SEMENTARA itu Direktur PT
LMI Kosasi mengatakan pihak
perusahaan sebenarnya sudah
akan mengangkat sebanyak 150
buruh outsourcing yang selama ini
demo di luar pabrik. Syaratnya buruh
mau menandatangani PIK
yang isinya tentang hak dan kewajiban
buruh.
Menurut Kosasi, PIK itu tidak
hanya diberlakukan bagi butuh
outsourcing ini saja, melainkan buruh
tetap yang sudah bekerja di pabrik
juga menandatangani PIK
yang sama. “Isinya sebenarnya
hanya masalah kerja saja, biar ada
aturan tetap yang mengikat,”
jelasnya.
Hanya saja, kata Kosasi, buruh
outsourcing tersebut tetap melakukan
penolakan. Ujung-ujungnya
buruh tetap malah yang jengkel.
“Kita tidak menyewa preman. Namun
aksi murni dilakukan oleh buruh tetap pabrik dan security
pabrik,” tambahnya.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki
saat dikonfirmasi menyayangkan
bentrok ini. Dia
berharap kedua belah pihak bisa
menyelesaikan dengan musyawarah.
“Saya sangat menyayangkan
upaya damai yang
telah difasilitasi Polres Sidoarjo
dirusak karena ego masing-masing,”
terangnya.
LMI Kosasi mengatakan pihak
perusahaan sebenarnya sudah
akan mengangkat sebanyak 150
buruh outsourcing yang selama ini
demo di luar pabrik. Syaratnya buruh
mau menandatangani PIK
yang isinya tentang hak dan kewajiban
buruh.
Menurut Kosasi, PIK itu tidak
hanya diberlakukan bagi butuh
outsourcing ini saja, melainkan buruh
tetap yang sudah bekerja di pabrik
juga menandatangani PIK
yang sama. “Isinya sebenarnya
hanya masalah kerja saja, biar ada
aturan tetap yang mengikat,”
jelasnya.
Hanya saja, kata Kosasi, buruh
outsourcing tersebut tetap melakukan
penolakan. Ujung-ujungnya
buruh tetap malah yang jengkel.
“Kita tidak menyewa preman. Namun
aksi murni dilakukan oleh buruh tetap pabrik dan security
pabrik,” tambahnya.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki
saat dikonfirmasi menyayangkan
bentrok ini. Dia
berharap kedua belah pihak bisa
menyelesaikan dengan musyawarah.
“Saya sangat menyayangkan
upaya damai yang
telah difasilitasi Polres Sidoarjo
dirusak karena ego masing-masing,”
terangnya.
0 comments:
Posting Komentar