Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat Di Bandara Juanda Sidoarjo

Bandara Internasional Juanda
kemarin sibuk. Ini karena ada pesawat
terbang komersil milik maskapai Java Air
nomor penerbangan JVA6912 mengalami
kerusakan pada sistem hidrolik dan terbakar.
Enam orang meninggal dan ratusan
luka-luka.
Kejadian ini bukan sungguhan, melainkan
hanya simulasi latihan penanggulangan
keadaan darurat. Simulasi
digelar PT Angkasa Pura I
Cabang Bandar Udara Internasional
Juanda. “Kita juga menguji apakah SOP tentang
evakuasi penumpang dapat
berjalan di bandara ini,” ujar
Direktur Operasi dan Teknik PT
Angkasa Pura I, Harjoso Tjatur
Prijanto.
Ia menjelaskan alasan Bandara
Juanda dijadikan sebagai
tempat latihan karena Juanda
merupakan salah satu bandara
tersibuk di Indonesia. “Makanya
kami latihan penanggulangan
keadaan darurat di sini,” jelasnya.
Digelarnya latihan juga tidak
lepas dari banyaknya angka kecelakaan
pesawat yang terjadi di
Indonesia. International Civil
Aviation Organitation (ICAO)
pernah meminta Indonesia untuk
menandatangani deklarasi
peningkatan keselamatan terbang
pada Juli 2007.
Akibat kecelakaan itu pula,
Uni Eropa pernah menjatuhkan
sanksi berupa pelarangan pesawat
Indonesia memasuki wilayah
udara Uni Eropa, disusul
Federal Aviation Adminitration
(FAA) pada November 2007, dan
air travel warning bagi warga
AS yang akan bepergian ke
Indonesia.
Direktur Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan Dirjen
Perhubungan Udara, Sidabutar
mengatakan banyak penyebab
terjadinya kecelakaan pesawat.
“Banyak kemungkinan terjadinya
kecelakaan pesawat, sulit
mencari penyebab pastinya,” kata
Sidabutar. Namun ia menyatakan
ada tren penurunan atas
angka kecelakaan pesawat.
Sementara itu dalam simulasi
itu sendiri digambarkan sebuah
pesawat terbang komersil milik
maskapai Java Air nomor penerbangan
JVA6912 mengalami
kerusakan pada sistem
hidrolik. Petugas Bandara Internasional
Juanda dibuat kelabakan.
Puluhan petugas bersiaga
menghadapi kemungkinan
terburuk.
Petugas PMK disiagakan di
sisi runway bandara. Suasana
semakin terasa tegang saat pesawat
yang mengangkut 115 penumpang
rute penerbangan
Kualalumpur-Surabaya itu
akan mendarat ternyata posisi
pesawat terlalu tinggi. Ini mengakibatkan
pilot pesawat melakukan
hard landing pada pertengahan
landasan pacu. Pesawat
meluncur tanpa terkendali
dan berhenti setelah sebagian
pesawat masuk ke dalam
kolam penampungan di ujung
landasan.
Tetapi ada ledakan yang membuat
api berkobar. Petugas PMK
tampak kewalahan. Akibat kejadian
ini, enam orang meninggal
dunia di dalam pesawat, sedangkan
ratusan penumpang lain
luka-luka.