Mimpi Menjadi Kenyataan, Dapat Kontrak Rekaman
Berawal dari sebuah mimpi
akhirnya menjadi kenyataan.
Itulah yang dirasakan ABRI,
band asal Kota Udang,
Sidoarjo yang berhasil
menjuarai ajang LA Light
Start Up 2012 Regional Jawa
Timur dan Bali. Band dengan
lima personil ini menyisihkan
ratusan kontestan lainnya.
ABRI pun membawa hadiah
uang Rp 10 juta.
TIDAK hanya itu,
mereka juga
mendapatkan kontrak
rekaman dengan salah
satu major label di Indonesia.
“Ini merupakan
impian kita. Sejak dulu
masih mimpi dan kini
menjadi kenyataan,” ujar
Andy, vokalis ABRI. Hal
ini diamini Gendis (gitar),
Caki (drum), Opik (bas)
dan Kevin (keyboard).
Mereka semua juga
personil ABRI.
ABRI ini bukan
singkatan Angkatan
Bersenjata Republik
Indonesia. Namun ABRI
singkatan dari Aku
Bukan Rocker Idaman
(ABRI). Band ini sudah
empat tahun berdiri,
tepatnya sejak tahun
2008 dan sudah sering
berganti personil. “Untuk
personel yang sekarang
kita sudah jalan 1,5
tahun,” tambah Gendis.
Dengan mengusung
genre Sweer Rock ‘n’ roll,
ABRI berhasil memikat
hati dewan juri seperti
Piyu (Padi) dalam ajang
tersebut. “Musik kami
berbeda dengan musik
kontestan lain,” tuturnya.
Dalam ajang tersebut,
awalnya ABRI
mengirimkan demo berisi
4 lagu karya mereka
sendiri. Ternyata juri
tertarik dengan lagu
berjudul “Sejak SD” yang
diciptakan oleh Gendis.
Setelah itu ABRI berhasil
masuk 70 besar dan 15
besar. “Kemudian kami
berhasil masuk grandfinal
yang diikuti 7 kontestan
lain,” imbuh Opik.
Para personil ABRI tidak
menyangka merekalah
yang terbaik dan juara 1.
Meski pede dengan musik
yang dimainkan, namun
Caki mengatakan para persaing
mereka penampilannya
juga bagus. Namun
ABRI mampu tampil oke
dengan style mereka sendiri.
ABRI tidak ingin terpengaruh
dengan tampilantampilan
band yang lain.
Saat ini ABRI yang juga
bergabung dalam
Pandaan Indie
Community (PIC)
menyatakan siap untuk
mengembangkan karir
bermusik ke Jakarta
sesuai dengan hadiah
kontrak mereka. “Namun
kita belum tahu kapan
berangkat ke Jakarta.
Kita menunggu
konfirmasi dari pihak
label dulu tapi kita sudah
siap,” ungkap Kevin.
ABRI juga mengetahui
tingkat persaingan di
industri musik Indonesia.
“Kita sudah menyiapkan
banyak hal untuk bisa
bersaing di industri musik
tanah air,” sambung
Gendis kembali.
Dengan keberhasilan
mereka menembus industri
musik Indonesia, ABRI
berharap banyak band yang
terinspirasi dari
keberhasilannya.
“Sebenarnya banyak band
indie yang berkualitas kami
berharap bisa menjadi
inspirasi bagi band yang
lain,” harap mereka.
Berawal dari sebuah mimpi
akhirnya menjadi kenyataan.
Itulah yang dirasakan ABRI,
band asal Kota Udang,
Sidoarjo yang berhasil
menjuarai ajang LA Light
Start Up 2012 Regional Jawa
Timur dan Bali. Band dengan
lima personil ini menyisihkan
ratusan kontestan lainnya.
ABRI pun membawa hadiah
uang Rp 10 juta.
TIDAK hanya itu,
mereka juga
mendapatkan kontrak
rekaman dengan salah
satu major label di Indonesia.
“Ini merupakan
impian kita. Sejak dulu
masih mimpi dan kini
menjadi kenyataan,” ujar
Andy, vokalis ABRI. Hal
ini diamini Gendis (gitar),
Caki (drum), Opik (bas)
dan Kevin (keyboard).
Mereka semua juga
personil ABRI.
ABRI ini bukan
singkatan Angkatan
Bersenjata Republik
Indonesia. Namun ABRI
singkatan dari Aku
Bukan Rocker Idaman
(ABRI). Band ini sudah
empat tahun berdiri,
tepatnya sejak tahun
2008 dan sudah sering
berganti personil. “Untuk
personel yang sekarang
kita sudah jalan 1,5
tahun,” tambah Gendis.
Dengan mengusung
genre Sweer Rock ‘n’ roll,
ABRI berhasil memikat
hati dewan juri seperti
Piyu (Padi) dalam ajang
tersebut. “Musik kami
berbeda dengan musik
kontestan lain,” tuturnya.
Dalam ajang tersebut,
awalnya ABRI
mengirimkan demo berisi
4 lagu karya mereka
sendiri. Ternyata juri
tertarik dengan lagu
berjudul “Sejak SD” yang
diciptakan oleh Gendis.
Setelah itu ABRI berhasil
masuk 70 besar dan 15
besar. “Kemudian kami
berhasil masuk grandfinal
yang diikuti 7 kontestan
lain,” imbuh Opik.
Para personil ABRI tidak
menyangka merekalah
yang terbaik dan juara 1.
Meski pede dengan musik
yang dimainkan, namun
Caki mengatakan para persaing
mereka penampilannya
juga bagus. Namun
ABRI mampu tampil oke
dengan style mereka sendiri.
ABRI tidak ingin terpengaruh
dengan tampilantampilan
band yang lain.
Saat ini ABRI yang juga
bergabung dalam
Pandaan Indie
Community (PIC)
menyatakan siap untuk
mengembangkan karir
bermusik ke Jakarta
sesuai dengan hadiah
kontrak mereka. “Namun
kita belum tahu kapan
berangkat ke Jakarta.
Kita menunggu
konfirmasi dari pihak
label dulu tapi kita sudah
siap,” ungkap Kevin.
ABRI juga mengetahui
tingkat persaingan di
industri musik Indonesia.
“Kita sudah menyiapkan
banyak hal untuk bisa
bersaing di industri musik
tanah air,” sambung
Gendis kembali.
Dengan keberhasilan
mereka menembus industri
musik Indonesia, ABRI
berharap banyak band yang
terinspirasi dari
keberhasilannya.
“Sebenarnya banyak band
indie yang berkualitas kami
berharap bisa menjadi
inspirasi bagi band yang
lain,” harap mereka.
0 comments:
Posting Komentar