Konsistensi dalam menjalankan karir memang sangat diperlukan. Tetapi
bagaimana jika dalam beberapa tahun terakhir anda masih tetap dalam
posisi yang sama. Ini saatnya untuk merubah diri dengan cara-cara pintar
agar kamu dapat menaiki tangga karir dengan cepat. Seperti di tulis
Marie Claire, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan apa yang kamu impikan.
- Bergaya bos
Cobalah mengadopsi karakter para atasan kamu, mereka dapat menduduki posisi tersebut karena bekerja keras tanpa perhitungan. Bob Calandra, salah satu penulis buku How to Keep Your Job in a Tough Competitive Market menyarankan pada kamu untuk mengatakan hal ini kepada diri kamu sendiri “Saya tidak bekerja untuk tujuan memperlancar promosi jabatan, saya hanya bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan atasan dengan sebaik mungkin. Saat mendapatkan kesulitan, saya akan terus mencari solusi untuk dapat menyelesaikan tugas sehingga atasan tidak kecewa.”
Cara ini sangat efektif, ketika kamu menyelesaikan tugas tanpa memikirkan promosi yang akan didapatkan, kamu dapat bekerja lebih maksimal karena merasa tidak ada beban.
- Cari tahu standar gaji
Kemampuan kamu memiliki nilai jual tersendiri sesuai dengan bidang yang dikerjakan. Ada baiknya, sebelum memasuki perusahaan atau instansi yang baru, kamu mencari tahu terlebih dahulu berapa gaji standar untuk bidang pekerjaan dan posisi yang yang sudah menjadi incaran. Kamu juga boleh membandingkan upah yang diberikan dari beberapa perusahaan sejenis.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari menurunnya produktifitas kerja karena kamu merasa mendapatkan upah yang tidak sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan. Atau jika ini terlanjur terjadi, dari pada terus mengeluhkan masalah yang sama, lebih baik kamu segera mencari pekerjaan baru.
- Menerima tawaran pendidikan
Pendidikan yang lebih tentu saja akan mendapatkan poin lebih untuk penilaian terhadap diri kamu. Nah, jangan pernah menolak tawaran pendidikan atau bahkan hanya seminar yang ditawarkan oleh perusahaan. Mereka pasti memiliki pertimbangan dan alasan untuk mengirim kamu.
Apalagi jika perusahaan mengirimkan ke sekolah di luar negeri. Ini keuntungan ganda, anggap saja ini kesempatan langka kamu untuk sekolah tanpa mengeluarkan biaya, sembari menikmati dan mempelajari budaya luar.
- Miliki bargaining power
Dalam suatu profesi pekerjaan, kamu bertindak juga sebagai tenaga marketing untuk diri kamu sendiri. Untuk itu, kamu harus pintar menjual kemampuan pada perusahaan yang mulai melirik. Jangan ragu mengajukan nilai yang tinggi jika kamu merasa layak untuk mendapatkannya. Ini adalah momen yang paling penting yang melancarkan cita- cita yang diinginkan.
- Pilih perusahaan tangguh
Jika kamu termasuk pribadi yang memiliki ambisi tinggi, cari wadah yang tepat untuk diri kamu. Perusahaan-perusahaan besar dapat dicoba untuk menguji kemampuan yang dimiliki. Atau perusahaan yang bergerak dalam sektor langka di Indonesia, sedikitnya jumlah perusahaan akan memaksa kamu untuk terus mengeksplorasi kemampuan.
Segeralah mengambil ancang- ancang untuk mencari tempat kerja yang baru jika kamu sudah mengetahui isu internal yang tidak sedap, misalnya saja menurunnya jumlah produksi atau ancaman gulung tikar.
- Abaikan gosip
Dalam lingkungan kerja dengan rekan kerja yang heterogen, kamu tidak dapat memaksakan orang lain untuk berpikir yang sama atau bekerja sesuai dengan yang kamu lakukan. Banyak hal yang menjadi bahan pertentangan, baik itu masalah pribadi atau urusan pekerjaan.
Terkadang ini memang sangat mengganggu, tetapi dari pada kamu terus membuang energi untuk masalah seperti ini, lebih baik tetap fokuskan diri pada produktifitas pekerjaan.
- Katakana “ya” untuk tugas
Saat diberikan penugasan dari atasan, terima dengan senang hati. Kemudian pikirkan bagaimana cara menyelesaikannya. Jika menemui kesulitan, coba lakukan diskusi ringan dengan atasan untuk sekedar bertanya atau meminta nasehat bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. Tidak ada hal yang tidak dapat kamu selesaikan sebelum kamu mencobanya.
- Tentukan tujuan
Apa yang menjadi tujuan hidup, hanya kamu yang tahu. Untuk itu jujurlah pada diri sendiri mengenai apa yang sebenarnya ingin kamu dapatkan dalam pekerjaan ini. Apakah posisi penting dalam karir, atau hanya menjadi karyawan saja. Baru kemudian pikirkan strategi untuk meraihnya.
Atau justru Anda sebenarnya bercita-cita menjadi entrepreneur, yang artinya“silahkan melangkah melalui pintu keluar”. sumber
- Bergaya bos
Cobalah mengadopsi karakter para atasan kamu, mereka dapat menduduki posisi tersebut karena bekerja keras tanpa perhitungan. Bob Calandra, salah satu penulis buku How to Keep Your Job in a Tough Competitive Market menyarankan pada kamu untuk mengatakan hal ini kepada diri kamu sendiri “Saya tidak bekerja untuk tujuan memperlancar promosi jabatan, saya hanya bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan atasan dengan sebaik mungkin. Saat mendapatkan kesulitan, saya akan terus mencari solusi untuk dapat menyelesaikan tugas sehingga atasan tidak kecewa.”
Cara ini sangat efektif, ketika kamu menyelesaikan tugas tanpa memikirkan promosi yang akan didapatkan, kamu dapat bekerja lebih maksimal karena merasa tidak ada beban.
- Cari tahu standar gaji
Kemampuan kamu memiliki nilai jual tersendiri sesuai dengan bidang yang dikerjakan. Ada baiknya, sebelum memasuki perusahaan atau instansi yang baru, kamu mencari tahu terlebih dahulu berapa gaji standar untuk bidang pekerjaan dan posisi yang yang sudah menjadi incaran. Kamu juga boleh membandingkan upah yang diberikan dari beberapa perusahaan sejenis.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari menurunnya produktifitas kerja karena kamu merasa mendapatkan upah yang tidak sebanding dengan tanggung jawab pekerjaan. Atau jika ini terlanjur terjadi, dari pada terus mengeluhkan masalah yang sama, lebih baik kamu segera mencari pekerjaan baru.
- Menerima tawaran pendidikan
Pendidikan yang lebih tentu saja akan mendapatkan poin lebih untuk penilaian terhadap diri kamu. Nah, jangan pernah menolak tawaran pendidikan atau bahkan hanya seminar yang ditawarkan oleh perusahaan. Mereka pasti memiliki pertimbangan dan alasan untuk mengirim kamu.
Apalagi jika perusahaan mengirimkan ke sekolah di luar negeri. Ini keuntungan ganda, anggap saja ini kesempatan langka kamu untuk sekolah tanpa mengeluarkan biaya, sembari menikmati dan mempelajari budaya luar.
- Miliki bargaining power
Dalam suatu profesi pekerjaan, kamu bertindak juga sebagai tenaga marketing untuk diri kamu sendiri. Untuk itu, kamu harus pintar menjual kemampuan pada perusahaan yang mulai melirik. Jangan ragu mengajukan nilai yang tinggi jika kamu merasa layak untuk mendapatkannya. Ini adalah momen yang paling penting yang melancarkan cita- cita yang diinginkan.
- Pilih perusahaan tangguh
Jika kamu termasuk pribadi yang memiliki ambisi tinggi, cari wadah yang tepat untuk diri kamu. Perusahaan-perusahaan besar dapat dicoba untuk menguji kemampuan yang dimiliki. Atau perusahaan yang bergerak dalam sektor langka di Indonesia, sedikitnya jumlah perusahaan akan memaksa kamu untuk terus mengeksplorasi kemampuan.
Segeralah mengambil ancang- ancang untuk mencari tempat kerja yang baru jika kamu sudah mengetahui isu internal yang tidak sedap, misalnya saja menurunnya jumlah produksi atau ancaman gulung tikar.
- Abaikan gosip
Dalam lingkungan kerja dengan rekan kerja yang heterogen, kamu tidak dapat memaksakan orang lain untuk berpikir yang sama atau bekerja sesuai dengan yang kamu lakukan. Banyak hal yang menjadi bahan pertentangan, baik itu masalah pribadi atau urusan pekerjaan.
Terkadang ini memang sangat mengganggu, tetapi dari pada kamu terus membuang energi untuk masalah seperti ini, lebih baik tetap fokuskan diri pada produktifitas pekerjaan.
- Katakana “ya” untuk tugas
Saat diberikan penugasan dari atasan, terima dengan senang hati. Kemudian pikirkan bagaimana cara menyelesaikannya. Jika menemui kesulitan, coba lakukan diskusi ringan dengan atasan untuk sekedar bertanya atau meminta nasehat bagaimana cara mengatasi kendala tersebut. Tidak ada hal yang tidak dapat kamu selesaikan sebelum kamu mencobanya.
- Tentukan tujuan
Apa yang menjadi tujuan hidup, hanya kamu yang tahu. Untuk itu jujurlah pada diri sendiri mengenai apa yang sebenarnya ingin kamu dapatkan dalam pekerjaan ini. Apakah posisi penting dalam karir, atau hanya menjadi karyawan saja. Baru kemudian pikirkan strategi untuk meraihnya.
Atau justru Anda sebenarnya bercita-cita menjadi entrepreneur, yang artinya“silahkan melangkah melalui pintu keluar”. sumber
0 comments:
Posting Komentar