Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Jumat, 09 November 2012

Jeritan Warga Terkena Dampak Lumpur Lapindo Sidoarjo

“Apapun yang Terjadi, Kita akan Tetap Bertahan”

Keputusan warga tetap ber tahan
memblokade tanggul pe nahan
lumpur bukan tanpa al asan.
Meraka sudah cukup lama
menanti pelunasan yang di -
janjikan PT Minarak Lapindo
Jaya (MLJ). Selama tujuh tahun
sejak munculnya lumpur, nasib
mereka tidak jelas. MLJ baru
membayarkan 20 persen dari
total yang seharusnya mereka
terima.

SALAH satu korban lumpur
yang baru menerima uang
ganti rugi 20 persen ganti rugi
itu adalah Muawanah. Dia kini
berjualan di sekitar tanggul.
Sejak masalah lumpur muncul,
hanya warung yang dibukanya
itu yang menjadi satu-satunya
penghasilan keluarga. Ia
bersikeras tidak akan meninggalkan
tanggul meski
kondisinya kritis atau rawan
jebol. Meski sebetulnya ternyata
dia juga khawatir jika
tanggul benar-benar jebol.
“Siapa bilang tidak takut?
Tapi ini cara kami demi bertahan
hidup,” kata Muawanah.
Ia mencoba bertahan dengan
mengandalkan pembeli dari
orang yang melihat kolam
lumpur. Namanya berjualan,
ada masa sepi, ada pula masa
ramai. Pada hari-hari biasa
adalah sepi. Namun jika hari
libur, penghasilannya ada
kenaikan. Muawanah mengaku baru
menerima uang ganti rugi 20
persen. Kata dia, sebenarnya
dari pihak MLJ sudah menawarkan
untuk membayar kekurangan
pembayaran sebanyak
80 persen dengan dicicil. Namun
perempuan ini namun dia
menolak tawaran itu.
“Perjanjian di awal 20
persen, kemudian kekurangan
80 persen akan dibayarkan
secara lunas, bukan dicicil,”
ungkapnya.
Warga Desa Jatiroto ini
berharap pemerintah mengerti
kondisi warga. Menurut dia,
selama ini yang dilakukan
warga bukan ingin menghalangi
aktifitas pembuangan
lumpur atau penguatan tanggul.
Tetapi ia menegaskan
sudah bosan dengan janji-janji
yang tidak terealisasi. Muawanah
mengatakan warga
ingin mengetuk semua pihak
agar kekurangan 80 persen
segera dilunasi.
“Kita berharap pemerintah
mau membantu, kami sudah
tidak tahu harus meminta
bantuan ke mana lagi,” ujarnya
lirih.
Ungkapan Muawanah,
diamini warga yang lain. Salah
satunya
Narji, warga Desa Jatiroto.
Menurut dia, warga memang
sudah bosan dengan janji
pelunanan ganti rugi. Karena
itu sikap bertahan di tanggul
akan menjadi pilihan.
“Kalau tanggulnya bocor, biar orang Jakarta itu tahu
apa yang dirasakan orang di
sini,” ujarnya.
Pria yang pelunasannya
kurang 63,750 juta ini juga
menegaskan berdasarkan
aturan perpres seharusnya
pembayaran sudah lunas
tahun 2009 kemarin. “Namun
hingga kini pembayaran
belum lunas sepenuhnya,”
ujarnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.