Optimalisasi
26 puskesmas di Sidoarjo terus
dilakukan oleh Dinas
Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo.
Bahkan tak hanya puskesmas,
sebanyak 39 puskesmas
keliling (puskel) mobile juga
diaktifkan untuk melayani
pasien dari kawasan terpencil.
Mobil Puskel yang melayani
18 kecamatan di Sidoarjo
itu untuk menjaring pasien
yang lokasinya jauh dari
tempat pelayanan kesehatan.
Kepala Dinkes Sidoarjo,
Ika Harnasti mengatakan, 39
puskel itu diaktifkan untuk
melayani pasien di kawasankawasan
yang jauh dari
jangkauan fasilitas kesehatan. “Puskel melayani pasien
dengan kondisi yang bisa
dilayani oleh fasilitas puskesmas.
Jika kondisi kesehatan
buruk, maka disarankan
untuk berobat di rumah
sakit,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, di
dalam mobil puskel juga
dilengkapi alat-alat kesehatan
(alkes) yang memadai.
Alkes ini digunakan bagi
pasien yang bisa dirawat
dengan kondisi yang belum
fatal. Fungsi dari puskel
memang untuk mempermudah
akses pelayanan
kesehatan di daerah yang tak
terjangkau puskesmas.
Selain mengaktifkan 39 mobil Puskel, Dinkes juga
akan menambah puskemas
yang telah memiliki ruang
rawat inap. Penambahan ini
untuk menangani jumlah
pasien yang butuh rawat
inap di puskesmas. “Kita masih
menuggu anggaran untuk
pembangunan ruang rawat
inap tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Ika mengatakan
jika jumlah dokter di
masing-masing puskesmas
yang hanya satu perlu ditambah.
Kebutuhan dokter
ini dirasa sangat minim
mengingat puskesmas harus
memenuhi layanan kesehatan
di tingkat desa maupun
kecamatan.
26 puskesmas di Sidoarjo terus
dilakukan oleh Dinas
Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo.
Bahkan tak hanya puskesmas,
sebanyak 39 puskesmas
keliling (puskel) mobile juga
diaktifkan untuk melayani
pasien dari kawasan terpencil.
Mobil Puskel yang melayani
18 kecamatan di Sidoarjo
itu untuk menjaring pasien
yang lokasinya jauh dari
tempat pelayanan kesehatan.
Kepala Dinkes Sidoarjo,
Ika Harnasti mengatakan, 39
puskel itu diaktifkan untuk
melayani pasien di kawasankawasan
yang jauh dari
jangkauan fasilitas kesehatan. “Puskel melayani pasien
dengan kondisi yang bisa
dilayani oleh fasilitas puskesmas.
Jika kondisi kesehatan
buruk, maka disarankan
untuk berobat di rumah
sakit,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, di
dalam mobil puskel juga
dilengkapi alat-alat kesehatan
(alkes) yang memadai.
Alkes ini digunakan bagi
pasien yang bisa dirawat
dengan kondisi yang belum
fatal. Fungsi dari puskel
memang untuk mempermudah
akses pelayanan
kesehatan di daerah yang tak
terjangkau puskesmas.
Selain mengaktifkan 39 mobil Puskel, Dinkes juga
akan menambah puskemas
yang telah memiliki ruang
rawat inap. Penambahan ini
untuk menangani jumlah
pasien yang butuh rawat
inap di puskesmas. “Kita masih
menuggu anggaran untuk
pembangunan ruang rawat
inap tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Ika mengatakan
jika jumlah dokter di
masing-masing puskesmas
yang hanya satu perlu ditambah.
Kebutuhan dokter
ini dirasa sangat minim
mengingat puskesmas harus
memenuhi layanan kesehatan
di tingkat desa maupun
kecamatan.
0 comments:
Posting Komentar