Tetaplah berolahraga meskipun sudah tua. Sebuah penelitian membuktikan
olahraga pada orang lanjut usia bisa mengurangi risiko penyakit demensia
dan menjaga fungsi otak mereka.
Peneliti dari University of Miami Miller School of Medicine, Amerika, membuktikan aktivitas fisik berupa olahraga secara rutin mampu mengurangi risiko demensia hingga 40 persen dan mengurangi penurunan kemampuan berpikir hingga 60 persen.
Penelitian yang dipimpin Dr Ana Verdalho ini melibatkan lebih dari 600 pria dan wanita berusia antara 60-70 tahun. Para partisipan itu menjalani pemindaian otak yang dilakukan pada awal dan akhir studi untuk melihat perubahan yang mengindikasikan perubahan fungsi mental mereka.
Hampir dua per tiga partisipan menjalani kelas latihan fisik dengan berjalan atau mengayuh sepeda selama 30 menit sehari tiga kali sepekan. Selama studi berlangsung, partisipan ditanyakan tentang depresi, kualitas hidup, dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas harian.
Setelah tiga tahun, peneliti menemukan sebanyak 90 pasien mengalami demensia, termasuk 54 orang dengan demensia vaskular (demensia akibat penyakit serebrovaskuler, biasanya disebabkan oleh beberapa stroke ringan dari waktu ke waktu) dan 34 orang dengan penyakit Alzheimer. Sebanyak 147 orang juga mengalami masalah mental, tapi bukan demensia.
"Kami sangat menyarankan aktivitas fisik dengan intensitas moderat sekurangnya 30 menit tiga kali tiap pekan untuk mencegah kerusakan fungsi kognitif," kata Vardelho dalam rilis jurnal sebagaimana dilansir dari laman Health Day, Kamis 1 November 2012. Publikasi penelitian ini akan diterbitkan di jurnal Stroke pada Desember mendatang.
Diantara partisipan, manfaat latihan fisik yang rutin tersebut efektif terlepas dari faktor usia, tingkat pendidikan, perubahan di otak, atau riwayat stroke.
Dr. Ralph Sacco, kepala Departemen Neurologi pada University of Miami, mengatakan penelitian ini menunjukan beberapa bukti menyakinkan bahwa aktivitas fisik pada orang lanjut usia bermanfaat menurunkan risiko demensia vaskular. Demensia vaskular dihasilkan dari penurunan aliran darah ke otak, khususnya karena stroke, dan bisa menyebabkan beragam gejala seperti kebingungan, depresi, agitasi, masalah memori, atensi, dan pengambilan keputusan.
"Aktivitas fisik adalah satu dari tujuh faktor kesehatan kunci dalam definisi ideal kesehatan kardiovaskular American Heart Association, dan bisa membantu menurunkan risiko stroke dan meningkatkan kesehatan otak," kata Sacco.
Peneliti dari University of Miami Miller School of Medicine, Amerika, membuktikan aktivitas fisik berupa olahraga secara rutin mampu mengurangi risiko demensia hingga 40 persen dan mengurangi penurunan kemampuan berpikir hingga 60 persen.
Penelitian yang dipimpin Dr Ana Verdalho ini melibatkan lebih dari 600 pria dan wanita berusia antara 60-70 tahun. Para partisipan itu menjalani pemindaian otak yang dilakukan pada awal dan akhir studi untuk melihat perubahan yang mengindikasikan perubahan fungsi mental mereka.
Hampir dua per tiga partisipan menjalani kelas latihan fisik dengan berjalan atau mengayuh sepeda selama 30 menit sehari tiga kali sepekan. Selama studi berlangsung, partisipan ditanyakan tentang depresi, kualitas hidup, dan kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas harian.
Setelah tiga tahun, peneliti menemukan sebanyak 90 pasien mengalami demensia, termasuk 54 orang dengan demensia vaskular (demensia akibat penyakit serebrovaskuler, biasanya disebabkan oleh beberapa stroke ringan dari waktu ke waktu) dan 34 orang dengan penyakit Alzheimer. Sebanyak 147 orang juga mengalami masalah mental, tapi bukan demensia.
"Kami sangat menyarankan aktivitas fisik dengan intensitas moderat sekurangnya 30 menit tiga kali tiap pekan untuk mencegah kerusakan fungsi kognitif," kata Vardelho dalam rilis jurnal sebagaimana dilansir dari laman Health Day, Kamis 1 November 2012. Publikasi penelitian ini akan diterbitkan di jurnal Stroke pada Desember mendatang.
Diantara partisipan, manfaat latihan fisik yang rutin tersebut efektif terlepas dari faktor usia, tingkat pendidikan, perubahan di otak, atau riwayat stroke.
Dr. Ralph Sacco, kepala Departemen Neurologi pada University of Miami, mengatakan penelitian ini menunjukan beberapa bukti menyakinkan bahwa aktivitas fisik pada orang lanjut usia bermanfaat menurunkan risiko demensia vaskular. Demensia vaskular dihasilkan dari penurunan aliran darah ke otak, khususnya karena stroke, dan bisa menyebabkan beragam gejala seperti kebingungan, depresi, agitasi, masalah memori, atensi, dan pengambilan keputusan.
"Aktivitas fisik adalah satu dari tujuh faktor kesehatan kunci dalam definisi ideal kesehatan kardiovaskular American Heart Association, dan bisa membantu menurunkan risiko stroke dan meningkatkan kesehatan otak," kata Sacco.
0 comments:
Posting Komentar