Abdul Hafid
(24), warga Rembang
RT 1 RW VI, Rembang, Pasuruan,
dihakimi massa di
Dusun Suko, Desa Damarsi,
Kecamatan Buduran.
Tak hanya itu, motornya
juga dibakar sampai hangus.
Massa bertindak beringas
setelah bujangan
yang mengaku bekerja di
PT Siantar Top Waru tersebut
tepergok melakukan
penjambretan.
Korban penjambretan
adalah Feni Lusiana (26),
warga Sawohan RT 16 RW
III, Kecamatan Buduran.
Kejadiannya pada Selasa
(25/9) malam sekitar pukul
19.30. Saat itu, korban
membonceng orang tuanya,
Umaro, dalam perjalanan
pulang usai membeli tahu
campur. Sesampai di Jl Dusun
Suko, laju motor korban
dipepet seorang pria
yang mengendarai Tiger
nopol N 4831 OF. Setelah
kedua motor berdekatan,
tangan kiri pria tak dikenal
tersebut menarik kalung
korban yang berada di luar
pakaian. Sekali betot, bukan
hanya kalung yang didapat.
Baju korban pun
ikut tertarik.
Untungnya, Umaro yang
dibonceng Feni bukan
orang sembarangan. Dalam
posisi terjepit, Umaro
yang jago karate itu spontan
menarik jaket tersangka.
Mereka pun sama-sama
jatuh dari atas motor. Mengetahui
hal ini, Feni pun
berteriak, “Jambret!” Mas-
sa pun berdatangan. Tanpa dikomando,
mereka langsung mengeroyok
Abdul Hafid. Tak hanya
itu, massa juga membakar
motor Tiger yang dipakai pelaku
untuk beraksi.
Petugas Polsek Buduran
yang mendapatkan laporan kejadian
ini segera mendatangi
TKP. Tersangka diamankan,
sementara api yang melalap
kendaraannya tak mampu dipadamkan.
Motor itu hangus
terbakar. “Kami juga mengamankan
dua untai kalung milik
korban seberat 10 gram dalam
keadaan putus,” terang
Kapolsek Buduran, Kompol
Widarmanto.
Kepada polisi, tersangka yang
kos di Desa Pranti, Kecamatan
Sedati, itu mengaku baru kali
ini melakukan kejahatan. Meskipun
dari caranya beraksi, patut
diduga termasuk pelaku lama.
“Rencananya, kalung itu
mau saya jual untuk makan,”
aku tersangka yang mendapat
gaji Rp 1,2 juta sebulan dari tempatnya
bekerja.
(24), warga Rembang
RT 1 RW VI, Rembang, Pasuruan,
dihakimi massa di
Dusun Suko, Desa Damarsi,
Kecamatan Buduran.
Tak hanya itu, motornya
juga dibakar sampai hangus.
Massa bertindak beringas
setelah bujangan
yang mengaku bekerja di
PT Siantar Top Waru tersebut
tepergok melakukan
penjambretan.
Korban penjambretan
adalah Feni Lusiana (26),
warga Sawohan RT 16 RW
III, Kecamatan Buduran.
Kejadiannya pada Selasa
(25/9) malam sekitar pukul
19.30. Saat itu, korban
membonceng orang tuanya,
Umaro, dalam perjalanan
pulang usai membeli tahu
campur. Sesampai di Jl Dusun
Suko, laju motor korban
dipepet seorang pria
yang mengendarai Tiger
nopol N 4831 OF. Setelah
kedua motor berdekatan,
tangan kiri pria tak dikenal
tersebut menarik kalung
korban yang berada di luar
pakaian. Sekali betot, bukan
hanya kalung yang didapat.
Baju korban pun
ikut tertarik.
Untungnya, Umaro yang
dibonceng Feni bukan
orang sembarangan. Dalam
posisi terjepit, Umaro
yang jago karate itu spontan
menarik jaket tersangka.
Mereka pun sama-sama
jatuh dari atas motor. Mengetahui
hal ini, Feni pun
berteriak, “Jambret!” Mas-
sa pun berdatangan. Tanpa dikomando,
mereka langsung mengeroyok
Abdul Hafid. Tak hanya
itu, massa juga membakar
motor Tiger yang dipakai pelaku
untuk beraksi.
Petugas Polsek Buduran
yang mendapatkan laporan kejadian
ini segera mendatangi
TKP. Tersangka diamankan,
sementara api yang melalap
kendaraannya tak mampu dipadamkan.
Motor itu hangus
terbakar. “Kami juga mengamankan
dua untai kalung milik
korban seberat 10 gram dalam
keadaan putus,” terang
Kapolsek Buduran, Kompol
Widarmanto.
Kepada polisi, tersangka yang
kos di Desa Pranti, Kecamatan
Sedati, itu mengaku baru kali
ini melakukan kejahatan. Meskipun
dari caranya beraksi, patut
diduga termasuk pelaku lama.
“Rencananya, kalung itu
mau saya jual untuk makan,”
aku tersangka yang mendapat
gaji Rp 1,2 juta sebulan dari tempatnya
bekerja.
0 comments:
Posting Komentar