PORONG – Musim hujan telah
tiba. Namun kondisi sejumlah sungai
tampaknya masih belum
mendapat perhatian. Meski dikhawatirkan
banjir, kebersihan
sungai saat musim hujan masih
dinomorduakan.
Tidak hanya di sungai di kawasan
kota saja yang masih banyak
tanaman air yang berjubel
di permukaan, namun di Kali Porong
pun juga banyak terlihat tanaman
air, seperti enceng gondok.
Dikhawatirkan banyaknya tanaman
tersebut dapat menyumbat
saluran air meski diameter
kali yang menjadi pembatas
antara Sidoarjo dan Pasuruan
tersebut juga lebar.
Ponimin, salah satu warga
Mindi, mengatakan banyaknya
tanaman air di kali Porong sudah
terjadi sejak musim kemarau. Di
wilayah Porong, hujan memang
belum terlalu lebat. Sehingga arus
sungai di kali Porong pun juga
belum ikut deras. “Namun banyaknya
enceng gondok tidak ada
penanganan,” katanya.
Warga khawatir karena fungsi
dari kali Porong saat ini beragam.
Meski pengaliran lumpur ke kali
Porong masih berhenti, namun
endapan lumpur dari pengaliran
sebelumnya dikhawatirkan masih
mengendap. Hal itu juga bisa
membuat volume air yang melintas
di kali Porong bisa
meninggi.
“Kita juga takut banjir jika
airnya meluap,” tandasnya.
Dia mengungkapkan, hendaknya
pihak yang terkait mengambil
sikap terhadap kondisi kali Porong
saat ini. Selain karena penambahan
volume dari lumpur,
warga juga khawatir jika kekuatan
dari plengsengan sungai tersebut
juga semakin menurun.
“Takutnya saat banjir malah
longsor. Warga sekitar kan juga
takut,” terangnya.
tiba. Namun kondisi sejumlah sungai
tampaknya masih belum
mendapat perhatian. Meski dikhawatirkan
banjir, kebersihan
sungai saat musim hujan masih
dinomorduakan.
Tidak hanya di sungai di kawasan
kota saja yang masih banyak
tanaman air yang berjubel
di permukaan, namun di Kali Porong
pun juga banyak terlihat tanaman
air, seperti enceng gondok.
Dikhawatirkan banyaknya tanaman
tersebut dapat menyumbat
saluran air meski diameter
kali yang menjadi pembatas
antara Sidoarjo dan Pasuruan
tersebut juga lebar.
Ponimin, salah satu warga
Mindi, mengatakan banyaknya
tanaman air di kali Porong sudah
terjadi sejak musim kemarau. Di
wilayah Porong, hujan memang
belum terlalu lebat. Sehingga arus
sungai di kali Porong pun juga
belum ikut deras. “Namun banyaknya
enceng gondok tidak ada
penanganan,” katanya.
Warga khawatir karena fungsi
dari kali Porong saat ini beragam.
Meski pengaliran lumpur ke kali
Porong masih berhenti, namun
endapan lumpur dari pengaliran
sebelumnya dikhawatirkan masih
mengendap. Hal itu juga bisa
membuat volume air yang melintas
di kali Porong bisa
meninggi.
“Kita juga takut banjir jika
airnya meluap,” tandasnya.
Dia mengungkapkan, hendaknya
pihak yang terkait mengambil
sikap terhadap kondisi kali Porong
saat ini. Selain karena penambahan
volume dari lumpur,
warga juga khawatir jika kekuatan
dari plengsengan sungai tersebut
juga semakin menurun.
“Takutnya saat banjir malah
longsor. Warga sekitar kan juga
takut,” terangnya.
0 comments:
Posting Komentar