Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Rabu, 07 November 2012

Wanita Wirausaha Butuh Mentor Pria untuk Sukses

Entrepreneur perempuan yang sedang membangun bisnisnya memerlukan mentor laki-laki, yang dapat memberikan inspirasi dengan perspektif yang berbeda. Bukan  berarti mentor perempuan tak bisa menginspirasi. Apalagi pada kenyataannya, banyak pebisnis perempuan justru merasa nyaman membangun jejaring bersama sesamanya. Namun terbukti, keberadaan mentor pria membuat wanita wirausaha terbantu meraih sukses.

Fakta ini ditunjukkan oleh para perempuan yang sukses berwirausaha. Sejumlah entrepreneur dan investor perempuan berbagi kiat sukses dalam sebuah diskusi panel di  International Women’s Forum World Leadership Conference. Para entrepreneur perempuan sukses ini mengaku tidak meminta saran atau dukungan dari perempuan lain. Mereka mengaku mampu meraih pencapaian dalam bisnisnya dengan dukungan mentor pria.

"Mentor pria penting bagi perempuan. Terbukti penting bagi saya," kata Mariam Naficy, pendiri situs e-commerce Minted.com dan Eve.com (yang telah dijual kepada Sephora pada 2008).

Menurutnya tak mudah membangun hubungan di dunia pria. Namun kerja kerasnya membuahkan hasil. Keberhasilan perempuan dalam berbisnis, yang dibantu mentor laki-laki, justru akan menambah jumlah pemimpin dan entrepreneur perempuan. Dengan bertambahnya jumlah pebisnis perempuan, dunia bisnis bisa lebih terintegrasi, bekerja sama dengan pebisnis laki-laki.

Perempuan juga bisa bertahan bahkan berkembang di bidang di mana laki-laki mendominasi, dengan belajar dari cara laki-laki menjalankan bisnisnya. "Saya menjadi penyintas di area yang didominasi pria," kata profesor Stanford Ann Muira-Ko.  Muira-Ko berhasil menaklukkan area didominasi pria dengan belajar darinya. Pembelajaran ini terjadi sejak masa kuliah di jurusan ilmu komputer hingga bekerja di industri yang identik dengan kaum pria.

Muira-Ko mengatakan, keberhasilannya membangun hubungan baik dengan kaum pria membantunya membangun bisnis sendiri, berpartner dengan pria, Mike Maples. "Saya merasa nyaman berada di lingkungan yang didominasi pria. Saya menantang para perempuan, agar tidak perlu merasa terintimidasi dengan jumlah pria yang lebih banyak. Jangan keluar karena tidak ada perempuan di dalamnya," sarannya.

Para panelis dalam konferensi tingkat dunia ini juga menyatakan, menjadi kalangan minoritas (perempuan), meski sulit, namun justru membuat perempuan wirausaha tergerak untuk terus maju dan berkembang. Entrepreneur perempuan semestinya merasa tertantang dengan kondisi ini, termasuk menghadapi norma sosial, demi menciptakan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik.

"Anda tak bisa memedulikan apa kata orang tentang Anda. Perlu banyak perempuan yang berani mengambil risiko dan menjadi sedikit berbeda jika kita ingin lebih banyak jumlah entrepreneur perempuan," ungkap Naficy.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.