SIDOARJO – Memperingati HUT Sidoarjo ke-
154, pemkab menggelar lelang bandeng di alun-alun
Sidoarjo (26/1) malam. Lelang ini dimenangkan
Pemuda Pancasila (PP) Sidoarjo. Organisasi
kepemudaan yang dikomandani H Mursidi itu
menutup lelang bandeng seberat 8,48 kg seharga
Rp 111 juta.
Dalam lelang bandeng yang berhasil mengumpulkan
dana sebesar Rp 478 juta itu, pemenang lelang
kedua disabet H. Imam Rahmat dari PT Hasta
Praja Tama sebesar Rp 105 juta. Pemenang lelang
ketiga dari PT AJM Surabaya sebesar Rp 100 juta
dan pemenang keempat dari Asosiasi Kontraktor
Listrik Indonesia (AKLI) Sidoarjo Rp 35 juta.
Lelang yang digelar selama
dua jam itu, dimulai dengan
penawaran Bupati Sidoarjo
Saiful Ilah Rp 5 juta. Lelang
semakin memanas ketika dari
kalangan pengusaha dan perorangan
mulai menaikkan penawaran.
Hingga akhirnya proses
lelang memasuki lelang
tertutup yang diikuti PP Sidoarjo
dan PT Hasta Praja
Tama. Setelah dibuka panitia,
PP diputuskan memenangkan
lelang karena penawarannya
tertinggi yakni Rp 111 juta, sedangkan
PT Hasta Praja Tama
Rp 105 juta.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
mengatakan, tradisi lelang bandeng
merupakan pesta rakyat
petambak. “Ini harus dilestarikan
serta digelar tiap tahun.
Saya mengucapkan terima kasih
atas partisipasi masyarakat,”
kata Saiful Ilah.
Ikan bandeng kawak (besar)
yang dilelang dengan penawar
tertinggi itu, merupakan bandeng
petambak yang terbesar
dan pagi harinya sudah ditimbang
untuk mencari yang terberat.
Akhirnya, diperoleh empat
pemenang dengan bobot
ikan bandeng terberat. Empat
ikan bandeng ini milik H. Sultoni
warga Perumahan Magersari,
Sidoarjo. Budidaya bandengnya
dari Tambak Kali Kajang
Desa Gebang Sidoarjo dengan
berat bandeng 8,48 kg,
panjang 93 cm, lebar 20 cm dan
usia 9 tahun. Berikutnya, milik
HM Wachrul Yusuf, warga
Bukit Kismadani II/23 Bluru
Kidul, asal bandeng dari Tambak
Desa Sekardangan yang berumur
9 Tahun, lebar bandeng
21 cm, panjang 91,5 cm, dan berat
bandeng 8,07 kilogram. Sedangkan
bandeng ketiga milik H
Saiful Bahri Sekardangan I/I Sidoarjo.
Bandeng ini dari Tambak
Sekardangan dengan panjang
86,5 cm, lebar 20,5, berat 7,22
kg, dan umur bandeng 8 tahun.
Sementara itu, bandeng milik
Fatih Ilmawan asal Serujo,
Sidoarjo, dari Tambak Sawohan,
Kecamatan Buduran dengan
berat 6,26 kg, panjang bandeng
82 cm, lebar 19 cm, dan usia
tujuh tahun menjadi bandeng
keempat.
Setelah dilakukan penimbangan
berat, lebar, panjang, dan
usia bandeng, dewan juri memutuskan,
bandeng kawak juara I
diperoleh bandeng milik H Sultoni.
Sedangkan untuk juara II,
bandeng milik Wachrul Yusuf,
juara III bandeng H Saiful Bahri
dan juara terakhir/ IV didapat
bandeng milik H Fatih.
Menurut Mursidi, PP terus
mengikuti lelang bandeng dan
berusaha memenangkan lelang
karena ingin berpartisipasi dalam
pembangunan. Sebab, uang
hasil lelang nantinya juga digunakan
untuk membangun Sidoarjo.
“Tradisi yang dilakukan
turun-temurun harus lebih meriah
lagi dan melibatkan masyarakat.
Tapi niat kita ingin berpartisipasi
dalam pembangunan
di Sidoarjo,” kata pria yang juga
pengusaha ini.
154, pemkab menggelar lelang bandeng di alun-alun
Sidoarjo (26/1) malam. Lelang ini dimenangkan
Pemuda Pancasila (PP) Sidoarjo. Organisasi
kepemudaan yang dikomandani H Mursidi itu
menutup lelang bandeng seberat 8,48 kg seharga
Rp 111 juta.
Dalam lelang bandeng yang berhasil mengumpulkan
dana sebesar Rp 478 juta itu, pemenang lelang
kedua disabet H. Imam Rahmat dari PT Hasta
Praja Tama sebesar Rp 105 juta. Pemenang lelang
ketiga dari PT AJM Surabaya sebesar Rp 100 juta
dan pemenang keempat dari Asosiasi Kontraktor
Listrik Indonesia (AKLI) Sidoarjo Rp 35 juta.
Lelang yang digelar selama
dua jam itu, dimulai dengan
penawaran Bupati Sidoarjo
Saiful Ilah Rp 5 juta. Lelang
semakin memanas ketika dari
kalangan pengusaha dan perorangan
mulai menaikkan penawaran.
Hingga akhirnya proses
lelang memasuki lelang
tertutup yang diikuti PP Sidoarjo
dan PT Hasta Praja
Tama. Setelah dibuka panitia,
PP diputuskan memenangkan
lelang karena penawarannya
tertinggi yakni Rp 111 juta, sedangkan
PT Hasta Praja Tama
Rp 105 juta.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah
mengatakan, tradisi lelang bandeng
merupakan pesta rakyat
petambak. “Ini harus dilestarikan
serta digelar tiap tahun.
Saya mengucapkan terima kasih
atas partisipasi masyarakat,”
kata Saiful Ilah.
Ikan bandeng kawak (besar)
yang dilelang dengan penawar
tertinggi itu, merupakan bandeng
petambak yang terbesar
dan pagi harinya sudah ditimbang
untuk mencari yang terberat.
Akhirnya, diperoleh empat
pemenang dengan bobot
ikan bandeng terberat. Empat
ikan bandeng ini milik H. Sultoni
warga Perumahan Magersari,
Sidoarjo. Budidaya bandengnya
dari Tambak Kali Kajang
Desa Gebang Sidoarjo dengan
berat bandeng 8,48 kg,
panjang 93 cm, lebar 20 cm dan
usia 9 tahun. Berikutnya, milik
HM Wachrul Yusuf, warga
Bukit Kismadani II/23 Bluru
Kidul, asal bandeng dari Tambak
Desa Sekardangan yang berumur
9 Tahun, lebar bandeng
21 cm, panjang 91,5 cm, dan berat
bandeng 8,07 kilogram. Sedangkan
bandeng ketiga milik H
Saiful Bahri Sekardangan I/I Sidoarjo.
Bandeng ini dari Tambak
Sekardangan dengan panjang
86,5 cm, lebar 20,5, berat 7,22
kg, dan umur bandeng 8 tahun.
Sementara itu, bandeng milik
Fatih Ilmawan asal Serujo,
Sidoarjo, dari Tambak Sawohan,
Kecamatan Buduran dengan
berat 6,26 kg, panjang bandeng
82 cm, lebar 19 cm, dan usia
tujuh tahun menjadi bandeng
keempat.
Setelah dilakukan penimbangan
berat, lebar, panjang, dan
usia bandeng, dewan juri memutuskan,
bandeng kawak juara I
diperoleh bandeng milik H Sultoni.
Sedangkan untuk juara II,
bandeng milik Wachrul Yusuf,
juara III bandeng H Saiful Bahri
dan juara terakhir/ IV didapat
bandeng milik H Fatih.
Menurut Mursidi, PP terus
mengikuti lelang bandeng dan
berusaha memenangkan lelang
karena ingin berpartisipasi dalam
pembangunan. Sebab, uang
hasil lelang nantinya juga digunakan
untuk membangun Sidoarjo.
“Tradisi yang dilakukan
turun-temurun harus lebih meriah
lagi dan melibatkan masyarakat.
Tapi niat kita ingin berpartisipasi
dalam pembangunan
di Sidoarjo,” kata pria yang juga
pengusaha ini.
0 comments:
Posting Komentar