Gaji Kurang, Buruh Di Sidoarjo Curi Tembaga Perusahaan

Saat buruh
lain berjuang memperbaiki
nasibnya menuntut UMK,
M Rofiq (26) warga Desa
Ngaban, Tanggulangin,
justru sebaliknya. Setelah
tiga tahun bekerja, ia kini
justru terancam di-PHK
setelah dituduh melakukan
pencurian sekitar 8 kilogram
tembaga di tempatnya
bekerja.
Rofiq dilaporkan ke polisi
oleh Wahyudi (41),
wakil dari perusahaan PT
Romi Violette di Jl Kesatrian,
Desa Sidokerto, Buduran.
Ia dipolisikan karena
mengambil kabel berisi
4 lilitan tembaga di dalam
gudang PT Romi Violette.
Kabel-kabel itu selanjutnya
dipotong sepanjang
3 meter.
Agar aksi itu tidak diketahui,
tersangka menguliti
kabel tersebut.
Lalu, memotongnya menjadi
beberapa bagian tembaga
dengan panjang masing-
masing sekitar 20 sentimeter.
Tembaga itu kemudian
dimasukkan ke dalam tas
warna biru, dan dibawa
keluar pabrik saat pulang
kerja. Tetapi, barang-
barang itu terdeteksi
oleh satpam perusahaan
ketika dilakukan
penggeledahan.
“Sekarang tersangka
sudah kami tahan dan
barang bukti kabel tembaga
pun telah kami
sita,” kata Kapolsek Buduran,
Kompol Hendy
Kurniawan.
Tersangka Rofiq yang
beralamat di Desa Balongdowo,
Candi, ini mengaku
mencuri untuk memenuhi
kebutuhan seharihari
dan membayar utang.
“Gimana lagi, Pak, terhimpit
keadaan,” kata
tersangka. Bapak satu
anak itu mengaku digaji
Rp 300 ribu per minggu
plus uang lemburan Rp
8.000 per jam di tempat
kerjanya.