SIDOARJO – Selama kurang lebih satu
tahun, ratusan warga RT 1/RW 1 Desa Candipari, Kecamatan Porong, hidup
dalam keadaan membahayakan.
Di kawasan ini, muncul ratusan bubble
(gelembung) gas yang mudah terbakar. Semburan gas itu diduga dampak dari
keberadaan sumur gas milik PT Lapindo Brantas Inc yang hanya berjarak
tak lebih dari satu kilometer dari pemukiman warga.
Semburan gas liar yang berada di kawasan
itu hampir merata. Ada yang tekanannya besar dan langsung menyala saat
disulut api. Ada pula yang muncul di saluran air dan sungai setempat
yang terlihat seperti air mendidih.
“Sebetulnya kami sudah minta Lapindo
bertanggung jawab dan menanggulangi semburan gas liar yang bisa
membahayakan nyawa kami sewaktu-waktu ini. Namun, hingga saat ini warga
hanya diberi air bersih dan dibuatkan plengsengan,” ungkap Ahmad Nur
Sai, warga setempat.
Ia mempertanyakan jaminan dari Lapindo jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan warga.
“Jika sewaktu-waktu gas terbakar dan
membahayakan warga, apa jaminannya?” terusnya. Ahmad menambahkan, warga
sebetulnya sudah tidak betah tinggal di kawasan yang dikepung semburan
gas liar.
Namun, mereka tetap bertahan karena
berpikiran bahwa tanah yang ditempati adalah miliknya. “Selain itu kami
tidak mempunyai uang untuk pindah,” imbuhnya.
Semburan gas liar yang muncul tersebut
semakin terlihat saat ada air yang menggenang setelah hujan. Warga
berharap, pihak PT Lapindo Brantas Inc segera melakukan penanganan untuk
menghentikan semburan gas liar itu.
0 comments:
Posting Komentar