INVENTARISASI
aset-aset sejarah terus berlangsung. Demi membangkitkan lagi memori Kota
Lama Kabupaten Sidokare sebagai cikal bakal Kabupaten Sidoarjo, pemkab
bakal melakukan sejumlah langkah strategis.
Salah satunya, membeli lagi rumah-rumah
peninggalan rumah dinas dan Kantor Bupati Sidokare. Aset-aset itu masih
ada di kampung Pekauman.
Pada 1859, sejak pemerintah Belanda
membagi dua Kabupaten Surabaya menjadi Kabupaten Surabaya dan Kabupaten
Sidokare, pusat pemerintahan memang berada di Pekauman.
Hingga saat ini, rumah maupun kantor
bupati lama itu masih ada. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Sidoarjo pun menelusuri keberadaan bangunan tersebut.
Menurut Kabid Kimpraswil Bappeda Eny
Rustianingsih, bangunan-bangunan lama itu ada di sekitar Toko Bima
sekarang. Selain bangunan, ada bekas kandang kuda dan sumur tua.
Sumur tersebut diyakini sudah berusia
ratusan tahun. Dulu, itu sumur pendapa kabupaten. ”Masyarakat sekitar
percaya sumur tersebut tidak pernah kering meski kemarau panjang
sekalipun,” kata Eny.
Karena itu, bappeda berharap, pemilik
bekas rumah bupati tersebut, termasuk bangunanbangunan peninggalan di
sekitarnya, tidak membongkarnya. Bagaimanapun, rumah-rumah itu merupakan
saksi lahirnya Sidoarjo.
”Rumahrumah tua itu akan dipugar,”
ucapnya. Keseriusan pemkab tidak akan berhenti di situ. Selain
merevitalisasi bangunan-bangunan peninggalan kota lama, pemkab berencana
membangun jalan khusus di kampung Pekauman. Jalan tersebut ibangun
khusus dengan ornamen-ornamen batik khas Sidoarjo.
Secara berkala, akan ada event-event
khusus dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk anak-anak, untuk
berkreasi batik. Jadi, setidaknya ada tiga langkah revitalisasi kota
lama ini yang terintegrasi.
Yaitu, intervensi fisik, rehabilitasi
ekonomi, dan revitalisasi sosial/institusional. Revitalisasi itu semakin
luas dengan upaya menghidupkan lagi kawasan Pecinan. Peninggalan
bangunan tersebut masih banyak di sepanjang sungai, kawasan Jalan Hang
Tuah, hingga bekas Pasar Ikan.
Ada bangunan kuno yang bertipe kolonial
untuk perkantoran dan pertokoan. Lalu, bangunan bertipe vernakular
berupa rumah-rumah rakyat dalam perkampungan. Termasuk, bangunan tipe
oriental, seperti kelenteng di Pasar Ikan.
”Jadi, tidak salah jika kawasan ini disebut sebagai kawasan kota lama,” ungkapnya.
0 comments:
Posting Komentar