Wabah flu burung tidak hanya membuat kalang kabut peternak unggas,
melainkan juga peternak adu ayam. Sudah tiga pekan ini Sabar warga
Siwalan Panji RT 12 RW 3 Buduran dan Suparto kakaknya yang berada di
Desa Kemiri Sidoarjo diresahkan dengan kematian ayamnya yang diduga
terserang flu burung.
Puluhan ayamnya mati secara bergantian dalam beberapa hari ini. Ciri ayamnya sebelum mati, jenggernya biru, suaranya ngorok, tiluen dan lain sebagainya.
Yang sedih dalam kejadian ini karena ayamnya yang mati secara mendadak itu jenis ayam jago bangkok aduan yang nilai diatas sebesar Rp 1 juta. "Semula ayam jago bangkok saya berjumlah 18 ekor, kini tinggal 11 ekor," katanya, Rabu (26/12).
Peternak ayam adu itu menyebut, ayam jago yang mati itu harganya fariatif. Ada yang seharga Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. "Kalau dihitung untuk ayam jagonya yang mati, nilainya sekitar Rp 5 jutaan," akunya.
Sabar juga mengemukakan ayam kakaknya juga demikian. Ayamnya secara mendadak mati. Mulanya empat ekor, dua ekor dan seterusnya hingga lebih dari 10 ekor. "Semua bangkai ayamnya sudah saya bakar," tuturnya dengan menyatakan tidak mengetahui pasti kalau ayamnya terserang flu burung.
Puluhan ayamnya mati secara bergantian dalam beberapa hari ini. Ciri ayamnya sebelum mati, jenggernya biru, suaranya ngorok, tiluen dan lain sebagainya.
Yang sedih dalam kejadian ini karena ayamnya yang mati secara mendadak itu jenis ayam jago bangkok aduan yang nilai diatas sebesar Rp 1 juta. "Semula ayam jago bangkok saya berjumlah 18 ekor, kini tinggal 11 ekor," katanya, Rabu (26/12).
Peternak ayam adu itu menyebut, ayam jago yang mati itu harganya fariatif. Ada yang seharga Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. "Kalau dihitung untuk ayam jagonya yang mati, nilainya sekitar Rp 5 jutaan," akunya.
Sabar juga mengemukakan ayam kakaknya juga demikian. Ayamnya secara mendadak mati. Mulanya empat ekor, dua ekor dan seterusnya hingga lebih dari 10 ekor. "Semua bangkai ayamnya sudah saya bakar," tuturnya dengan menyatakan tidak mengetahui pasti kalau ayamnya terserang flu burung.
0 comments:
Posting Komentar