Unit Tranfusi Darah
(UTD) PMI Sidoarjo berharap
agar para pendonor darah setelah
lebaran ini kembali menggeliat.
Pasalnya, saat puasa hingga lebaran
lalu, jumlah pendonor darah ke
UTD PMI Sidoarjo jauh menurun
dibandingkan hari-hari biasa.
Selama bulan puasa lalu, jumlah
pendonor darah di UTD PMI Sidoarjo
hanya mencapai 400 orang. Padahal,
idealnya selama sebulan dibutuhkan
1.500 kantong darah untuk
suplai kebutuhan darah di Sidoarjo.
Humas UTD PMI Sidoarjo, M Sholeh
mengatakan, jumlah pendonor
darah selama puasa menurun
karena kondisi fisik para calon pendonor
yang kurang ideal untuk
melakukan donor darah.
Kondisi yang berlangsung selama
bulan puasa tersebut sebenarnya telah
diantisipasi oleh UTD PMI. Di antaranya
dengan terus menjalankan
mobil donor darah keliling yang dipunyai
UTD PMI. “Mobil PMI terus
bergerilya ke tempat-tempat ramai
pengunjung untuk mendorong orang
agar mau berdonor,” tandasnya.
Meski demikian, ucap Sholeh,
jumlah pendonor selama bulan
puasa tersebut masih jauh dari
jumlah normal.
Sholeh menambahkan, saat ini
stok darah untuk golongan A dan O
di UTD PMI Sidoarjo jumlahnya
sangat menipis. Hanya sekitar 100
kantong. Padahal, kebutuhan darah
untuk dua golongan tersebut paling
besar. Permintaan terbanyak dari
RSD Sidoarjo yang mencapai hingga
80 persen dari jumlah persediaan
kantong darah di PMI.
Dia mengungkapkan, kerja sama
dengan pusat perbelanjaan dan
tempat-tempat lain yang banyak
dikunjungi orang, juga telah digiatkan.
(UTD) PMI Sidoarjo berharap
agar para pendonor darah setelah
lebaran ini kembali menggeliat.
Pasalnya, saat puasa hingga lebaran
lalu, jumlah pendonor darah ke
UTD PMI Sidoarjo jauh menurun
dibandingkan hari-hari biasa.
Selama bulan puasa lalu, jumlah
pendonor darah di UTD PMI Sidoarjo
hanya mencapai 400 orang. Padahal,
idealnya selama sebulan dibutuhkan
1.500 kantong darah untuk
suplai kebutuhan darah di Sidoarjo.
Humas UTD PMI Sidoarjo, M Sholeh
mengatakan, jumlah pendonor
darah selama puasa menurun
karena kondisi fisik para calon pendonor
yang kurang ideal untuk
melakukan donor darah.
Kondisi yang berlangsung selama
bulan puasa tersebut sebenarnya telah
diantisipasi oleh UTD PMI. Di antaranya
dengan terus menjalankan
mobil donor darah keliling yang dipunyai
UTD PMI. “Mobil PMI terus
bergerilya ke tempat-tempat ramai
pengunjung untuk mendorong orang
agar mau berdonor,” tandasnya.
Meski demikian, ucap Sholeh,
jumlah pendonor selama bulan
puasa tersebut masih jauh dari
jumlah normal.
Sholeh menambahkan, saat ini
stok darah untuk golongan A dan O
di UTD PMI Sidoarjo jumlahnya
sangat menipis. Hanya sekitar 100
kantong. Padahal, kebutuhan darah
untuk dua golongan tersebut paling
besar. Permintaan terbanyak dari
RSD Sidoarjo yang mencapai hingga
80 persen dari jumlah persediaan
kantong darah di PMI.
Dia mengungkapkan, kerja sama
dengan pusat perbelanjaan dan
tempat-tempat lain yang banyak
dikunjungi orang, juga telah digiatkan.
0 comments:
Posting Komentar