Sejumlah anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (12/11), berunjuk rasa menyoroti maraknya
kasus penganiayaan dan perkosaan yang dialami tenaga kerja Indonesia
(TKI) di luar negeri, terutama di Malaysia. Paling baru adalah kasus
pemerkosaan seorang TKW oleh tiga oknum polisi Diraja Malaysia, seperti
yang diungkap pihak Migrant Care.
Aksi mahasiswa PMII dilakukan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Orasi mahasiswa menyoroti kasus penganiayaan, dan perkosaan yang dialami TKI di luar negeri. Kasus terakhir dialami seorang TKI asal Provinsi Jawa Tengah, yang diperkosa tiga polisi Diraja Malaysia.
Menurut aktivis PMII Sidoarjo, kasus itu kembali terulang karena pemerintah dinilai tidak tegas mengambil sikap. Sebagai Pahlawan Devisa, seharusnya TKI mendapatkan perlindungan maksimal dari Pemerintah Indonesia. Ironisnya, kasus penganiayaan, pelecehan, dan perkosaan yang dialami TKI, tidak mendapatkan bantuan hukum maksimal dari Pemerintah Indonesia.
Selain pelecehan dan perkosaan, masih ada kasus lain yang dialami TKI, di antaranya ditembak tanpa prosedur hukum yang berlaku. Bahkan dari catatan Migrant Care tahun 2012 ini, terdapat kasus penembakan TKI tanpa prosedur oleh Polisi Diraja Malaysia.
Menurut pihak Migrant Care, Wahyu, informasi soal kasus pemerkosaan itu pertama kali dilaporkan oleh rekannya dari China. Korban rupanya dibantu oleh sang sopir taksi yang kemudian melapor ke organisasi masyarakat China di Malaysia.
Aksi mahasiswa PMII dilakukan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Orasi mahasiswa menyoroti kasus penganiayaan, dan perkosaan yang dialami TKI di luar negeri. Kasus terakhir dialami seorang TKI asal Provinsi Jawa Tengah, yang diperkosa tiga polisi Diraja Malaysia.
Menurut aktivis PMII Sidoarjo, kasus itu kembali terulang karena pemerintah dinilai tidak tegas mengambil sikap. Sebagai Pahlawan Devisa, seharusnya TKI mendapatkan perlindungan maksimal dari Pemerintah Indonesia. Ironisnya, kasus penganiayaan, pelecehan, dan perkosaan yang dialami TKI, tidak mendapatkan bantuan hukum maksimal dari Pemerintah Indonesia.
Selain pelecehan dan perkosaan, masih ada kasus lain yang dialami TKI, di antaranya ditembak tanpa prosedur hukum yang berlaku. Bahkan dari catatan Migrant Care tahun 2012 ini, terdapat kasus penembakan TKI tanpa prosedur oleh Polisi Diraja Malaysia.
Menurut pihak Migrant Care, Wahyu, informasi soal kasus pemerkosaan itu pertama kali dilaporkan oleh rekannya dari China. Korban rupanya dibantu oleh sang sopir taksi yang kemudian melapor ke organisasi masyarakat China di Malaysia.
0 comments:
Posting Komentar