Penyelundupan 288 Ekor Daging Trenggiling Di Bandara Juanda Sidoarjo

SEDATI—Penyelundupan
288 ekor trenggiling
beku melalui Bandara Internasional
Juanda, berhasil
digagalkan Petugas
Balai Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu, dan Keamanan
Hasil Perikanan
Kelas I Surabaya. Daging
yang akan dikirim ke
Hongkong melalui jasa ekspedisi
itu kini disita sebagai
barang bukti.
Kepala Seksi Pengawasan,
Pengendalian, Informasi
Balai Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu, dan Keamanan
Hasil Perikanan
Kelas 1 Surabaya, Dwi Rahajanto,
mengatakan bahwa
penyelundupan itu terbongkar
saat petugas mengarantina
60 boks isi belut yang
akan dikirim ke Hongkong.
“Ketika hendak melakukan
karantina, tiba-tiba
ada penggantian 30 boks.
Alasannya, belut tersebut
mati. Karena curiga, akhirnya
petugas memeriksa 30
boks yang baru ditukar. Begitu
dibuka, ternyata berisi
daging trenggiling beku
yang telah dikemas rapi,”
ungkapnya.
Kasus itu kemudian diserahkan
ke Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam
(BKSDA) Jawa Timur, berikut
dua orang orang saksi
yang kini dimintai keterangan.
Mereka yaitu
Yudi (38) selaku petugas
ekspedisi, serta Yusuf (37),
pengantar 30 boks isi
trenggiling tersebut.
Kepala BKSDA Jawa Timur,
Lutfi Ahmad menuturkan,
trenggiling merupakan
salah satu binatang
yang dilindungi oleh negara.
“Di pasaran, satu kilogram
daging trenggiling
laku Rp 500 ribu. Jika ini
lolos, negara rugi sekitar
Rp 1 miliar,” ungkapnya.
Sisik Trenggiling juga
mahal. “Satu keping sisik
trenggiling dihargai Rp 10
ribu,” tuturnya.
Selain itu, petugas juga
mengamankan lima paruh
burung Enggang Gading.
“Paruh diselipkan di boks
bersama daging trenggiling,”
ujar Lutfi.
Sebelumnya, tim sergab
BKSDA Jatim, Rabu (28/11),
mengamankan pria berinisial
AT (39) di Pasar Burung,
JL Prapen Surabaya. Disita
dua alap-alap Sapi, alapalap
China, dan monyet Kukang.
“Jual beli satwa dilindungi
di sini sudah tercium
lama,” kata Ketua Tim Sergab
BKSDA Jatim Eko.