Informasi Sidoarjo on http://www.infosda.com

Sabtu, 08 Desember 2012

RAPBD 2013 Ditolak, Pembangunan Infrastruktur Di Sidoarjo Bakal Molor

Beberapa proyek pembangunan mulai jalan raya, gedung sekolah serta sarana dan prasarana lainnya di Sidoarjo bakal molor semua akibat dampak pengembalian RAPBD 2013 oleh lima fraksi yang ada di DPRD.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo, HM Zainul Lutfie, menjelaskan pengembalian RAPBD oleh lima fraksi yang ada di DPRD sebagai preseden buruk bagi kalangan eksekutif. Pasalnya, anggaran untuk belanja daerah yang nilainya sebesar Rp 2,3 triliun itu harus dibahas ulang oleh Banggar dan Tim Anggaran (Timgar).

“Pembahasan ulang Rp 2,3 triliun tidak mungkin dibahas dalam waktu 10 hari saja. Kalau pembahasannya secepat itu bisa jadi ada indikasi sulapan,” kata Zainul Lutfie, Sabtu (8/12/2012).

Menurut politisi PAN, pembahasan ulang RAPBD 2013 dimungkinkan selesai sampai Januari bahkan sampai pertengahan Februari 2013. Karena dalam pembahasan itu harus melalui beberapa mekanisme yang harus dilakukan. “Setelah pembahasan oleh DPRD dan diparipurnakan harus dibawa ke Pemprov untuk koreksi dan disana (Pemprov) bisa membutuhkan waktu 10 hari atau lebih,” terangnya.

Dijelaskannya, secara otomatis dampak dari pembahasan yang dilakukan akan mempengaruhi segala proyek pembangunan yang ada di Sidoarjo. Untuk menentukan suatu pembangunan yang dilakukan harus dicantumkan dana yang dianggarkan. “Bisa jadi proyek pembangunan di Sidoarjo baru bisa dilakukan Maret mendatang,” jelas Cak Lut demikian dipanggil.

Pengembalian yang dilakukan oleh lima fraksi yakni Fraksi Demokrat, FPAN-PKS, FGolkar-PKNU, FHanura-Gerindra dan FPDIP akibat, kalangan eksekutif mencoret semua usulan yang dilakukan oleh anggota dewan dalam KUA-PPAS RAPBD 2013. Pencoretan yang dilakukan eksekutif justru menjadi bumerang karena usulan dari masing-masing komisi itu sudah ditandatangani oleh Ketua Banggar dan Ketua Timgar.

Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo H Dawud Budi Sutrisno, menjelaskan kalangan DPRD kecewa dengan pencoretan usulan yang di antaranya dana Jasmas. Padahal dana Jasmas yang diusulkan itu untuk seluruh rakyat Sidoarjo. “Ini untuk rakyat Sidoarjo bukan kepentingan pribadi. Terus terang saya kaget saat usulan dari anggota dewan tidak ada sama sekali,” katanya dengan nada kecewa.

Dawud menilai, langkah yang dilakukan eksekutif sangatlah tidak pantas karena saat pembahasan berlangsung sudah ada kesepakatan dan ditandatangani Ketua Banggar dan Timgar. Tapi kenapa usulan itu dicoret semua. “Kayak anak TK saja. Dikira kita semua tidak bisa membaca atau bagaimana. Usulan yang dilakukan itu digali lewat reses yang dilakukan oleh anggota dewan,” tandasnya.

0 comments:

Posting Komentar

Tukar Link Disini :

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Latest Templates


Powered By Blogger
Informasi Sidoarjo 2012. Diberdayakan oleh Blogger.