SEDATI – Nasib tragis
menimpa M Bagus Yulianto
(2,5). Balita asal RT 4/
RW 2 Desa Sedati Agung,
Kecamatan Sedati ini tewas
akibat tenggelam di
sungai di depan rumahnya,
kemarin. Volume dan arus
sungai yang deras juga
sempat menyeret korban
sekitar 200 meter dari
Tempat Kejadian Perkara
(TKP). Saat ditemukan,
Bagus sudah tewas.
Dari informasi yang dihimpun
Radar Sidoarjo,
Bagus keluar rumah pagi
hari. Dengan hanya memakai
kaus putih, balita itu
mendekati sungai yang volume
airnya penuh karena
hujan. Diduga, Bagus semakin
berjalan mendekati
bibir sungai yang kemudian
menyebabkan dia terpeleset masuk sungai.
Salah satu saksi mata, Budi
Prasetyo yang pertama kali menemukan
Bagus mengungkapkan,
sekitar pukul 14.30 ketika
melintas di pinggir sungai melihat
balita dengan memakai
kaus putih mengambang. Karena
penasaran, Budi mendekati.
“Ternyata benar itu (Bagus)
adalah balita yang mengapung,”
ujarnya.
Budi pun langsung meminta
bantuan warga untuk mengangkat.
Saat itu ternyata Bagus sudah
tidak tertolong karena diduga
sudah banyak kemasukan air.
Kasi Humas Polsek Sedati
Aiptu Zaenal Arifin saat dikonfirmasi
mengakui bahwa M Bagus
Yulianto ditemukan meninggal
setelah dievakuasi dari
sungai. Diduga Bagus terlalu ke
pinggir sehingga terpeleset. “Saat
diangkat korban sudah tidak
bernyawa,” terangnya.
Dia mengungkapkan, kondisi
rumah korban yang sepi yang
mengakibatkan korban tidak terawasi
sehingga bisa keluar rumah.
Saat itu orangnya yakni
bapaknya Mulyadi sedang kerja
dan ibunya mencuci di belakang
rumah. “Mungkin tidak terawasi
sehingga bisa main di dekat
sungai,” jelasnya.
Setelah ditemukan, Bagus
langsung dibawa ke Puskesmas
Sedati. Ditemani pihak identifikasi
Polres Sidoarjo, korban kemudian
divisum. Saat itu
kondisi korban memang teridentifikasi
banyak kemasukan air.
Namun sesuai dengan kesepakatan
pihak keluarga yang diketahui
RT dan perwakilan desa,
korban tidak diotopsi. Keluarga
sudah mengikhlaskan kematian
Bagus. “Kita minta surat pernyataan
yang ditandatangai keluarga,”
kata Zaenal.
Sementara itu, di hari yang sama
sekitar pukul 10.00 kemarin
juga ditemukan mayat tanpa
identitas di pintu 1 rolak Songo
Desa Mlirip Rowo Kecamatan
Tarik.
Kapolsek Tarik AKP Heriyanto
mengatakan, mayat yang diduga
berusia sekitar 45 tahun
tersebut ditemukan warga setempat
yang sedang mencari
ikan. Mayat berambut pendek
dengan memakai kaus warna cokelat
dan celana dalam tersebut
pertama kali ditemukan dalam
keadaan tengkurap dan menggelembung.
“Di bagian pinggang
ada luka lecet yang diduga
karena benturan dengan
tanggul sungai,” ucapnya.
Untuk memastikan kematian
korban, kata Heriyanto, korban
akan diotopsi di RS Pusdik
Gasum Porong. Hasil dari otopsi
tersebut akan dapat menentukan
penyebab kematian
korban.
menimpa M Bagus Yulianto
(2,5). Balita asal RT 4/
RW 2 Desa Sedati Agung,
Kecamatan Sedati ini tewas
akibat tenggelam di
sungai di depan rumahnya,
kemarin. Volume dan arus
sungai yang deras juga
sempat menyeret korban
sekitar 200 meter dari
Tempat Kejadian Perkara
(TKP). Saat ditemukan,
Bagus sudah tewas.
Dari informasi yang dihimpun
Radar Sidoarjo,
Bagus keluar rumah pagi
hari. Dengan hanya memakai
kaus putih, balita itu
mendekati sungai yang volume
airnya penuh karena
hujan. Diduga, Bagus semakin
berjalan mendekati
bibir sungai yang kemudian
menyebabkan dia terpeleset masuk sungai.
Salah satu saksi mata, Budi
Prasetyo yang pertama kali menemukan
Bagus mengungkapkan,
sekitar pukul 14.30 ketika
melintas di pinggir sungai melihat
balita dengan memakai
kaus putih mengambang. Karena
penasaran, Budi mendekati.
“Ternyata benar itu (Bagus)
adalah balita yang mengapung,”
ujarnya.
Budi pun langsung meminta
bantuan warga untuk mengangkat.
Saat itu ternyata Bagus sudah
tidak tertolong karena diduga
sudah banyak kemasukan air.
Kasi Humas Polsek Sedati
Aiptu Zaenal Arifin saat dikonfirmasi
mengakui bahwa M Bagus
Yulianto ditemukan meninggal
setelah dievakuasi dari
sungai. Diduga Bagus terlalu ke
pinggir sehingga terpeleset. “Saat
diangkat korban sudah tidak
bernyawa,” terangnya.
Dia mengungkapkan, kondisi
rumah korban yang sepi yang
mengakibatkan korban tidak terawasi
sehingga bisa keluar rumah.
Saat itu orangnya yakni
bapaknya Mulyadi sedang kerja
dan ibunya mencuci di belakang
rumah. “Mungkin tidak terawasi
sehingga bisa main di dekat
sungai,” jelasnya.
Setelah ditemukan, Bagus
langsung dibawa ke Puskesmas
Sedati. Ditemani pihak identifikasi
Polres Sidoarjo, korban kemudian
divisum. Saat itu
kondisi korban memang teridentifikasi
banyak kemasukan air.
Namun sesuai dengan kesepakatan
pihak keluarga yang diketahui
RT dan perwakilan desa,
korban tidak diotopsi. Keluarga
sudah mengikhlaskan kematian
Bagus. “Kita minta surat pernyataan
yang ditandatangai keluarga,”
kata Zaenal.
Sementara itu, di hari yang sama
sekitar pukul 10.00 kemarin
juga ditemukan mayat tanpa
identitas di pintu 1 rolak Songo
Desa Mlirip Rowo Kecamatan
Tarik.
Kapolsek Tarik AKP Heriyanto
mengatakan, mayat yang diduga
berusia sekitar 45 tahun
tersebut ditemukan warga setempat
yang sedang mencari
ikan. Mayat berambut pendek
dengan memakai kaus warna cokelat
dan celana dalam tersebut
pertama kali ditemukan dalam
keadaan tengkurap dan menggelembung.
“Di bagian pinggang
ada luka lecet yang diduga
karena benturan dengan
tanggul sungai,” ucapnya.
Untuk memastikan kematian
korban, kata Heriyanto, korban
akan diotopsi di RS Pusdik
Gasum Porong. Hasil dari otopsi
tersebut akan dapat menentukan
penyebab kematian
korban.
0 comments:
Posting Komentar