Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Rabu, 07 November 2012

Rusunawa II Sidoarjo, 29 M, Molor, Pejabat Dinas PU Saling Lempar

Masalah yang menyelimuti pembangunan Rusunawa II Sidoarjo tidak terlepas dari kondisi di lapangan. Di mana proyek pembangunan gedung senilai Rp 29 miliar lebih itu terkesan amburadul dan pelaksaannya juga diduga molor.

Sesuai kondisi lapangan yang dilihat oleh wartawan investigasi Surabaya pagi, sampai saat berita ini dimuat, belum ada tanda – tanda bahwa mega proyek tersebut akan rampung. Apalagi proyek tersebut memakai anggaran tahun 2011.

Dari lapangan diperoleh informasi bahwa proyek tersebut sudah dilakukan addendum (perubahan waktu selam 280 hari sampai dengan tanggal 4 November 2012 lalu). Namun, tetap saja tanda –tanda akan selesainya proyek tersebut juga tidak tampak.

Dilihat dari kondisi fisik, proyek rusunawa tersebut masih memerlukan berbagai penanganan untuk mencapai finishing 100% dan siap dihuni warga. Mulai dari pemasangan biotek yang belum selesai sampai pemasangan keramik yang belum tersentuh.

Sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan jasa Pemerintah, Undang – undang Jasa Kontruksi dan peraturan Pemerintah Tentang jasa Kontruksi, seharusnya Pemenang dari lelang mega proyek seperti Proyek Pembangunan Rusunawa II Sidoarjo tersebut adalah rekanan yang ahli di bidangnya, sehingga pelaksanaannya tidak sampai molor seperti saat ini.

Anehnya lagi, tidak semua orang, warga apalagi wartawan bisa masuk ke lokasi untuk meliput pelaksanaan proyek tersebut. Di depan pintu masuk proyek dijaga orang berpakaian preman yang melototi setiap orang yang akan masuk. Patut dipertanyakan, ada apa ini ? “Gak ada yang bisa masuk ke sana (rusun,red),mas. Yang jaga galak. Jangankan masuk, mendekat aja sudah dicurigai,” tutur seorang warga di dekat lokasi pembangunan.

Hasil investigasi Surabaya Pagi menunjukkan, pemasangan tabung biotek sebagai pengolahan dan penampungan limbah kurang sempurna. Tabung biotek tampak tipis dan warnanya tampak pucat seperti terbuat dari bahan baku yang kurang bagus. Diduga tabung biotek tersebut tidak bermutu sesuai SNI (Standard Nasional Indonesia) yang diamanatkan dalam UU Jasa Kontruksi, Begitu juga tentang keramik yang akan terpasang. Keramik tampak dari merk yang kurang bermutu. Diduga keramik masih mempunyai daya serap air yang tinggi dan tidak sesuai SNI pula.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur melalui ponselnya, dengan nada kaget mengatakan bahwa ia tidak tahu keberadaan mega proyek tersebut. “Saya tak tahu soal rusun (Rusunawa Sidoarjo II),” tegas Gentur.
Fakta di lapangan mengatakan bahwa Kasatker dari Mega proyek tersebut adalah Zainal Arifin yang nota benennya adalah anak buah dari Gentur. Dan ketika Zainal Arifin dikonfirmasi tentang ketidaktahuan Gentur, Zainal menjawab enteng, ”Mungkin Bapak (Gentur,red) lupa, karena banyaknya proyek yang ditangani,” ucap Zaenal.

Ketika Zainal dikonfirmasi tentang posisi dirinya dalam proyek Rusunawa II tersebut, Zainal menjawab kalau dirinya beliau bukan Satker atau Pimpro pada Proyek Rusunawa II tersebut. “Saya hanya membantu Pimpro dan sekarang sedang di Jakarta,” elak Zainal.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.