Dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penolakan produk
hasil Indonesia, yakni kertas, seruan untuk memboikot produk Walt Disney
meluas.
Barisan Rakyat Buruh Mahasiswa Ganyang Imperialisme Asing (BERGERAK) misalnya, yang menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan protes tersebut.
Menurut Koordinator BERGERAK, Aksara Hanafi, Walt Disney bersama LSM Rainforest Action Network (RAN) dan Greenpeace merupakan pihak yang paling bertanggungjawab.
Hal itu lantaran perusahaan kepemilikan Walter Elias Disney tersebut telah berkampanye negatif. "Perusahan di AS diajak untuk memboikot membeli produk hutan dari Indonesia," tulis Hanafi dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (1/11).
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pemboikotan sebagai bentuk perlawanan. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi bukti bahwa Indonesia negara yang berdaulat.
Dalam seruan tersebut, BERGERAK meminta masyarakat untuk tidak lagi menikmati sejumlah produk Walt Disney, seperti Walt Disney Record, Disney Channel, Disney Princess, Walt Disney Internet Group, Disney Sport Travel, dan Disney DVD.
Dalam aksi protes, kata Hanafi, pihaknya meminta Walt Disney melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) untuk meminta maaf. Selain itu, tuntutan juga mendesak Walt Disney, RAN, dan Greenpeace untuk mengakui kampanye negatif yang dilakukan.
Jika tuntutan tidak dipenuhi, BERGERAK mengancam akan menggelar sweeping terhadap produk Walt Disney. "Kami juga akan bentuk satgas untuk memburu aktifis RAN," kata Hanafi.
Barisan Rakyat Buruh Mahasiswa Ganyang Imperialisme Asing (BERGERAK) misalnya, yang menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan protes tersebut.
Menurut Koordinator BERGERAK, Aksara Hanafi, Walt Disney bersama LSM Rainforest Action Network (RAN) dan Greenpeace merupakan pihak yang paling bertanggungjawab.
Hal itu lantaran perusahaan kepemilikan Walter Elias Disney tersebut telah berkampanye negatif. "Perusahan di AS diajak untuk memboikot membeli produk hutan dari Indonesia," tulis Hanafi dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (1/11).
Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan pemboikotan sebagai bentuk perlawanan. Selain itu, kegiatan tersebut juga menjadi bukti bahwa Indonesia negara yang berdaulat.
Dalam seruan tersebut, BERGERAK meminta masyarakat untuk tidak lagi menikmati sejumlah produk Walt Disney, seperti Walt Disney Record, Disney Channel, Disney Princess, Walt Disney Internet Group, Disney Sport Travel, dan Disney DVD.
Dalam aksi protes, kata Hanafi, pihaknya meminta Walt Disney melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) untuk meminta maaf. Selain itu, tuntutan juga mendesak Walt Disney, RAN, dan Greenpeace untuk mengakui kampanye negatif yang dilakukan.
Jika tuntutan tidak dipenuhi, BERGERAK mengancam akan menggelar sweeping terhadap produk Walt Disney. "Kami juga akan bentuk satgas untuk memburu aktifis RAN," kata Hanafi.
0 comments:
Posting Komentar