Sebanyak 29 SMA/SMK/MAN se-Jawa Timur mengikuti lomba pidato dan yel-yel
dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Balai Pemuda,
Senin (1/10/2012).Drs. Arukat Djaswadi Ketua Yayasan Pusat Kajian Komunitas Indonesia Community Studies saat ditemui mengatakan, acara ini digelar agar siswa juga memiliki karakter yang terkandung dalam Pancasila namun yang non komunis.
"Ini kita lakukan untuk melakukan pendekatan yang berbeda pada generasi muda agar mereka memiliki karakter yang terkandung dalam Pancasila," kata dia.
Selain mengadakan lomba pidato dan yel-yel yang memperebutkan trophy Gubernur Jawa Timur kata Drs. Arukat, disini juga digelar pameran foto kekejaman PKI dan pemutaran film pemberontakan PKI.
"Itu harapan kami nantinya anak-anak bisa berkreasi sendiri untuk mendapatkan informasi itu dengan buku-buku yang sudah kita siapkan," kata dia.
Dengan digelarnya kegiatan ini juga diharapkan bisa menumbuhkan kembali semangat kebangsaan generasi muda tnpa mendoktrinasi mereka. Drs. Arukat juga menilai, apalagi saat ini sudah mulai terjadi degradasi nilai-nilai kebangsaan terutama nilai-nilai Pancasila.
"Jadi anak-anak menggali, menganalisa, menyimpulkan dan mengekspresikan sendiri apa yang mereka bisa gali disini," ungkap dia.
Lomba pidato dan yel-yel ini dijuri oleh beberapa perwakilan dari MUI, akademisi, Dewan Kesenian dan aktivis.
Menurut Rizky Putri siswi SMA Hang Tuah 4 Surabaya yang juga menjadi peserta mengatakan, sebagai generasi muda dia juga menilai adanya penurunan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
"Contohnya kita sendiri, banyak terlibat tawuran, penyalahgunaan narkoba bahkan seks bebas," ujar dia.
"Ini kita lakukan untuk melakukan pendekatan yang berbeda pada generasi muda agar mereka memiliki karakter yang terkandung dalam Pancasila," kata dia.
Selain mengadakan lomba pidato dan yel-yel yang memperebutkan trophy Gubernur Jawa Timur kata Drs. Arukat, disini juga digelar pameran foto kekejaman PKI dan pemutaran film pemberontakan PKI.
"Itu harapan kami nantinya anak-anak bisa berkreasi sendiri untuk mendapatkan informasi itu dengan buku-buku yang sudah kita siapkan," kata dia.
Dengan digelarnya kegiatan ini juga diharapkan bisa menumbuhkan kembali semangat kebangsaan generasi muda tnpa mendoktrinasi mereka. Drs. Arukat juga menilai, apalagi saat ini sudah mulai terjadi degradasi nilai-nilai kebangsaan terutama nilai-nilai Pancasila.
"Jadi anak-anak menggali, menganalisa, menyimpulkan dan mengekspresikan sendiri apa yang mereka bisa gali disini," ungkap dia.
Lomba pidato dan yel-yel ini dijuri oleh beberapa perwakilan dari MUI, akademisi, Dewan Kesenian dan aktivis.
Menurut Rizky Putri siswi SMA Hang Tuah 4 Surabaya yang juga menjadi peserta mengatakan, sebagai generasi muda dia juga menilai adanya penurunan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
"Contohnya kita sendiri, banyak terlibat tawuran, penyalahgunaan narkoba bahkan seks bebas," ujar dia.
0 comments:
Posting Komentar