cara ini bisa jadi pemacu semangat kerjanya lagi.
2. Buat evaluasi. Tunjukkan evaluasi kerja yang Anda buat kepada karyawan tersebut. Katakan kepadanya bahwa kemalasan dia terekam dalam catatan Anda. Dan ini bisa dijadikan alat bukti yang merugikan kariernya. Sampaikan juga keluhan dari karyawan lain tentang kemalasannya yang mengganggu produktivitas tim secara keseluruhan. Tapi ingat, hindari konfrontasi. Ada baiknya diskusikan bersama anggota tim lain sebagai cara untuk membuat dia lebih produktif.
3. Beri fasilitas. Berikan mereka alat-alat kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kadang yang menjadi alasan mereka bersikap malas adalah alat-alat kerja yang tidak mendukung. Jadi, pastikan komputer dan peralatan lainnya berfungsi dengan baik. Bila perlu berikan pelatihan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya.
4. Proyek khusus. Libatkan karyawan tersebut dalam proyek khusus yang bisa Anda pantau kinerjanya setiap saat, untuk membuat dia lebih disiplin. Mulailah dengan proyek kecil dan libatkan dia dalam pembentukan tim kerja. Melibatkan dia dalam tugas-tugas di luar pekerjaan rutinnya akan menstimulasi minatnya lagi dalam bekerja dan memotivasi dia untuk lebih produktif.
5. Lebih terlihat. Hari yang paling menyenangkan bagi karyawan adalah hari di mana bos tidak ada di kantor. Karena merasa tidak ada yang perhatikan, sehingga mereka bebas bekerja semaunya. Maka itu, sering-seringlah menunjukkan wajah Anda di kantor dan berinteraksi dengan karyawan. Diskusikan proyek-proyek yang sedang mereka kerjakan dan tenggat waktunya. Ketika melihat mereka berleha-leha, Anda bisa hampiri dan menanyakan tugas mereka. Lama kelamaan mereka akan gerah sendiri dan berusaha untuk bekerja lebih baik.
6. Santai tapi tegas. Meski di luar jam kerja Anda mungkin kerap makan siang bareng dengan karyawan tersebut, namun di jam kerja Anda tetaplah atasannya. Ketika Anda menegur dia, perlihatkan kepadanya bahwa itu serius. Berikan aturan main yang bisa membuat dia lebih disiplin. Misal, memberikan batas waktu setiap pekerjaan. Bila dia tidak mematuhi ada sanksi yang diberikan, dari peringatan pertama, kedua, dan sebagainya. Bila dia tetap tidak mematuhi, Anda bisa menyerahkan persoalan ini kepada atasan yang lebih tinggi atau HRD.
0 comments:
Posting Komentar