Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Kamis, 13 Desember 2012

Ada Rencana kenaikan tarif air PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Setujukah Anda?

Rencana kenaikan tarif air PDAM Delta Tirta memantik gelombang protes dari DPRD Sidoarjo.
Tarkit Erdianto
Para legislator itu ramai-ramai menolak rencana tersebut. Bahkan, sebagian anggota dewan langsung mengevaluasi kinerja Dirut PDAM Djajadi.
’’Kami tegas menolak rencana ke naikan tarif PDAM,’’ ucap anggota komisi B (bidang ekonomi dan keua ngan) Tarkit Erdianto.
Dia mengatakan, kenaikan itu tidak pantas diberlakukan saat ini. Sebab, keluhan terkait pelayanan PDAM masih banyak.
Dia lantas me nyinggung kinerja Dirut PDAM Djajadi yang sangat standar.Padahal, Djajadi sudah menjabat selama dua periode.
”Standar saja, tidak ada  kema juan yang berarti,” kata Tarkit.
Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya komplain dari masyarakat tentang layanan PDAM. Tarkit mengaku pernah mendapat laporan dari warga di Sedati yang sudah lama mengajukan pemasangan air, namun sampai sekarang belum dipasang oleh PDAM.
Selain itu, tingkat kehilangan air di PDAM Sidoarjo masih besar, sekitar 30 persen. Padahal, toleransi yang diizinkan harus di bawah 20 persen.
Menurut Tarkit, kenaikan tarif tersebut tidak sama dengan apa yang selama ini diagung-agungkan Djajadi. Djajadi pernah mengatakan bahwa PDAM Sidoarjo berbasis social oriented dan mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
”Namun, buktinya tarif malah naik. Kebijakan ini tidak pro-rakyat,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, PDAM berencana menaikkan tarif air hingga 10 persen. Kenaikan itu berlaku untuk semua kelompok pelanggan, mulai rumah tangga sampai industri.
Komentar pedas juga terlontar dari Khusman, anggota Komisi A Sidoarjo. Khusman menilai, PDAM Sidoarjo tidak pantas disebut perusahaan yang menyediakan air minum.
”Perusahaan kok bi sanya hanya menjual air,” jelasnya. Dia lantas mencontohkan air PDAM yang diambil dari Umbulan dan Tawangsari.
’’PDAM membeli air di dua tempat itu, lalu menjualnya lagi ke warga Sidoarjo. Pantas saja harganya mahal,’’ ucapnya.
Bahkan, Khusman menyebut PDAM adalah perusahaan yang gagal. Sebab, sebagai perusahaan monopoli dan aset senilai Rp 218 miliar, PDAM hanya mampu memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 2 miliar.
Jelas kalah jauh jika dibandingkan dengan PDAM Surabaya yang mampu memberikan PAD Rp 60–70 miliar.
”Sebab, PDAM Surabaya dibangun dan dikelola sendiri, tidak seperti Sidoarjo,” jelas anggota pansus penyertaan modal pada PDAM Delta Tirta tersebut. Untuk itu, dia mengatakan akan segera mengevaluasi kinerja PDAM.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.