Selalu gagal menjalin hubungan dengan seseorang? Coba telisik 3 poin
berikut, apakah ada yang menjadi kebiasaan kita. Jika ada, berhentilah
melakukannya sebab ini adalah 3 penyebab kita lebih sering single
ketimbang in a relationship.
1. Merubahnya menjadi orang lain.
Saat kita menjalani satu hubungan dengan pria, biasanya akan menemukan hal-hal yang tidak kita sukai dari pasangan. Biasanya kita mencoba meminta pasangan untuk berubah. Pada level tertentu, kritik bisa menjadi nasihat yang memotivasi. Tapi jika kita terlalu berambisi untuk merubahnya menjadi orang lain maka masukan kita akan dipersepsikan sebagai energi negatif.
“Jika kita sepakat bahwa mencintai pasangan berarti menerima keberadaannya maka merubah dirinya menjadi orang lain akan ditangkap sebagai pesan yang berbeda. Dan pesan itu adalah pasangan akan merasa bahwa dirinya tidak layak untuk kita,” ucap Nina Atwood, M.Ed,LPC, penulis Temptations of the Single Girl : The Ten Dating Traps You Must Avoid. Walhasil pasangan akan mundur teratur dan merasa tidak ada hal yang harus dipertahankan dari hubungan kita.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Cobalah untuk menghabiskan 80 persen waktu kebersamaan kita dengan membuat pasangan mengetahui apa yang membuat kita mencintainya. Hargai keberadaannya dan bicarakan dengan baik hal-hal apa saja dari dirinya yang membuat kita tidak nyaman. Jangan menyerang harga dirinya, buatlah kritikan kita sebagai ekspresi kepedulian kita.
2. Selalu mengalami mood swing.
Sudahlah rutinitas kantor sudah sangat membuat kita stres, jadi jangan ditambah dengan hal-hal yang menguras emosi. Saat pasangan kita merasa berhadap dengan kita selalu penuh dengan emosi yang meletup-letup, maka dia akan malas berbicara dengan kita. Sebab dia mengidentikan kita dengan pemicu stres.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Pada dasarnya tidak ada yang pernah suka berada di lingkaran bad mood. Energi negatif ini menular dengan cepat dan membuat orang-orang sekitar kita ingin menjauhi kita sebagai sumber bad mood, tidak terkecuali kekasih hati. Karena itu cobalah mengendalikan emosi setiap kali kita menghadapi masalah.
Jika butuh pelampiasan, ajak pasangan untuk berdiskusi. Libatkan pasangan dalam proses mencari jalan keluar dengan begitu dia akan merasa kehadirannya memiliki arti positif.
3. Cemburuan.
Setiap kali bertemu yang kita lakukan adalah memeriksa handphone-nya. Siapa saja yang meng-SMS dan menelepon akan menjadi pusat intrograsi kita. Jika level cemburu kita sampai pada tahap ini maka sudah dapat dipastikan kita akan diberi label cemburuan, tak hanya oleh pasangan tapi juga oleh orang-orang terdekatnya.
Memang kadang-kala rasa cemburu bisa membuat pasangan sadar betapa kita mencintainya. Tapi ingatlah, apapun yang menyentuh level berlebihan akan selalu diartikan sebagai sesuatu yang mengganggu.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Berilah kepercayaan pada pasangan. Sebab ketika kita percaya pada pasangan, maka dia akan merasa dihargai dengan begitu hubungan kita pun memiliki kualitas yang lebih baik.
1. Merubahnya menjadi orang lain.
Saat kita menjalani satu hubungan dengan pria, biasanya akan menemukan hal-hal yang tidak kita sukai dari pasangan. Biasanya kita mencoba meminta pasangan untuk berubah. Pada level tertentu, kritik bisa menjadi nasihat yang memotivasi. Tapi jika kita terlalu berambisi untuk merubahnya menjadi orang lain maka masukan kita akan dipersepsikan sebagai energi negatif.
“Jika kita sepakat bahwa mencintai pasangan berarti menerima keberadaannya maka merubah dirinya menjadi orang lain akan ditangkap sebagai pesan yang berbeda. Dan pesan itu adalah pasangan akan merasa bahwa dirinya tidak layak untuk kita,” ucap Nina Atwood, M.Ed,LPC, penulis Temptations of the Single Girl : The Ten Dating Traps You Must Avoid. Walhasil pasangan akan mundur teratur dan merasa tidak ada hal yang harus dipertahankan dari hubungan kita.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Cobalah untuk menghabiskan 80 persen waktu kebersamaan kita dengan membuat pasangan mengetahui apa yang membuat kita mencintainya. Hargai keberadaannya dan bicarakan dengan baik hal-hal apa saja dari dirinya yang membuat kita tidak nyaman. Jangan menyerang harga dirinya, buatlah kritikan kita sebagai ekspresi kepedulian kita.
2. Selalu mengalami mood swing.
Sudahlah rutinitas kantor sudah sangat membuat kita stres, jadi jangan ditambah dengan hal-hal yang menguras emosi. Saat pasangan kita merasa berhadap dengan kita selalu penuh dengan emosi yang meletup-letup, maka dia akan malas berbicara dengan kita. Sebab dia mengidentikan kita dengan pemicu stres.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Pada dasarnya tidak ada yang pernah suka berada di lingkaran bad mood. Energi negatif ini menular dengan cepat dan membuat orang-orang sekitar kita ingin menjauhi kita sebagai sumber bad mood, tidak terkecuali kekasih hati. Karena itu cobalah mengendalikan emosi setiap kali kita menghadapi masalah.
Jika butuh pelampiasan, ajak pasangan untuk berdiskusi. Libatkan pasangan dalam proses mencari jalan keluar dengan begitu dia akan merasa kehadirannya memiliki arti positif.
3. Cemburuan.
Setiap kali bertemu yang kita lakukan adalah memeriksa handphone-nya. Siapa saja yang meng-SMS dan menelepon akan menjadi pusat intrograsi kita. Jika level cemburu kita sampai pada tahap ini maka sudah dapat dipastikan kita akan diberi label cemburuan, tak hanya oleh pasangan tapi juga oleh orang-orang terdekatnya.
Memang kadang-kala rasa cemburu bisa membuat pasangan sadar betapa kita mencintainya. Tapi ingatlah, apapun yang menyentuh level berlebihan akan selalu diartikan sebagai sesuatu yang mengganggu.
Apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya : Berilah kepercayaan pada pasangan. Sebab ketika kita percaya pada pasangan, maka dia akan merasa dihargai dengan begitu hubungan kita pun memiliki kualitas yang lebih baik.
0 comments:
Posting Komentar