Zulkifli Sjakariah (38) asal Sulawesi Tengah, Selasa (30/10)
dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Gedangan. Pelaku ditangkap usai
mabuk dan mengamuk serta menghajar WILnya bernama Devita Ariasandi, asal
Kelurahan Gayungan Kecamatan Gayungan Surabaya. Selain menganiaya
Devita, pelaku juga menganiaya Mamik, kakak ipar korban. Akibatnya,
Devita dan Mamik mengalami luka lebam di bagian pipi kiri dan bibirnya
kanannya berdarah.
Kejadian itu bermula, pelaku usai mabuk mabukan bersama rekannya di Desa Karangbong Gedangan, saat itu Zulkifli tertidur didepan pintu kos. Sedangkan Devita sesudah mandi masuk ke dalam ruang kos untuk ganti baju, namun langkahnya terhalang lantaran pelaku tidur di tengah pintu.
Saat di bangunkan korban, pelaku Zulkifli ngomel.namun tidak berhenti di situ saja saat dibilangi Devita kalau mabuk jangan pulang.malah amarah pelaku tidak dapat terbendung, tanpa basa-basi pelaku langsung memberikan bogem mentah ke wajah Devita . “Saat Devita mendapatkan bogem mentah, ia keluar kos berteriak minta tolong, tak jauh dari lokasi Mamik kakak kandung korban menghampirinya, namun sial Mamik pun menerima perlakuan yang sama dari pelaku saat menegur.
Kapolsek Gedangan Kompol Kamran melalui Kasi Humasnya Aiptu Eyusmanto
menegaskan korban Devita dan Mamik, sama-sama terkena pukulan dari pelaku. Namun yang melaporkan kasus ini, Mamik, Sedangkan Devita sebagai saksinya dipukul terlapor," tegasnya
Menurut Zulkifli pada penyidik, ia melakukan pemukulan sebagai tanda peringatan pada kekasihnya dan pemukulan terhadap kakak iparnya itu lantaran jengkel disebabkan sering mencampuri rumah tangganya.
Kejadian itu bermula, pelaku usai mabuk mabukan bersama rekannya di Desa Karangbong Gedangan, saat itu Zulkifli tertidur didepan pintu kos. Sedangkan Devita sesudah mandi masuk ke dalam ruang kos untuk ganti baju, namun langkahnya terhalang lantaran pelaku tidur di tengah pintu.
Saat di bangunkan korban, pelaku Zulkifli ngomel.namun tidak berhenti di situ saja saat dibilangi Devita kalau mabuk jangan pulang.malah amarah pelaku tidak dapat terbendung, tanpa basa-basi pelaku langsung memberikan bogem mentah ke wajah Devita . “Saat Devita mendapatkan bogem mentah, ia keluar kos berteriak minta tolong, tak jauh dari lokasi Mamik kakak kandung korban menghampirinya, namun sial Mamik pun menerima perlakuan yang sama dari pelaku saat menegur.
Kapolsek Gedangan Kompol Kamran melalui Kasi Humasnya Aiptu Eyusmanto
menegaskan korban Devita dan Mamik, sama-sama terkena pukulan dari pelaku. Namun yang melaporkan kasus ini, Mamik, Sedangkan Devita sebagai saksinya dipukul terlapor," tegasnya
Menurut Zulkifli pada penyidik, ia melakukan pemukulan sebagai tanda peringatan pada kekasihnya dan pemukulan terhadap kakak iparnya itu lantaran jengkel disebabkan sering mencampuri rumah tangganya.
0 comments:
Posting Komentar