MESKI Sidoarjo dikenal dengan industri koper dan tas kulit,
namun sejumlah kendala masih dialami sejumlah pengusaha
dan pengrajin tas di Tanggulangin. Hal inilah yang menjadi
latar belakang berdirinya koperasi industri tas dan koper
(Intako). Koperasi yang berdiri pada 03 April 1976 ini awalnya
hanya ingin mengkoordinir para pengrajin dan pengusaha tas
dan koper di Sidoarjo, terutama untuk mendapatkan bahan
baku pembuatan tas dan koper.
Saat itu mencari bahan sangat sulit. “Saat itu banyak pengrajin
dan pengusaha kesulitan mendapatkan bahan baku pembuatan
tas dan koper. Kami mengkoordinir untuk mempermudah
mendapatkan bahan baku itu,” kata Syihabuddin, Ketua
Koperasi Intako.
Saat ini koperasi Intako mempunyai sebanyak 311anggota.
Produk Intako kini sudah tembus dan mampu memasarkan
hasil produksi anggotanya ke seluruh Indonesia. Hanya saja,
meski telah lama didirikan, koperasi Intako ini mempunyai kendala
terutama dengan munculnya lumpur. “Kita mengandalkan
kunjungan dari wisatawan, tapi sejak munculnya lumpur
kunjungan wisatawan merosot,” tuturnya.
namun sejumlah kendala masih dialami sejumlah pengusaha
dan pengrajin tas di Tanggulangin. Hal inilah yang menjadi
latar belakang berdirinya koperasi industri tas dan koper
(Intako). Koperasi yang berdiri pada 03 April 1976 ini awalnya
hanya ingin mengkoordinir para pengrajin dan pengusaha tas
dan koper di Sidoarjo, terutama untuk mendapatkan bahan
baku pembuatan tas dan koper.
Saat itu mencari bahan sangat sulit. “Saat itu banyak pengrajin
dan pengusaha kesulitan mendapatkan bahan baku pembuatan
tas dan koper. Kami mengkoordinir untuk mempermudah
mendapatkan bahan baku itu,” kata Syihabuddin, Ketua
Koperasi Intako.
Saat ini koperasi Intako mempunyai sebanyak 311anggota.
Produk Intako kini sudah tembus dan mampu memasarkan
hasil produksi anggotanya ke seluruh Indonesia. Hanya saja,
meski telah lama didirikan, koperasi Intako ini mempunyai kendala
terutama dengan munculnya lumpur. “Kita mengandalkan
kunjungan dari wisatawan, tapi sejak munculnya lumpur
kunjungan wisatawan merosot,” tuturnya.
0 comments:
Posting Komentar